Pemimpin AS Serukan Perkuat Kontrol Ekspor Demi Hambat Maju Teknologi Chip China
Courtesy of SCMP

Pemimpin AS Serukan Perkuat Kontrol Ekspor Demi Hambat Maju Teknologi Chip China

Menguatkan kekuatan dan staf di biro pengendalian ekspor AS untuk menutup celah perdagangan yang bisa dimanfaatkan China sehingga dapat menahan kemajuan teknologi chipnya dan menjaga kepemimpinan Amerika dalam teknologi tinggi seperti chip dan AI.

21 Nov 2025, 05.41 WIB
59 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Jeda satu tahun dalam kontrol ekspor dapat memberi waktu bagi Tiongkok untuk meningkatkan kemampuan teknologi mereka.
  • BIS perlu diberdayakan untuk menutup celah dalam kontrol perdagangan dan memantau perusahaan-perusahaan semikonduktor.
  • Kolaborasi internasional penting dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi Tiongkok.
Washington, Amerika Serikat - Para anggota parlemen Amerika Serikat tengah mendorong penguatan kekuatan dan staf di Bureau of Industry and Security (BIS) agar dapat menutup celah-celah perdagangan yang selama ini dimanfaatkan oleh China. Banyak yang khawatir bahwa penundaan sementara pengendalian ekspor yang disetujui oleh pemerintahan sebelumnya bisa memberi Beijing waktu untuk mengembangkan teknologi chip domestik yang lebih maju.
Kebijakan jeda satu tahun ini termasuk penangguhan aturan afiliasi 50 persen yang memungkinkan perusahaan China berafiliasi dengan entitas asing untuk menghindari pembatasan ekspor. Hal ini dinilai dapat memperlebar celah dalam pelaksanaan kontrol ekspor dan membuka peluang bagi China untuk melewati pembatasan.
Dalam sidang publik, anggota parlemen dan ahli menyampaikan bahwa dukungan dari sekutu penting seperti Belanda dan Jepang juga diperlukan agar pengendalian ekspor lebih efektif. Ketergantungan pada teknologi dari negara-negara tersebut menjadi faktor utama dalam industri semikonduktor, sehingga kerjasama menjadi kunci untuk memperkuat kontrol.
Politisi tergabung dalam Komite Urusan Luar Negeri AS, seperti Sydney Kamlager-Dove, mengkritik kebijakan jeda tersebut. Dia menilai hal itu seolah memberikan konsesi yang bisa dinegosiasikan kembali oleh pihak lain dan berisiko menggoyahkan posisi kepemimpinan AS di bidang teknologi tinggi, termasuk pembuatan chip dan kecerdasan buatan.
Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah tegas untuk menambah kapasitas pengawasan dan tenaga inspektur yang akan menjamin supaya kontrol ekspor dijalankan dengan baik dan celah hukum ditutup, dengan tujuan utama menghambat kemajuan teknologi chip China.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/us/article/3333608/us-officials-call-tougher-chip-rules-limit-chinas-gains?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Sydney Kamlager-Dove
"Menilai kebijakan jeda aturan afiliasi 50 persen sebagai celah yang memungkinkan China memanfaatkan waktu untuk mengembangkan teknologi dalam negeri yang dapat menggoyahkan dominasi AS."

Analisis Kami

"Menunda penguatan kontrol ekspor adalah langkah yang sangat berisiko karena memberikan China ruang untuk memperkuat kemampuan dalam teknologi chip yang sensitif. Diperlukan tindakan tegas dan kolaborasi internasional yang lebih erat untuk mencegah hilangnya keunggulan strategis AS di bidang teknologi tinggi."

Prediksi Kami

Jika penguatan kontrol ekspor dan penambahan staf inspeksi tidak dilakukan, Beijing kemungkinan besar dapat memanfaatkan jeda ini untuk mempercepat pengembangan teknologi chip dan menantang dominasi teknologi tinggi AS dalam waktu dekat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dicari oleh para pembuat undang-undang terkait kontrol ekspor?
A
Para pembuat undang-undang mencari kekuatan yang lebih besar untuk BIS dan penambahan staf untuk memperketat kontrol ekspor.
Q
Mengapa para anggota komite khawatir dengan jeda satu tahun dalam kontrol ekspor?
A
Mereka khawatir bahwa jeda satu tahun akan memberi Tiongkok waktu untuk mengembangkan kemampuan domestik dan menghindari kontrol ekspor.
Q
Apa yang dilakukan oleh Trump terkait kontrol ekspor dan Tiongkok?
A
Trump menyetujui jeda satu tahun dalam kontrol ekspor sebagai bagian dari negosiasi dengan Tiongkok terkait relaksasi ekspor tanah jarang.
Q
Siapa yang diusulkan untuk menjadi target dalam kontrol ekspor baru?
A
Perusahaan-perusahaan unggulan nasional Tiongkok di sektor semikonduktor dan anak perusahaan mereka di AS diusulkan untuk menjadi target.
Q
Mengapa kolaborasi dengan negara-negara seperti Belanda dan Jepang dianggap penting?
A
Kolaborasi dengan negara-negara sekutu seperti Belanda dan Jepang dianggap penting untuk memperkuat kontrol dan menutup celah dalam kebijakan ekspor.