Courtesy of YahooFinance
Model Harga Bitcoin Klasik Terancam Usang di Tengah Perubahan Pasar Baru
Mengulas sejauh mana model valuasi klasik seperti Stock-to-Flow masih valid dalam memprediksi harga Bitcoin, serta memperingatkan investor terhadap keterbatasan model tersebut di tengah perubahan signifikan di pasar dan faktor permintaan yang kini lebih dominan.
27 Okt 2025, 14.00 WIB
253 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Model Stock-to-Flow mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan realitas pasar Bitcoin saat ini.
- Permintaan institusional untuk Bitcoin semakin besar, mengubah dinamika pasar yang ada.
- Model lain seperti BAERM dan Power Law juga memberikan pandangan penting meskipun mereka mungkin tidak sepenuhnya akurat.
– - Model Stock-to-Flow (S2F) yang diciptakan oleh PlanB pada 2019 digunakan untuk memprediksi harga Bitcoin berdasarkan kelangkaannya. Model ini melihat perbandingan antara stok Bitcoin yang sudah ada dengan suplai baru yang masuk tiap tahun. Proyeksi harga Bitcoin menurut model ini sangat optimistis, bahkan bisa mencapai 222.000 USD pada tahun 2026.
Namun, sejak kemunculannya, model S2F mendapat kritik dari beberapa pihak. Salah satunya adalah Kripfganz yang menyatakan bahwa model ini memiliki masalah teori karena variabel utama dalam model itu bergantung waktu, sehingga tidak acak seperti yang seharusnya untuk model statistik yang kuat.
André Dragosch, kepala riset di Bitwise, memberikan pandangan hati-hati bahwa S2F memiliki keterbatasan karena tidak mempertimbangkan sisi permintaan Bitcoin yang semakin besar, terutama dari institusi keuangan. Dia juga membandingkan model lain seperti BAERM dan Power Law yang memiliki metode dan prediksi berbeda namun juga tidak sempurna.
Pasar Bitcoin kini semakin didominasi oleh pembeli institusional dan adanya produk seperti ETF yang meningkatkan permintaan jauh melebihi pengurangan pasokan akibat halving. Hal ini membuat pola harga setelah halving mungkin tidak lagi bisa dijadikan acuan tunggal seperti sebelumnya.
Secara keseluruhan, meskipun model valuasi lama masih memberikan gambaran, investor diharapkan untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan faktor-faktor baru dalam pasar Bitcoin yang terus berubah. Model baru yang menggabungkan sisi permintaan dan adopsi institusional diperkirakan akan lebih relevan ke depannya.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bitcoin-price-models-still-reliable-070038767.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/bitcoin-price-models-still-reliable-070038767.html
Analisis Ahli
André Dragosch
"Model S2F terlalu bullish dan kurang memperhatikan sisi permintaan, serta mengandung masalah statistik dan variabel yang hilang."
Kripfganz
"Model S2F misspecified karena membuat variabelnya bergantung waktu dan bukan stokastik, sehingga kurang cocok secara teori."
Analisis Kami
"Meskipun model Stock-to-Flow memberikan gambaran menarik tentang dampak kelangkaan Bitcoin, model tersebut terlalu sederhana dan mengabaikan faktor permintaan yang kini sangat mempengaruhi harga. Dalam ekosistem yang semakin kompleks dan didukung oleh institusi besar, model prediksi harus mampu mengakomodasi perubahan pasar agar investor tidak salah arah."
Prediksi Kami
Ke depan, model valuasi Bitcoin mungkin harus berevolusi atau digantikan dengan pendekatan baru yang dapat mengintegrasikan faktor permintaan, adopsi institusional, dan perubahan struktur pasar agar tetap relevan dan akurat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu model Stock-to-Flow (S2F) untuk Bitcoin?A
Model Stock-to-Flow (S2F) mengukur nilai Bitcoin berdasarkan kelangkaan, membandingkan pasokan yang ada dengan pasokan baru tahunan.Q
Siapa yang menciptakan model S2F dan kapan?A
Model S2F diciptakan oleh PlanB pada tahun 2019.Q
Apa kritik utama terhadap model S2F menurut André Dragosch?A
André Dragosch mengkritik model S2F karena masalah statistik dan pengecualian faktor permintaan, yang membatasi keandalannya.Q
Apa prediksi harga Bitcoin menurut model BAERM?A
Model BAERM memperkirakan 'nilai wajar' Bitcoin saat ini sebesar $159.000 dan prediksi $173.000 pada akhir 2025.Q
Mengapa model Power Law dianggap lebih konservatif dalam memprediksi harga Bitcoin?A
Model Power Law mengaitkan harga Bitcoin dengan rumus berbasis waktu dan dianggap lebih konservatif karena memperkirakan penurunan pengembalian seiring bertambahnya usia Bitcoin.