Penemuan Badak Purba Kutub Utara Ungkap Jejak Evolusi Baru
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Badak Purba Kutub Utara Ungkap Jejak Evolusi Baru

Memperkenalkan penemuan spesies badak baru di Kutub Utara yang memberi informasi penting tentang evolusi badak dan jalur penyebarannya antara Eropa dan Amerika Utara.

28 Okt 2025, 23.00 WIB
302 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Epiaceratherium itjilik adalah spesies badak baru yang ditemukan di Arktik.
  • Fosil badak ini dalam kondisi sangat baik dan memberikan wawasan baru tentang evolusi badak.
  • Penelitian ini menunjukkan pentingnya Arktik dalam memahami diversifikasi mamalia.
Devon Island, Kanada - Para ilmuwan menemukan fosil hampir lengkap badak purba berusia sekitar 23 juta tahun di Kawasan Kutub Utara, tepatnya di Haughton Crater, Devon Island, Kanada. Fosil ini sangat istimewa karena kondisi tulangnya terawat dengan sangat baik, sehingga memudahkan penelitian lebih mendalam.
Spesies baru ini dinamakan Epiaceratherium itjilik, yang berarti 'frosty' dalam bahasa Inuktitut. Badak ini kecil dan ramping, hampir seukuran dengan badak India modern, namun unik karena tidak memiliki tanduk. Analisis gigi menunjukkan fosil ini berasal dari badak muda hingga dewasa muda.
Penemuan ini merupakan bukti bahwa badak pernah hidup di Kawasan Arktik dan terkait erat dengan spesies badak purba yang pernah hidup di Eropa. Ini menambah cakupan evolusi dan penyebaran badak yang sebelumnya diketahui hanya di beberapa benua tertentu.
Para ilmuwan juga merevisi model sejarah migrasi badak, yang menunjukkan bahwa badak mungkin menyebar dari Eropa ke Amerika Utara lewat Jembatan Darat Atlantik Utara lebih lama dari perkiraan sebelumnya, yakni hingga periode Miocene sekitar 5,3 juta tahun lalu.
Penelitian dan penemuan ini memperkaya pemahaman ilmuwan tentang evolusi mamalia purba dan pentingnya kawasan Arktik sebagai lokasi penggalian fosil yang dapat menguak sejarah kehidupan masa lalu. Fosil ini kini disimpan di Canadian Museum of Nature.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/23-million-year-old-fossil-rhino-species

Analisis Ahli

Marisa Gilbert
"Kondisi fosil yang sangat baik memungkinkan kami mempelajari secara detail anatomi spesies ini sehingga bisa memahami adaptasi mereka terhadap lingkungan Arktik."
Dr. Danielle Fraser
"Penambahan spesies baru ini memperkuat bukti bahwa rute migrasi antara Eropa dan Amerika Utara melalui jalur utara lebih penting pada zaman Miocene daripada yang sebelumnya diperkirakan."

Analisis Kami

"Penemuan Epiaceratherium itjilik membuka babak baru dalam paleontologi Kutub Utara yang selama ini kurang mendapat perhatian. Ini juga menggeser paradigma lama tentang rute migrasi spesies besar ke Amerika Utara yang kini tampaknya lebih kompleks dan berlangsung pada periode yang lebih baru."

Prediksi Kami

Penelitian lebih lanjut di wilayah Arktik kemungkinan akan terus menemukan fosil spesies mamalia purba lainnya yang memberikan wawasan lebih rinci tentang evolusi dan penyebaran fauna di zaman Miocene dan sebelumnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa nama spesies badak yang baru ditemukan di Arktik?
A
Spesies badak yang baru ditemukan tersebut bernama Epiaceratherium itjilik.
Q
Di mana fosil Epiaceratherium itjilik ditemukan?
A
Fosil Epiaceratherium itjilik ditemukan di Haughton Crater, Nunavut, Kanada.
Q
Siapa yang pertama kali mengumpulkan sebagian besar fosil tersebut?
A
Sebagian besar fosil tersebut pertama kali dikumpulkan oleh Dr. Mary Dawson pada tahun 1986.
Q
Apa yang unik tentang spesies badak ini dibandingkan dengan spesies badak modern?
A
Spesies badak ini unik karena tidak memiliki tanduk dan memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan badak modern.
Q
Apa yang diungkapkan penelitian ini tentang evolusi badak?
A
Penelitian ini mengungkap bahwa spesies badak ini mungkin bermigrasi dari Eropa ke Amerika Utara lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.