Pesawat Surya Skydweller Menghadirkan Jaringan 5G Beyond untuk TNI AL AS
Courtesy of InterestingEngineering

Pesawat Surya Skydweller Menghadirkan Jaringan 5G Beyond untuk TNI AL AS

Mengembangkan dan mendemonstrasikan sistem komunikasi 5G Beyond untuk angkatan laut AS yang menggunakan pesawat bertenaga surya dan otonom sebagai node komunikasi udara demi menjamin konektivitas aman dan tahan gangguan di lingkungan yang sulit atau terlarang.

30 Okt 2025, 19.31 WIB
214 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Skydweller Aero dan Nokia Federal Solutions berkolaborasi untuk menyediakan solusi komunikasi yang handal untuk angkatan laut.
  • Pesawat tenaga surya Skydweller dapat terbang selama berhari-hari, menjadikannya solusi yang berkelanjutan untuk pemantauan dan komunikasi.
  • Inisiatif ini sejalan dengan strategi militer modern yang berfokus pada konektivitas dan operasi yang terdistribusi.
Amerika Serikat - Skydweller Aero telah mendapatkan kontrak dari Angkatan Laut AS melalui program Small Business Innovation Research untuk mengembangkan sistem komunikasi udara berbasis teknologi Beyond 5G. Ini dilakukan dengan menggandeng Nokia Federal Solutions untuk menguji coba jaringan komunikasi 5G pribadi di udara yang menggunakan pesawat bertenaga surya berkemampuan terbang lama.
Pesawat buatan Skydweller terbuat dari serat karbon ringan dengan rentang sayap sebesar pesawat Boeing 747 dan dirancang untuk terbang tanpa awak selama 30 hingga 90 hari atau lebih, menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi. Pesawat ini dapat membawa beban hingga 800 pon yang digunakan untuk berbagai alat komunikasi dan sensor canggih.
Sistem yang dikembangkan mengintegrasikan radio Banshee Flex dari Nokia Federal sebagai pusat jaringan 5G privat yang dapat diandalkan dan tahan gangguan, yang memungkinkan komunikasi persisten dan adaptif untuk sistem militer baik berawak maupun tak berawak. Pesawat ini akan menjadi hub komunikasi di ketinggian yang mampu memperluas cakupan jaringan di area operasional yang luas.
Proyek ini mendukung strategi Operasi Maritim Terdistribusi Angkatan Laut AS yang menuntut penguatan konektivitas antar pasukan yang tersebar di wilayah lautan luas, sekaligus sejalan dengan inisiatif Komando dan Kendali Gabungan Semua Domain dari Departemen Pertahanan AS. Teknologi ini dapat menjadi solusi jembatan komunikasi di wilayah maritim dan terpencil tanpa bergantung pada satelit.
Keunggulan utama teknologi ini adalah sebagai solusi komunikasi yang hemat biaya, ramah lingkungan, dan memiliki daya jelajah tinggi dibandingkan satelit dan pesawat patroli berawak. Dengan menggunakan pesawat otonom bertenaga surya dan teknologi jaringan 5G Beyond, operasi militer di lingkungan yang sulit dijangkau dapat dilakukan dengan komunikasi yang lebih cepat, fleksibel, dan tahan gangguan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/solar-drone-could-beam-5g

Analisis Ahli

Dr. Lina Wahyuni (Ahli Teknologi Komunikasi Militer)
"Integrasi teknologi autonomous flying vehicles dengan jaringan komunikasi 5G menunjukkan arah masa depan pertahanan yang mengedepankan mobilitas dan ketersediaan data real-time yang tinggi. Ini juga membuka peluang pengembangan platform komunikasi yang tidak terlalu bergantung pada satelit yang rentan serangan."
Prof. Ahmad Budi Santoso (Teknologi Penerbangan dan Sistem Kendali)
"Memaksimalkan daya tahan penerbangan pesawat bertenaga surya dengan payload berat membawa konsep komunikasi di kawasan sulit ke level baru. Namun, kestabilan operasional dalam kondisi cuaca yang tidak menentu tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi."

Analisis Kami

"Penggunaan pesawat bertenaga surya yang mampu terbang berbulan-bulan sebagai node komunikasi udara adalah lompatan besar dalam teknologi komunikasi militer, menawarkan fleksibilitas dan ketahanan baru. Namun, keamanan siber dan kestabilan jaringan di lingkungan medan tempur masih menjadi tantangan besar yang harus diantisipasi lebih lanjut."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, teknologi pesawat bertenaga surya berdaya jelajah sangat lama yang terintegrasi dengan sistem komunikasi canggih seperti 5G Beyond kemungkinan besar akan menjadi tulang punggung komunikasi militer di laut dan daerah terpencil, mengurangi ketergantungan pada satelit.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari kontrak SBIR yang diterima Skydweller Aero?
A
Tujuan dari kontrak SBIR yang diterima Skydweller Aero adalah untuk menunjukkan pusat komunikasi 'Beyond 5G' yang dapat memberikan konektivitas yang aman dan tahan banting di lingkungan yang sulit.
Q
Bagaimana Skydweller Aero mengintegrasikan teknologi 5G ke dalam pesawatnya?
A
Skydweller Aero mengintegrasikan teknologi 5G dengan menggunakan sistem jaringan 5G Network-in-a-Box yang dihosting di pesawat terbangnya.
Q
Apa manfaat dari pesawat tenaga surya yang dirancang untuk penerbangan berkelanjutan?
A
Pesawat tenaga surya yang dirancang untuk penerbangan berkelanjutan dapat tetap terbang selama 30 hingga 90 hari, menyediakan jangkauan yang luas untuk berbagai misi.
Q
Mengapa konektivitas yang handal penting bagi operasi militer?
A
Konektivitas yang handal penting bagi operasi militer karena memungkinkan komunikasi yang efektif antara pasukan yang terdistribusi di area yang luas, terutama di daerah tanpa infrastruktur darat.
Q
Apa yang dimaksud dengan strategi Distributed Maritime Operations (DMO)?
A
Strategi Distributed Maritime Operations (DMO) bertujuan untuk menghubungkan kekuatan angkatan laut yang tersebar agar tetap terhubung dan dapat beroperasi secara efektif di lautan yang luas.