Menerapkan Zero Trust untuk Keamanan Rantai Pasokan Open Source Modern
Courtesy of Forbes

Menerapkan Zero Trust untuk Keamanan Rantai Pasokan Open Source Modern

Artikel ini bertujuan mengedukasi perusahaan untuk mengadopsi prinsip Zero Trust dalam pengelolaan keamanan open source guna mengurangi risiko kerentanan rantai pasokan perangkat lunak, sehingga memungkinkan inovasi yang lebih cepat dan aman dalam pengembangan aplikasi.

18 Nov 2025, 00.15 WIB
17 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penerapan prinsip Zero Trust dalam keamanan sumber terbuka penting untuk melindungi dari risiko rantai pasokan perangkat lunak.
  • Organisasi harus memverifikasi dan memantau semua ketergantungan perangkat lunak secara terus menerus.
  • Mengadopsi pendekatan proaktif dalam keamanan perangkat lunak dapat mempercepat inovasi dan mengurangi risiko.
Dalam dekade terakhir, penggunaan komponen open source dalam pengembangan perangkat lunak meningkat pesat. Saat ini, lebih dari 80% kode aplikasi modern berasal dari pustaka dan framework yang dikembangkan oleh komunitas. Meskipun hal ini mempercepat inovasi, risiko keamanan yang dibawa oleh komponen tersebut semakin sulit dikelola oleh perusahaan dengan cara lama.
Keamanan open source biasanya hanya fokus pada pemindaian kerentanan yang sudah diketahui. Namun, pendekatan ini bersifat reaktif dan tidak mampu mengantisipasi serangan baru atau pembaruan berbahaya yang belum tercatat dalam database kerentanan umum. Selain itu, ketergantungan kode yang bertambah cepat dan otomatis dari alat AI membuat risiko ini semakin kompleks.
Pendekatan Zero Trust, yang biasa digunakan dalam keamanan jaringan, menuntut verifikasi berkelanjutan dan prinsip akses paling sedikit. Artinya, setiap komponen open source harus diperiksa secara eksplisit, terus dipantau, dan hanya diberikan akses seperlunya agar tidak menimbulkan risiko tambahan pada sistem produksi.
Perusahaan disarankan untuk menerapkan beberapa langkah operasional seperti mengunci versi dependensi dengan tepat, memberikan masa pendinginan sebelum mengadopsi versi baru, memantau kesehatan paket, dan mengintegrasikan pemeriksaan risiko di proses pengembangan sebelum kode digabungkan ke sistem utama. Ini mencegah masalah muncul di tahap akhir pengembangan yang berisiko tinggi.
Dengan mengubah pola pikir dari reaktif menjadi proaktif, perusahaan dapat meningkatkan keamanan sekaligus mempercepat inovasi. Mengadopsi prinsip Zero Trust dalam pengelolaan open source menjadi langkah penting agar sistem tetap aman dari serangan rantai pasokan yang semakin canggih dan kompleks.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/17/why-enterprises-must-apply-zero-trust-to-open-source-software/

Analisis Ahli

Varun Badhwar
"Zero Trust perlu ditransformasikan dari konsep jaringan ke rantai pasokan perangkat lunak untuk mengatasi risiko baru akibat adopsi open source dan AI dalam pengembangan aplikasi."

Analisis Kami

"Mengaplikasikan prinsip Zero Trust pada keamanan open source merupakan langkah krusial yang selama ini diabaikan oleh banyak organisasi. Jika tidak segera diimplementasikan, risiko kebocoran data dan kompromi sistem akan semakin meningkat seiring dengan kompleksitas rantai pasokan perangkat lunak yang semakin bertambah."

Prediksi Kami

Di masa depan, perusahaan yang mengadopsi prinsip Zero Trust untuk open source akan menikmati keamanan yang lebih kuat dan proses pengembangan yang lebih efisien, sedangkan yang tidak menerapkannya kemungkinan besar akan mengalami kerugian besar akibat serangan rantai pasokan yang semakin canggih.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan prinsip Zero Trust dalam konteks keamanan sumber terbuka?
A
Prinsip Zero Trust menuntut verifikasi terus menerus terhadap setiap komponen perangkat lunak dan tidak menganggap bahwa semua yang ada di dalam jaringan atau kode adalah aman.
Q
Mengapa pemindaian kerentanan saja tidak cukup untuk melindungi perangkat lunak?
A
Karena alat pemindaian kerentanan hanya mencatat masalah yang telah dilaporkan, sehingga organisasi tetap terpapar terhadap pembaruan baru atau berbahaya sebelum didokumentasikan.
Q
Apa saja kelemahan dari alur kerja keamanan sumber terbuka tradisional?
A
Kelemahan alur kerja keamanan sumber terbuka tradisional meliputi pemindaian yang melihat ke belakang, pertumbuhan ketergantungan yang tidak terkendali, dan siklus remedi yang lambat.
Q
Bagaimana cara organisasi dapat mengadopsi prinsip Zero Trust?
A
Organisasi dapat mengadopsi prinsip Zero Trust dengan memblokir secara default, memverifikasi secara terus menerus, dan menerapkan akses dengan hak minimal untuk setiap ketergantungan.
Q
Apa dampak dari ketergantungan yang tidak terkontrol dalam pengembangan perangkat lunak?
A
Dampak dari ketergantungan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerentanan baru dan membuat proses pengembangan perangkat lunak lebih kompleks dan berisiko.