Rahasia Hubungan Bahagia: Menghindari Perangkap Emosi Negatif dalam Pernikahan
Courtesy of Forbes

Rahasia Hubungan Bahagia: Menghindari Perangkap Emosi Negatif dalam Pernikahan

Memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pola transisi emosional dalam hubungan suami istri bisa memprediksi perceraian dan menekankan pentingnya kemampuan mengatasi negativitas untuk menjaga kestabilan hubungan.

18 Nov 2025, 05.30 WIB
71 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pentingnya fleksibilitas emosional dalam mengatasi konflik dalam pernikahan.
  • Negativitas dapat menjadi keadaan yang menempel dan sulit untuk diatasi tanpa upaya sadar.
  • Stabilitas emosional dan keterikatan positif adalah kunci untuk mencegah perpisahan dalam hubungan.
Penelitian selama lebih dari empat dekade oleh psikolog John Gottman dan Robert Levenson membuka wawasan baru tentang bagaimana pasangan suami istri mengalami pasang surut emosional saat menghadapi konflik. Mereka mengamati bagaimana pasangan yang stabil dengan cepat bisa kembali ke keadaan netral atau positif setelah mengalami konflik kecil, sementara pasangan yang bermasalah sulit lepas dari kondisi negatif yang berkelanjutan.
Dalam studi mereka, para peneliti menggunakan data longitudinal selama 14 tahun dan menganalisis setiap detik interaksi pasangan untuk membedakan emosi dalam tiga kategori: positif, netral, dan negatif. Mereka menemukan bahwa dalam pernikahan yang bahagia, emosi negatif tidak menempel lama dan sering diikuti oleh momen positif atau netral, sedangkan pada pasangan bermasalah, emosi negatif menjadi sebuah 'absorbing state' yang sulit diubah.
Konsep 'roach motel' diperkenalkan untuk menggambarkan bagaimana pasangan yang bermasalah seperti masuk ke perangkap yang mudah mereka masuki tapi sulit keluar: negatifitas. Semakin lama pasangan bertahan dalam keadaan ini, semakin mereka mengalami jarak emosional, isolasi, dan menurunnya kasih sayang hingga mencapai titik perpisahan.
Penelitian ini juga mengidentifikasi dua tipe perceraian: satu yang disebabkan oleh konflik terbuka (contemptuous marriages) dan satu lagi yang disebabkan oleh kekurangan cinta dan afeksi meskipun tampak stabil (devitalized marriages). Masing-masing memiliki jalur dan waktu perceraian yang berbeda, memberi pemahaman bahwa stagnasi juga sama berbahayanya dengan pertikaian.
Inti dari temuan ini adalah bukan konflik yang secara mutlak membunuh hubungan, melainkan bagaimana pasangan merespons konflik tersebut. Pasangan yang mampu cepat pulih dari negativitas dan melebarkan momen positif cenderung bertahan lebih lama. Pesan praktisnya, meningkatkan kualitas komunikasi dan mengurangi kondisi yang menyebabkan negatif 'menyerap' dapat menyelamatkan banyak hubungan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/traversmark/2025/11/17/a-psychologist-explains-the-roach-motel-model-of-an-unhappy-marriage/

Analisis Ahli

John Gottman
"Analisis ini menunjukkan dengan tegas bahwa kemampuan pasangan dalam berpindah dari negativitas ke netral atau positif adalah penentu utama kestabilan pernikahan, membuktikan kekuatan pendekatan ilmiah dalam psikologi hubungan."
Robert Levenson
"Penelitian longitudinal kami mengungkap mekanisme emosional yang mendasar dalam hubungan dan menegaskan bahwa bukan hanya besarnya konflik tetapi bagaimana pasangan mengelolanya yang penting."

Analisis Kami

"Penemuan Gottman dan Levenson sangat penting karena mengubah cara kita memandang penyebab kegagalan hubungan, bukan sekadar konflik tapi juga stagnasi emosional. Ini menunjukkan perlunya pelatihan emosional dan komunikasi yang terus-menerus bagi pasangan agar tidak terjebak dalam spiral negatif yang merusak."

Prediksi Kami

Jika pasangan tidak mampu menghindari pola negatif yang menempel atau meningkatkan momen positif, tingkat perceraian kemungkinan besar akan terus meningkat dan hubungan akan terasa semakin dingin dan terasing.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa temuan utama dari penelitian John Gottman dan Robert Levenson tentang pernikahan?
A
Temuan utama adalah bahwa pasangan yang tidak bahagia cenderung terjebak dalam keadaan emosional negatif, sementara pasangan stabil dapat bergerak antara keadaan emosional dengan lebih fleksibel.
Q
Apa yang dimaksud dengan model roach motel dalam konteks pernikahan?
A
Model roach motel menggambarkan bagaimana pasangan yang tidak bahagia mudah terjebak dalam interaksi negatif yang sulit untuk keluar.
Q
Bagaimana pasangan stabil dan pasangan tidak stabil berbeda dalam mengatasi negativitas?
A
Pasangan stabil dapat kembali ke keadaan netral atau positif setelah mengalami negativitas, sedangkan pasangan tidak stabil cenderung tetap terjebak dalam negativitas.
Q
Apa yang dapat dipelajari pasangan dari temuan Gottman dan Levenson untuk memperbaiki hubungan mereka?
A
Pasangan dapat belajar untuk mengurangi kondisi yang menciptakan keadaan negatif yang menempel dan meningkatkan frekuensi keadaan positif dalam hubungan mereka.
Q
Apa dua jenis pasangan yang ditemukan dalam penelitian ini yang akhirnya bercerai?
A
Dua jenis pasangan yang ditemukan adalah pasangan yang terjebak dalam konflik negatif dan pasangan yang mengalami pernikahan yang terdevitalisasi.