
Courtesy of Forbes
Ekspansi Kota Perbukitan Ancam Habitat dan Ribuan Spesies Terancam Punah
Menginformasikan dampak ekspansi wilayah perkotaan di daerah perbukitan terhadap kehilangan habitat dan keanekaragaman hayati global, serta memberikan rekomendasi untuk mengatasi ancaman tersebut di masa depan.
22 Nov 2025, 02.24 WIB
14 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Urbanisasi yang cepat berkontribusi pada hilangnya habitat dan meningkatkan risiko bagi spesies terancam.
- Hampir 70% spesies terancam di seluruh dunia terpengaruh oleh pengembangan kota di lereng.
- Perencanaan yang bijak dan konservasi habitat yang tepat sangat penting untuk menjaga biodiversitas di masa depan.
global - Perubahan besar terjadi pada pola pemukiman manusia di seluruh dunia, di mana sekitar 80% populasi kini tinggal di kawasan perkotaan dibandingkan dengan 40% pada tahun 1950. Pertumbuhan populasi memicu ekspansi lahan perkotaan yang berkembang lebih cepat daripada jumlah penduduk, membuat ruang hidup manusia semakin meluas, termasuk ke daerah perbukitan dan pegunungan.
Baca juga: Populasi Serangga Terbang di Padang Rumput Terpencil Colorado Merosot Drastis Akibat Perubahan Iklim
Studi baru dari Nature Cities menemukan bahwa antara 2000 dan 2020, daerah perkotaan di perbukitan meningkat lebih dari 11 juta hektar, setara dengan wilayah negara Islandia, dengan Asia dan terutama China memimpin pertumbuhan ini. Ekspansi ini sangat berbahaya karena perbukitan menyimpan sebagian besar habitat alami yang menjadi rumah bagi banyak spesies tanaman dan hewan.
Hilang dan terfragmentasinya habitat akibat ekspansi tersebut menyebabkan isolasi spesies dan mempercepat proses erosi tanah. Global, hilangnya habitat ini setara dengan luas negara seperti Lithuania dan memengaruhi berbagai tipe ekosistem seperti hutan, semak, dan lahan basah. Bahkan, lebih dari sepertiga ekspansi urban di daerah perbukitan terjadi di hotspot keanekaragaman hayati yang sangat penting dan rentan.
Spesies vertebrata yang terancam punah, termasuk burung dan mamalia, sangat terdampak oleh perkembangan tersebut, dengan sekitar 70% dari 6.700 spesies terancam terpengaruh langsung. Prediksi ke depan menunjukkan bahwa banyak negara dan hotspot keanekaragaman hayati tidak akan memenuhi target perlindungan keanekaragaman hayati jika urbanisasi perbukitan terus berlanjut tanpa strategi pengelolaan yang efektif.
Peneliti menyarankan agar pembangunan kota lebih mengutamakan pelestarian habitat penting dengan cara mengatur tata ruang yang bijak seperti penggunaan lahan berkelanjutan, desain kota yang kompak, serta penciptaan zona larangan pembangunan. Peta global risiko urbanisasi perbukitan yang mereka buat dapat menjadi panduan prioritasi langkah perlindungan habitat dan keanekaragaman hayati.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/lauriewinkless/2025/11/21/cities-are-expanding-uphill-threatening-global-biodiversity/
[1] https://www.forbes.com/sites/lauriewinkless/2025/11/21/cities-are-expanding-uphill-threatening-global-biodiversity/
Analisis Ahli
Elizabeth M. Bennett (Pengelola Konservasi dan Pakar Ekologi)
"Mengelola ekspansi perkotaan harus berfokus pada pelestarian habitat kritis dan pelibatan masyarakat lokal sehingga urbanisasi berkelanjutan bisa dicapai."
Thomas Lovejoy (Ahli Biologi Konservasi)
"Fragmentasi habitat akibat pembangunan kota di kawasan perbukitan mempercepat kepunahan spesies jika tidak segera diatasi dengan kebijakan konservasi yang kuat."
Analisis Kami
"Ekspansi kota yang mengabaikan kestabilan lingkungan merupakan ancaman serius yang butuh perhatian segera untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati. Kebijakan tata ruang yang agresif serta desain kota kompak harus diprioritaskan untuk mengurangi tekanan pembangunan di daerah ekosistem sensitif."
Prediksi Kami
Jika ekspansi urban perbukitan berlanjut tanpa intervensi, banyak negara dan hotspot keanekaragaman hayati akan gagal mencapai target konservasi hingga 2050, sehingga memperparah risiko kepunahan spesies dan degradasi lingkungan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan urbanisasi lereng?A
Urbanisasi lereng adalah proses di mana daerah perkotaan berkembang di wilayah pegunungan atau lereng, sering kali mengorbankan habitat alami.Q
Mengapa pertumbuhan kota berdampak pada biodiversitas?A
Pertumbuhan kota dapat menyebabkan hilangnya habitat alami, yang mengisolasi spesies dan meningkatkan risiko erosi tanah.Q
Apa yang ditemukan dalam studi tentang spesies terancam?A
Studi menemukan bahwa hampir 6700 spesies terancam telah terpengaruh oleh ekspansi urban lereng sejak tahun 2000.Q
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari urbanisasi?A
Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk memprioritaskan habitat yang tidak tergantikan dalam perencanaan zonasi dan menerapkan batasan untuk perluasan kota.Q
Bagaimana perkembangan kota di masa depan dapat mempengaruhi konservasi?A
Perkembangan kota di masa depan dapat mengancam upaya konservasi, terutama di hotspot biodiversitas yang sudah tertekan.



