Pergeseran Strategi Otomasi: Dari Tugas ke AI Agentik Adaptif
Courtesy of Forbes

Pergeseran Strategi Otomasi: Dari Tugas ke AI Agentik Adaptif

Memberikan wawasan tentang pergeseran paradigma dari otomasi deterministik ke AI agentik dalam bidang otomasi robotik, serta implikasinya terhadap strategi, platform, dan tata kelola yang harus dipahami oleh para profesional teknologi dan keamanan di masa depan.

26 Nov 2025, 02.29 WIB
243 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peralihan dari automasi deterministik ke automasi kognitif mempengaruhi strategi automasi.
  • AI agenik menawarkan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik.
  • Prediksi untuk tahun depan menunjukkan pentingnya adaptasi dalam penggunaan teknologi automasi.
Otomasi telah lama menjadi bagian penting dalam dunia teknologi dan bisnis karena kemampuannya membantu menjalankan tugas dengan keandalan dan kepatuhan tinggi. Namun, jenis otomasi yang digunakan selama ini dikenal sebagai otomasi deterministik, yang berfokus pada eksekusi tugas tetap sesuai aturan yang sudah ditentukan.
Kini, kemajuan teknologi AI, khususnya agentic AI, mulai merubah paradigma otomasi. AI agentik memungkinkan sistem untuk tidak hanya menjalankan tugas, tapi juga memahami konteks di sekitar tugas tersebut dan membuat keputusan adaptif yang lebih cerdas, mirip dengan kemampuan manusia dalam menyelesaikan masalah.
Perubahan ini tidak hanya berpengaruh pada bagaimana otomasi dijalankan, tapi juga menuntut perubahan strategi secara menyeluruh. Platform otomasi harus mendukung kemampuan AI yang lebih kompleks dan fleksibel, sementara tata kelola harus lebih ketat untuk mengendalikan risiko yang muncul akibat kecerdasan buatan yang semakin otonom.
Forrester, melalui analis utama Leslie Joseph, menyoroti bahwa tahun 2026 akan menjadi titik penting bagi teknologi otomasi dan keamanan. Mereka memprediksi berbagai tren baru akan muncul yang berkaitan dengan pemanfaatan AI dalam otomasi robotik dan alasan kenapa perusahaan harus segera menyesuaikan pendekatan mereka.
Bagi para profesional dan organisasi, hal ini berarti ada kebutuhan mendesak untuk memahami lebih dalam tentang AI agentik dan dampaknya. Strategi otomasi yang lama sudah tidak relevan lagi, sehingga penting untuk melibatkan platform dan tata kelola yang mampu mengakomodasi perubahan cepat ini agar tetap kompetitif di era baru teknologi.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/forrester/2025/11/25/agentic-ai-smarter-robots-and-process-intelligence-predictions-for-automations-next-frontier/

Analisis Ahli

Leslie Joseph
"Peralihan ke AI agentik menuntut pendekatan baru dalam strategi otomasi dan tata kelola karena tidak lagi cukup hanya menjalankan tugas secara kaku, melainkan harus mampu beradaptasi dan memahami konteks yang berubah secara dinamis."

Analisis Kami

"Transisi dari otomasi deterministik ke AI agentik menandai revolusi dalam cara perusahaan menjalankan proses otomatis mereka, terutama dalam hal fleksibilitas dan respons terhadap konteks. Langkah ini memang membawa ancaman baru terkait kontrol dan keamanan, tapi potensi peningkatan efisiensi dan kecerdasan pengambilan keputusan tidak bisa diabaikan."

Prediksi Kami

Di masa depan, otomatisasi berbasis AI agentik akan menjadi norma, menggantikan otomasi deterministik yang statis, sehingga organisasi harus mengadopsi strategi yang lebih adaptif dan governance yang lebih canggih untuk mengelola risiko dan memaksimalkan nilai bisnis.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan automasi kognitif?
A
Automasi kognitif adalah proses otomatisasi yang melibatkan pemahaman konteks dan pengambilan keputusan yang adaptif.
Q
Mengapa automasi deterministik masih penting?
A
Automasi deterministik masih penting untuk keandalan dan kepatuhan, meskipun sudah ada pergeseran fokus.
Q
Apa yang menjadi fokus utama AI agenik?
A
Fokus utama AI agenik adalah beralih dari eksekusi tugas ke pengambilan keputusan kontekstual dan adaptif.
Q
Apa prediksi utama untuk automasi di tahun depan?
A
Prediksi utama untuk automasi di tahun depan mencakup pergeseran strategi, platform, dan tata kelola yang lebih berfokus pada kecerdasan buatan.
Q
Siapa yang menulis artikel ini?
A
Artikel ini ditulis oleh Leslie Joseph.