Kecerdasan Buatan Dorong Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi 2045
Courtesy of CNBCIndonesia

Kecerdasan Buatan Dorong Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi 2045

Menggambarkan potensi dan strategi pemanfaatan AI sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dan upaya untuk mewujudkan kedaulatan AI nasional menuju status negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

28 Okt 2025, 14.50 WIB
167 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecerdasan buatan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju negara berpenghasilan tinggi.
  • Dukungan infrastruktur, talenta, dan regulasi yang kuat sangat penting untuk pengembangan AI di Indonesia.
  • Indonesia perlu bertransformasi dari pengguna menjadi pencipta teknologi AI untuk mencapai kedaulatan dalam bidang ini.
Jakarta, Indonesia - Indonesia berambisi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai mesin utama untuk keluar dari jebakan middle-income trap dan menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Laporan 'Empowering Indonesia 2025' menyatakan bahwa adopsi AI berdaulat berpotensi meningkatkan PDB secara signifikan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
AI diharapkan memberikan dampak besar pada beberapa sektor penting seperti manufaktur, agrikultur, perdagangan grosir dan ritel, serta informasi dan komunikasi. Dengan adopsi AI, Indonesia diperkirakan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 6,8% dan nilai PDB mencapai USRp 121.69 quadriliun ($7,4 triliun) pada tahun 2045.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia harus fokus pada lima pilar utama, yakni membangun infrastruktur digital yang kuat, mengembangkan talenta AI yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan industri AI melalui kolaborasi sektor publik dan swasta, meningkatkan kemampuan riset dan pengembangan, serta memastikan regulasi dan etika AI yang kuat.
Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 364 startup AI dengan pendanaan lebih dari USRp 16.45 triliun ($1 miliar) dan menginisiasi proyek riset nasional seperti Sahabat-AI V2 untuk mendukung pengembangan bahasa Indonesia serta bahasa daerah. Kebutuhan talenta AI juga besar, dengan target 400 ribu tenaga ahli pada 2030 dengan investasi di pendidikan dan pelatihan sebesar USRp 15.92 triliun ($968 juta) .
Para pemimpin industri dan pemerintah menekankan pentingnya kedaulatan AI, agar teknologi ini dapat dimiliki dan dikendalikan oleh Indonesia sendiri, bukan hanya menjadi pengguna teknologi asing. Dengan sinergi yang baik, Indonesia berpeluang besar menjadi pemain global di bidang AI dan mempercepat pembangunan ekonomi nasional.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251028123100-37-679856/ai-bikin-warga-ri-kaya-lebih-cepat-begini-caranya

Analisis Ahli

Manoj Menon
"Indonesia harus bertransformasi dari pengguna menjadi pemain utama dalam ekosistem AI dengan investasi dan pengembangan talenta yang masif."
Vikram Sinha
"Sektor telekomunikasi merupakan fondasi penting dalam mendukung ekosistem AI dan membangun kedaulatan teknologi nasional."
Nezar Patria
"Inovasi lokal seperti Sahabat-AI menunjukkan Indonesia mulai mampu membentuk teknologi AI yang sesuai dengan kebutuhan nasional."

Analisis Kami

"Potensi AI sebagai pendorong ekonomi Indonesia sangat besar, tetapi tanpa fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur, manfaatnya akan sulit diwujudkan secara maksimal. Selain itu, kedaulatan AI harus diutamakan agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi tapi juga inovator yang mampu bersaing di kancah global."

Prediksi Kami

Dengan dukungan pemerintah, swasta, dan perkembangan talenta, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam teknologi AI global dan mencapai status negara berpenghasilan tinggi lebih cepat dari target awal.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa potensi adopsi kecerdasan buatan di Indonesia pada tahun 2030?
A
Adopsi kecerdasan buatan berpotensi menambah US$140 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030.
Q
Sektor apa saja yang akan terdampak oleh kecerdasan buatan di Indonesia?
A
Sektor yang akan terdampak antara lain manufaktur, agrikultur, perdagangan grosir dan ritel, serta informasi dan komunikasi.
Q
Apa yang disampaikan oleh Vikram Sinha mengenai kedaulatan AI?
A
Vikram Sinha menekankan bahwa kedaulatan AI adalah tentang membangun masa depan yang dimiliki dan dikuasai oleh Indonesia sendiri.
Q
Berapa banyak talenta AI yang perlu dikembangkan Indonesia pada tahun 2030?
A
Indonesia perlu mengembangkan 400 ribu talenta AI pada tahun 2030.
Q
Apa saja pilar utama untuk mewujudkan kedaulatan AI nasional?
A
Lima pilar utama untuk mewujudkan kedaulatan AI nasional adalah infrastruktur digital, talenta AI, pertumbuhan industri AI, kemampuan riset dan pengembangan, serta regulasi dan etika AI.