
Courtesy of CNBCIndonesia
Ancaman Penutupan Stasiun Seismik di Alaska Guncang Sistem Peringatan Tsunami AS
Memperingatkan risiko dan dampak pemutusan operasi stasiun pemantauan gempa yang dapat melemahkan kemampuan deteksi tsunami dan sistem peringatan dini di wilayah rawan bencana seperti Zona Subduksi Alaska-Aleut.
11 Nov 2025, 17.00 WIB
57 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penutupan stasiun pemantauan tsunami di Alaska dapat meningkatkan risiko bencana akibat tsunami.
- Pemangkasan anggaran pemerintah berdampak signifikan pada kemampuan mitigasi bencana alam.
- Sejarah gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Aleut menunjukkan pentingnya sistem peringatan yang efektif.
Alaska, Amerika Serikat - Peristiwa gempa besar berkekuatan M 8,6 yang terjadi di Kepulauan Aleut pada tahun 1946 menimbulkan tsunami besar yang merenggut nyawa 159 orang di Hawaii. Akibatnya, Amerika Serikat membangun sebuah sistem peringatan tsunami yang selama hampir 80 tahun telah menyelamatkan banyak jiwa.
Saat ini, sembilan stasiun seismik penting yang berada di salah satu wilayah paling aktif secara gempa di dunia yaitu Zona Subduksi Alaska-Aleut, terancam ditutup karena pemotongan dana dari NOAA yang merupakan lembaga pengelola jaringan tersebut.
Zona Subduksi Alaska-Aleut ini merupakan batas lempeng tektonik yang memiliki potensi gempa dan tsunami besar yang dapat mengancam wilayah Amerika Utara seperti Alaska, Hawaii, dan pesisir barat Amerika Serikat.
Penutupan stasiun-stasiun ini akan melemahkan kemampuan deteksi dini gempa dan keluarnya peringatan tsunami, sehingga menimbulkan risiko besar bagi keselamatan penduduk dan infrastruktur di wilayah rentan bencana.
Kebijakan pengurangan anggaran pemerintah telah berdampak luas pada berbagai sektor termasuk pemantauan bencana, dengan tenaga kerja yang berkurang dan dana program mitigasi tsunami yang makin menipis, membuat masa depan sistem peringatan tsunami nasional semakin tidak pasti.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251111145201-37-684252/159-orang-tewas-dihantam-tsunami-raksasa-trump-tidak-peduli
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251111145201-37-684252/159-orang-tewas-dihantam-tsunami-raksasa-trump-tidak-peduli
Analisis Ahli
Elisabeth Nadin
"Pemangkasan dana NOAA sangat mengganggu kemampuan Pusat Peringatan Tsunami Nasional untuk mengeluarkan dan memperbarui peringatan tsunami, mengancam keselamatan warga di wilayah rawan bencana."
Michael West
"Upaya kami untuk mengajukan dana hibah lanjutan demi menjaga operasional stasiun pemantauan terus mengalami hambatan yang serius, menunjukkan kurangnya dukungan terhadap mitigasi bencana oleh pemerintah."
Analisis Kami
"Penutupan sembilan stasiun seismik di zona subduksi Alaska-Aleut adalah langkah yang sangat berisiko karena mengabaikan pentingnya pemantauan dini terhadap gempa dan tsunami. Kebijakan pemotongan dana yang merusak kapasitas mitigasi bencana tidak hanya mengancam keselamatan warga, tapi juga merugikan upaya pencegahan yang telah dibangun hampir 80 tahun."
Prediksi Kami
Kemungkinan meningkatnya risiko tidak terdeteksinya gempa besar dan tsunami secara dini di wilayah Alaska dan sekitarnya, yang dapat menyebabkan korban jiwa dan kerusakan materiil lebih besar di masa mendatang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi di Kepulauan Aleut pada 1 April 1946?A
Pada 1 April 1946, Kepulauan Aleut dihantam gempa raksasa berkekuatan M 8,6 yang memicu tsunami besar di Samudra Pasifik.Q
Mengapa stasiun pemantauan tsunami di Alaska akan ditutup?A
Stasiun pemantauan tsunami di Alaska akan ditutup karena pemangkasan anggaran oleh pemerintah Trump, yang mempengaruhi dana federal untuk NOAA.Q
Apa dampak penutupan stasiun pemantauan terhadap sistem peringatan tsunami?A
Penutupan stasiun pemantauan dapat meruntuhkan kemampuan AS dalam mendeteksi tsunami dan mengeluarkan peringatan evakuasi sebelum terlambat.Q
Siapa yang mengawasi stasiun-stasiun pemantauan ini?A
Stasiun-stasiun pemantauan ini berada di bawah pengawasan NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration).Q
Apa yang diharapkan oleh Pusat Gempa Alaska terkait dana hibah?A
Pusat Gempa Alaska berharap untuk mendapatkan dana hibah baru, tetapi permohonan mereka ditolak.


