
Courtesy of Forbes
Pasar Mobil Eropa Stagnan 2026, Tantangan Berat dari Mobil Listrik China
Menginformasikan kondisi pasar otomotif Eropa yang diperkirakan stagnan pada 2026, dengan kompetisi ketat dari produsen China di segmen EV dan strategi yang akan diambil produsen Eropa untuk memulihkan profitabilitas, sekaligus memberikan gambaran tantangan dan peluang yang dihadapi para pemangku kepentingan industri otomotif.
21 Nov 2025, 19.00 WIB
144 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar mobil Eropa menghadapi stagnasi dengan ancaman kompetisi dari produsen mobil China.
- Profitabilitas produsen mobil Eropa terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal dan internal.
- Investasi dalam teknologi mobil listrik dan kolaborasi antara produsen akan menjadi kunci untuk bertahan di pasar yang semakin kompetitif.
Jerman, Jerman - Penjualan mobil di Eropa diperkirakan akan tetap stagnan pada tahun 2026 karena persaingan sengit dari produsen mobil China yang agresif dalam segmen kendaraan listrik (EV) dan usaha para produsen Eropa untuk memperbaiki profitabilitas yang menurun. Produsen China terus memenangkan pasar dengan produk EV yang kompetitif dan biaya sekitar 30% lebih rendah dibandingkan produsen Eropa. Hal ini membuat pabrikan Eropa sulit meningkatkan keuntungan di pasar yang terbatas dan penuh tekanan harga.
Pada tahun 2025, industri otomotif Eropa mengalami penurunan laba yang signifikan karena tarif Amerika Serikat, menurunnya permintaan dari China, dan persaingan ketat dari produsen China di Eropa. Produksi dan margin laba dari banyak merek besar seperti Volkswagen, Stellantis, dan Mercedes mengalami tekanan berat yang mengharuskan mereka memberikan peringatan laba. Rata-rata laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) otomotif global juga turun dari 7,8% menjadi 5,5% pada tiga kuartal pertama tahun 2025.
Namun, ada harapan pemulihan laba di tahun 2026 berkat subsidi EV sebesar €3 miliar dari Jerman dan peluncuran produk baru dari berbagai merek Eropa. Mercedes, Volkswagen, Stellantis, dan merek lain berencana meluncurkan sejumlah model EV dan kendaraan hibrida yang lebih kecil dan kompetitif untuk menarik minat konsumen lokal yang selama ini loyal pada merek Eropa. Pemerintah juga menghilangkan hambatan yang mengganggu produksi chip, yang sebelumnya sempat mengancam kelangsungan produksi kendaraan.
Sementara itu, produsen mobil China juga mulai membangun pabrik di beberapa negara Eropa seperti Hungaria, Turki, dan Spanyol untuk mengatasi tarif dan meningkatkan kepercayaan konsumen lokal. BYD dan Chery adalah contoh perusahaan China yang sudah membuka pabrik di Eropa. Langkah ini diperkirakan akan memperkuat daya saing mereka dan semakin menambah tantangan bagi pabrikan Eropa.
Meski angka penjualan di Eropa terlihat besar sekitar 11,5 juta unit, angka ini masih jauh di bawah penjualan sebelum pandemi Covid yang mencapai hampir 16 juta unit per tahun. Situasi ini menunjukkan tantangan besar bagi industri otomotif Eropa yang harus terus beradaptasi dengan teknologi baru dan tekanan persaingan global. Hanya perusahaan yang mampu memadukan efisiensi operasional, fleksibilitas biaya, dan investasi strategis di bidang elektrifikasi dan teknologi otonom yang diprediksi akan bertahan di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/neilwinton/2025/11/21/will-europes-new-evs-help-restore-profitability-in-2026/
[1] https://www.forbes.com/sites/neilwinton/2025/11/21/will-europes-new-evs-help-restore-profitability-in-2026/
Analisis Ahli
Stefan Bratzel
"Produsen harus fokus pada efisiensi operasional, fleksibilitas biaya, dan investasi strategis pada elektrifikasi, perangkat lunak, serta teknologi mengemudi otomatis agar bisa bertahan di pasar yang kompetitif dan menantang ini."
Analisis Kami
"Dinamika pasar otomotif Eropa kini sangat dipengaruhi oleh tekanan kompetisi global dan biaya investasi teknologi tinggi, yang menuntut perubahan strategi agresif dari para pabrikan. Jika produsen Eropa tidak mampu meningkatkan efisiensi dan memperkuat produk EV mereka, maka dominasi China akan sulit dibendung, yang berpotensi menggerus warisan merek-merek legendaris Eropa."
Prediksi Kami
Pasar otomotif Eropa akan tetap stagnan secara volume pada 2026 dengan pemulihan laba perlahan, tetapi dominasi produsen China di segmen EV akan semakin menguat dan memaksa produsen Eropa untuk berinovasi dan melakukan aliansi strategis agar tetap kompetitif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan untuk penjualan mobil Eropa di tahun 2026?A
Penjualan mobil Eropa diperkirakan akan stagnan di tahun 2026.Q
Mengapa profitabilitas produsen mobil Eropa mengalami penurunan?A
Profitabilitas produsen mobil Eropa mengalami penurunan akibat tarif AS, permintaan yang melemah di China, dan kompetisi dari mobil listrik China.Q
Apa yang membuat produk mobil listrik China kompetitif di pasar Eropa?A
Produk mobil listrik China kompetitif karena biaya yang lebih rendah dan pengalaman dari persaingan ketat di pasar domestik.Q
Apa rencana pabrikan Eropa untuk menghadapi persaingan dari produsen China?A
Pabrikan Eropa merencanakan peluncuran model mobil listrik dan hybrid yang lebih maju dan terjangkau.Q
Bagaimana peran subsidi EV dalam pemulihan profitabilitas produsen mobil Eropa?A
Subsidi EV diperkirakan akan membantu produsen mobil Eropa dalam meningkatkan profitabilitas mereka.
