
Courtesy of Forbes
Bagaimana Kecerdasan Emosional Membangun Kepercayaan yang Lebih Kuat dan Stabil
Memberikan pemahaman bahwa membangun kepercayaan bukan hanya soal insting, melainkan proses yang disengaja dan terstruktur yang sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, serta menyediakan kebiasaan yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan membangun dan memelihara kepercayaan dalam hubungan.
25 Nov 2025, 20.30 WIB
181 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kecerdasan emosional meningkatkan kemampuan individu dalam membangun dan mempertahankan kepercayaan.
- Regulasi emosi dan komunikasi yang jelas adalah kunci dalam menghindari kesalahpahaman yang dapat merusak kepercayaan.
- Ketika kepercayaan terganggu, individu dengan kecerdasan emosional dapat memperbaiki hubungan melalui tindakan konsisten dan permintaan maaf yang tulus.
Kepercayaan sering dianggap sebagai sesuatu yang muncul secara spontan atau hanya berdasarkan intuisi. Namun penelitian psikolog menunjukkan bahwa sebenarnya kepercayaan terbentuk melalui proses kognitif dan emosional yang terstruktur dan dapat dipelajari. Orang dengan kecerdasan emosional tinggi memiliki pendekatan yang berbeda dalam membangun dan memelihara kepercayaan sehingga hubungan mereka menjadi lebih stabil dan bermakna.
Salah satu kemampuan utama orang dengan kecerdasan emosional tinggi adalah kemampuan mengatur emosi mereka. Mereka tidak terburu-buru percaya atau tidak percaya pada orang lain. Mereka mampu berhenti sejenak sebelum bereaksi dalam situasi yang membuat emosi mereka terganggu, sehingga kepercayaan tidak mudah rusak karena kesalahpahaman atau reaksi berlebihan.
Orang yang cerdas secara emosional juga sangat jelas dalam mengungkapkan kebutuhan dan batasan mereka. Kejelasan ini penting untuk menghindari kesalahpahaman yang sering menjadi sumber retakan dalam hubungan, terutama di lingkungan kerja. Penelitian juga menunjukkan bahwa menjelaskan niat dan harapan secara terbuka dapat menumbuhkan rasa aman secara psikologis dan mempercepat proses membangun kepercayaan.
Model kepercayaan yang terkenal dari Mayer, Davis, dan Schoorman membagi kepercayaan menjadi tiga dimensi penting: kemampuan, integritas, dan benevolensi. Orang dengan kecerdasan emosional menggunakan model ini untuk menilai apakah seseorang layak dipercaya bukan hanya berdasarkan kesan atau keakraban, sehingga mereka dapat menghindari kekecewaan dan pengkhianatan.
Ketika kepercayaan rusak, orang dengan kecerdasan emosional tidak menganggapnya sebagai akhir dari segalanya. Mereka fokus pada proses memperbaikinya dengan cara yang terstruktur: meminta maaf tanpa berdalih, memberikan penjelasan tanpa menyalahkan, dan melakukan perubahan perilaku secara konsisten. Mereka juga pandai mengenali kapan sebuah hubungan sudah tidak seimbang agar tidak membuang energi pada hubungan yang tidak sehat.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/traversmark/2025/11/25/6-ways-emotionally-intelligent-people-build-high-trust-bonds-by-a-psychologist/
[1] https://www.forbes.com/sites/traversmark/2025/11/25/6-ways-emotionally-intelligent-people-build-high-trust-bonds-by-a-psychologist/
Analisis Ahli
Daniel Goleman
"Kecerdasan emosional adalah kunci utama dalam membangun dan memelihara kepercayaan karena memungkinkan kita memahami dan mengelola emosi dengan cara yang lebih efektif."
John Mayer
"Model kepercayaan yang saya kembangkan menegaskan bahwa evaluasi kemampuan, integritas, dan benevolensi merupakan fondasi dalam membentuk kepercayaan yang berkelanjutan dan rasional."
Analisis Kami
"Memahami bahwa kepercayaan adalah hasil dari proses emosional dan kognitif yang disengaja mengubah paradigma tradisional kita dalam membangun hubungan. Ini menunjukkan pentingnya mengembangkan kecerdasan emosional sebagai keterampilan dasar dalam kehidupan sosial dan profesional agar hubungan dapat bertahan lebih lama dan lebih sehat."
Prediksi Kami
Di masa depan, semakin banyak individu dan organisasi akan mengadopsi pendekatan berbasis kecerdasan emosional untuk membangun hubungan yang lebih stabil dan produktif, sehingga kepercayaan menjadi aset yang berkelanjutan dan bisa diperbaiki meskipun terjadi konflik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan kecerdasan emosional dalam konteks membangun kepercayaan?A
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri dan orang lain, yang berperan penting dalam membangun kepercayaan.Q
Bagaimana orang yang memiliki kecerdasan emosional mengelola dan mempertahankan kepercayaan?A
Mereka mengelola kepercayaan dengan regulasi emosi yang baik dan komunikasi yang jelas, serta berinvestasi secara strategis dalam hubungan.Q
Apa saja kebiasaan yang dimiliki individu dengan kecerdasan emosional tinggi dalam membangun kepercayaan?A
Kebiasaan tersebut termasuk regulasi emosi, klarifikasi ekspektasi, evaluasi berdasarkan bukti, dan pemulihan kepercayaan dengan tindakan konsisten.Q
Mengapa klarifikasi dalam komunikasi penting untuk membangun kepercayaan?A
Klarifikasi dalam komunikasi mengurangi kemungkinan kesalahpahaman dan meningkatkan rasa aman psikologis, yang mempercepat proses membangun kepercayaan.Q
Apa yang dilakukan individu dengan kecerdasan emosional ketika kepercayaan terganggu?A
Mereka berusaha memperbaiki kepercayaan dengan meminta maaf, menjelaskan situasi tanpa menyalahkan, dan mengubah perilaku mereka secara konsisten.



