Kenapa 'Gelembung AI' Salah Kaprah: Revolusi Energi dan Infrastruktur Baru
Courtesy of Forbes

Kenapa 'Gelembung AI' Salah Kaprah: Revolusi Energi dan Infrastruktur Baru

Menjelaskan bahwa narasi 'gelembung AI' salah kaprah karena AI bukan sekadar perangkat lunak, melainkan sebuah revolusi infrastruktur berbasis energi yang berkelanjutan, dan penting bagi pembaca memahami bahwa investasi besar, konsumsi energi, dan biaya operasional AI mencerminkan transformasi jangka panjang, bukan spekulasi sementara.

18 Nov 2025, 04.31 WIB
261 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • AI adalah transformasi struktural yang didorong oleh energi, bukan gelembung spekulatif.
  • Permintaan untuk komputasi AI sudah ada dan tidak bersifat hipotetis, dengan banyak kontrak jangka panjang yang ditandatangani.
  • Infrastruktur untuk AI merupakan fondasi untuk era baru kecerdasan yang bergantung pada energi dan komputasi.
global - Michael Burry, yang terkenal karena memprediksi krisis keuangan 2008, kini mewaspadai apa yang disebutnya sebagai gelembung AI. Namun, artikel ini berargumen bahwa narasi itu salah kaprah karena AI bukan sekadar perangkat lunak dengan gelembung spekulatif, melainkan transformasi besar yang didukung oleh energi sebagai fondasi. Energi adalah mata uang universal untuk semua peradaban, dan kecerdasan buatan adalah hasil langsung dari penggunaan energi listrik untuk mengolah informasi secara real-time.
Meskipun biaya operasional OpenAI dan perusahaan teknologi besar lain terlihat sangat besar dan kerugian tampak mengkhawatirkan dari sudut pandang perangkat lunak tradisional, hal itu sama seperti investasi besar pada infrastruktur listrik, telepon, atau rel kereta api di awal revolusi teknologi yang juga terlihat tidak rasional. Permintaan AI saat ini bukanlah tebakan melainkan sudah dikontrak dengan nilai ratusan miliar dolar untuk jangka waktu tahunan, menandakan bahwa infrastruktur AI adalah investasi jangka panjang yang nyata.
AI bukanlah perangkat lunak statis yang dibuat sekali lalu dijalankan tanpa perubahan. AI adalah proses kognitif yang hidup dan dinamis yang membutuhkan komputasi berkelanjutan dengan konsumsi energi besar setiap kali menghasilkan output. Oleh karena itu, pembandingan AI dengan gelembung teknologi internet di tahun 1999 salah sasaran karena batasan utama AI adalah energi, bukan permintaan pasar semata.
Persaingan global dalam AI akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan negara dan perusahaan dalam mengelola dan menyediakan energi serta teknologi manufaktur chip canggih. Hal ini menimbulkan dimensi geopolitik baru yang mengutamakan kendali atas energi dan infrastruktur fisik, bukan hanya kecanggihan algoritma atau software. Dengan demikian, kuasa masa depan lebih ditentukan oleh kontrol atas grid listrik dan produksi chip daripada ideologi semata.
Kesimpulan pentingnya adalah bahwa 'gelembung AI' yang dibicarakan saat ini sebenarnya adalah bagian dari proses investasi dan pembangunan infrastruktur yang besar, dan gejolak pasar adalah cara alamiah menuju stabilitas dan pemahaman yang lebih tepat. AI masa depan akan membentuk lapisan baru peradaban yang berenergi intensif dan memerlukan pengelolaan sumber daya secara bijak, sehingga keberlanjutan dan tanggung jawab menjadi kunci keberhasilan transformasi ini.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/jasonsnyder/2025/11/17/the-ai-bubble-that-isnt-there/

Analisis Ahli

Vaclav Smil
"Energi adalah mata uang universal peradaban, dan AI pada dasarnya adalah transformasi listrik menjadi probabilitas terstruktur, sehingga setiap kemajuan AI harus dilihat melalui lensa termodinamika."
Paul Krugman
"Predksiku tentang lambatnya pertumbuhan internet keliru karena model mental yang dipakai tidak sesuai dengan kenyataan perkembangan teknologi yang sebenarnya revolusioner."
Carlota Perez
"Setiap era teknologi besar selalu diawali oleh gelembung investasi yang membiayai infrastruktur, kemudian terjadi koreksi yang menjadikan infrastruktur ini fondasi era baru."
Sam Altman
"Perubahan ini tentang elektron dan energi fisik yang mendasari kecerdasan buatan, bukan sekadar tentang kode atau algoritma."

Analisis Kami

"Penting untuk melihat AI dari perspektif baru yakni sebagai infrastruktur energi intensif, bukan sekadar produk perangkat lunak yang dapat dikembangkan dan dikeluarkan biaya rendah. Dengan memahami faktor fisik dan termodinamika yang mendasari AI, investor dan pembuat kebijakan bisa menghindari kesalahpahaman dan lebih siap menyambut era kecerdasan yang benar-benar transformatif dan berkelanjutan."

Prediksi Kami

Di masa depan, AI akan menjadi infrastruktur utama yang energi-bergantung dan berbiaya tinggi, menciptakan persaingan geopolitik baru atas sumber daya energi dan teknologi manufaktur chip yang kritis, dengan perusahaan dan negara-negara yang berhasil menguasainya akan memimpin ekonomi global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan gelembung AI menurut Michael Burry?
A
Michael Burry memperingatkan bahwa pasar AI mungkin berada dalam gelembung dengan valuasi yang tidak realistis dan spekulasi yang agresif.
Q
Bagaimana energi berperan dalam perkembangan AI?
A
Energi dianggap sebagai mata uang universal yang mendasari kecerdasan buatan, di mana setiap model AI memerlukan komputasi yang intensif energi.
Q
Mengapa OpenAI dianggap tidak berada dalam gelembung meskipun mengalami kerugian?
A
OpenAI memiliki komitmen kontrak jangka panjang yang signifikan, menunjukkan bahwa pengeluaran mereka bukanlah tanda gelembung, tetapi bagian dari infrastruktur yang berkembang.
Q
Apa perbedaan antara AI dan perangkat lunak tradisional?
A
AI beroperasi dengan cara yang berbeda dibandingkan perangkat lunak tradisional, di mana AI memproduksi intelijen secara real-time menggunakan energi, bukan hanya menjalankan skrip yang telah ditulis.
Q
Mengapa infrastruktur untuk AI dianggap penting dalam konteks ekonomi?
A
Infrastruktur AI menjadi penting karena permintaan untuk komputasi dan energi terus meningkat, menunjukkan bahwa dunia tidak memiliki cukup kapasitas untuk memenuhi kebutuhan ini.