China Luncurkan Drone Otonom Pertama untuk Perang Anti-Kapal Selam
Courtesy of InterestingEngineering

China Luncurkan Drone Otonom Pertama untuk Perang Anti-Kapal Selam

Mengungkap kemampuan baru drone otonom China dalam perang anti-kapal selam yang dapat beroperasi mandiri selama 40 jam, menangani deteksi hingga serangan kapal selam, serta implikasi strategisnya bagi kontrol wilayah dan persaingan militer di Laut China Selatan.

22 Nov 2025, 18.14 WIB
240 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Wing Loong X dapat meningkatkan kemampuan pengawasan maritim China.
  • Penggunaan AI dalam perang anti-submarin memiliki potensi untuk mengubah cara misi dilakukan.
  • Drone ini menunjukkan upaya China untuk memperkuat pertahanan dan pengawasan di wilayah yang diperebutkan.
Dubai, Uni Emirat Arab - China secara resmi memperkenalkan drone baru bernama Wing Loong X di Dubai Airshow 2025. Drone ini diklaim menjadi drone tanpa awak pertama di dunia yang mampu melakukan operasi anti-kapal selam secara mandiri, suatu kemampuan yang sangat sulit dan mahal dilakukan oleh pesawat berawak selama ini.
Wing Loong X memiliki sayap yang sangat besar lebih dari 20 meter, setara dengan jet bisnis kecil, mampu terbang hingga 40 jam nonstop pada ketinggian hingga 10.000 meter. Hal ini memungkinkan drone untuk mengawasi perairan selama hampir dua hari tanpa henti, sebuah kemampuan yang sulit dicapai oleh pesawat berawak seperti P-8 Poseidon Amerika.
Salah satu fitur utamanya adalah kemampuan menurunkan sonobuoy—sensor apung yang mendengar suara bawah laut. Berbeda dengan pesawat berawak yang hanya bertugas menyebar sonobuoy dan menganalisis data secara manual, Wing Loong X mampu melakukan semuanya secara otomatis dengan bantuan kecerdasan buatan dan dapat meluncurkan torpedo untuk menyerang sasaran jika teridentifikasi.
Jika benar, teknologi ini akan sangat menguntungkan China terutama dalam mengendalikan Laut China Selatan, karena pasukan kapal selam lawan akan sulit bersembunyi dari pengawasan drone yang disebar dalam jumlah banyak dengan jangkauan terbang yang lama. Ini juga akan menghemat biaya serta meminimalkan risiko hilangnya awak dalam operasi berbahaya.
Namun penggunaan AI yang sepenuhnya otomatis untuk serangan militer menimbulkan kontroversi serius, sebab sistem harus sangat tepat membedakan antara kapal selam nyata dan false positive seperti paus atau kapal lain. Belum jelas apakah teknologi ini sudah sepenuhnya matang atau hanya prototipe yang dipamerkan sebagai sinyal strategis.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/innovation/china-autonomous-drone-hunt-submarines

Analisis Ahli

Dr. Robert N. Thomas (Pakard Fellow for Undersea Warfare)
"Meskipun AI telah maju, mengandalkan sepenuhnya pada analisis otonom dalam ASW masih sangat berisiko karena pola deteksi bawah laut yang rumit dan perubahan lingkungan yang dinamis."
Li Ming (Analis Militer dari Pusat Studi Asia)
"Pengembangan drone seperti Wing Loong X memperlihatkan ambisi strategis China untuk memperkuat pengawasan di perairan sengketa dan mengurangi ketergantungan pada pesawat berawak yang mahal dan sulit dikerahkan dalam jumlah besar."

Analisis Kami

"Klaim teknologi otonom yang lengkap untuk misi anti-kapal selam sangat ambisius mengingat kompleksitas pendeteksian bawah air yang sering menghasilkan banyak false positive. Namun jika berhasil, ini bukan sekadar inovasi teknologi, tapi revolusi strategis yang bisa mengurangi ketergantungan pada aset mahal dan rawan human error dalam operasi laut China."

Prediksi Kami

Jika klaim kemampuan drone Wing Loong X terbukti, maka China berpotensi mengubah keseimbangan kekuatan maritim di Asia Tenggara dengan menempatkan drone otonom yang bisa terus-menerus melakukan patroli dan pemantauan anti-kapal selam, mempersulit operasi kapal selam negara lain di kawasan tersebut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang membuat Wing Loong X unik dibandingkan dengan drone sebelumnya?
A
Wing Loong X adalah drone pertama yang diklaim mampu melakukan perang anti-submarin secara mandiri.
Q
Berapa lama Wing Loong X dapat terbang secara otonom?
A
Wing Loong X dapat terbang secara otonom selama hingga 40 jam.
Q
Apa fungsi sonobuoy yang dapat digunakan oleh Wing Loong X?
A
Sonobuoy adalah sensor kecil yang digunakan untuk mendengarkan suara di bawah air untuk mendeteksi kapal selam.
Q
Mengapa perang anti-submarin dianggap sebagai misi yang sulit?
A
Perang anti-submarin dianggap sulit karena banyaknya kemungkinan false positive dan kompleksitas dalam mengidentifikasi target.
Q
Apa saja tantangan yang dihadapi dalam penggunaan AI untuk perang anti-submarin?
A
Tantangan dalam penggunaan AI termasuk kemampuan untuk membedakan antara target nyata dan palsu serta memprediksi perilaku kapal selam.