
Courtesy of NatureMagazine
Teknologi Simpul Slipknot Membantu Dokter Mengikat Jahitan dengan Tension Tepat
Memperkenalkan teknik simpul slip knot yang dapat diprogram untuk membuka pada gaya tarik tertentu, sehingga membantu ahli bedah mengontrol ketegangan jahitan dengan tepat tanpa perlu pengalaman bertahun-tahun.
26 Nov 2025, 07.00 WIB
92 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Teknik slipknot dapat meningkatkan akurasi jahitan dalam bedah.
- Penggunaan slipknot membantu mengurangi komplikasi pascaoperasi.
- Penelitian menunjukkan bahwa bahkan dokter bedah yang kurang berpengalaman dapat mencapai hasil yang baik dengan teknik ini.
Hangzhou, China - Mengikat jahitan dengan ketegangan yang tepat sangat penting dalam prosedur bedah agar luka dapat sembuh dengan baik tanpa merusak jaringan sekitarnya. Mengatur ketegangan jahitan biasanya mengandalkan pengalaman dan kepekaan ahli bedah, yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dikuasai dan masih mengandung risiko kesalahan.
Para peneliti di Zhejiang University di Hangzhou, China, menemukan cara untuk mengontrol geometri dan gesekan dalam simpul slipknot agar dapat diprogram untuk terbuka saat ditarik dengan gaya tertentu. Ini memungkinkan ahli bedah atau robot bedah untuk menarik jahitan dengan kekuatan yang tepat dengan cara yang sederhana.
Dalam simulasi operasi, teknik slipknot ini berhasil membuat ahli bedah pemula menghasilkan jahitan yang kualitasnya setara dengan ahli bedah berpengalaman. Hasil uji pada tikus menunjukkan bahwa teknik ini mempercepat pemulihan aliran darah, mengurangi kebocoran, dan menimbulkan lebih sedikit jaringan parut dibandingkan dengan jahitan konvensional.
Slipknot berfungsi seperti sekering mekanis yang membatasi gaya yang diteruskan ke jaringan, sehingga mengurangi risiko kerusakan akibat jahitan yang terlalu kencang. Seorang peneliti, Tiefeng Li, menyatakan bahwa cukup dengan menarik tali sampai simpul terbuka maka ketegangan yang dihasilkan sudah tepat sesuai yang diinginkan.
Teknologi ini berpotensi menjadi standar baru dalam prosedur medis karena dapat mempercepat pelatihan ahli bedah, meningkatkan konsistensi hasil bedah, serta mengurangi komplikasi akibat jahitan yang kurang tepat. Dengan begitu, teknik baru ini dapat menyelamatkan banyak nyawa dan mengurangi biaya perawatan.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03892-x
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03892-x
Analisis Ahli
Tiefeng Li
"Slipknot memberikan batasan mekanis yang jelas sehingga memudahkan pengendalian kekuatan tanpa harus mengandalkan penilaian subjektif, yang dapat mengurangi komplikasi pada jahitan."
Analisis Kami
"Teknologi ini menggabungkan prinsip mekanika dengan prosedur klinis yang berpotensi merevolusi cara ahli bedah mengontrol ketegangan jahitan. Dengan menghilangkan ketergantungan pada pengalaman subjektif, teknik ini membuka peluang besar untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mempercepat masa pemulihan."
Prediksi Kami
Di masa depan, teknik slipknot ini dapat menjadi standar baru dalam prosedur bedah, meningkatkan konsistensi dan hasil jahitan dengan penggunaan yang lebih luas terutama di fasilitas dengan tenaga medis pemula atau dalam operasi robotik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu slipknot dan bagaimana fungsinya dalam bedah?A
Slipknot adalah jenis simpul yang mudah dibuka dan memungkinkan dokter bedah untuk mengontrol ketegangan jahitan dengan tepat.Q
Mengapa penting untuk mengontrol ketegangan jahitan dalam prosedur bedah?A
Kontrol ketegangan jahitan penting untuk mencegah komplikasi, baik jahitan yang terlalu ketat maupun longgar dapat merusak jaringan.Q
Apa hasil yang diperoleh dari penggunaan slipknot dalam percobaan pada tikus?A
Penggunaan slipknot dalam percobaan pada tikus menghasilkan aliran darah yang lebih cepat, lebih sedikit kebocoran, dan lebih sedikit jaringan parut dibandingkan dengan jahitan konvensional.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini dan apa peran mereka?A
Penelitian ini melibatkan Tiefeng Li dan timnya dari Zhejiang University yang terdiri dari matematikawan, peneliti mekanika, dan klinisi.Q
Di mana penelitian ini diterbitkan?A
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature.




