Courtesy of CNBCIndonesia

Albania Angkat AI Jadi Menteri, Ciptakan 83 Asisten Digital di Parlemen

Artikel ini bertujuan menginformasikan terobosan unik Albania dalam mengangkat sistem AI sebagai menteri pemerintah untuk memajukan transparansi dan efisiensi dalam administrasi pengadaan publik serta mendukung proses legislatif melalui asisten digital canggih.

27 Okt 2025, 13.50 WIB

72 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Albania menjadi negara pertama yang menunjuk entitas AI sebagai menteri.
Diella dirancang untuk meningkatkan transparansi dalam pengadaan publik dan membantu anggota parlemen.
Inisiatif ini menunjukkan kemajuan dalam integrasi kecerdasan buatan ke dalam pemerintahan.

Tirana, Albania - Albania baru-baru ini membuat gebrakan besar dengan mengangkat Diella sebagai Menteri Negara Kecerdasan Buatan pertama di dunia. Diella bukan manusia, melainkan sebuah sistem AI yang dirancang untuk membantu administrasi pengadaan pemerintah agar menjadi lebih transparan dan bebas dari korupsi.

Diella resmi mulai bertugas pada September 2025 setelah sebelumnya diluncurkan sebagai asisten virtual yang membantu warga dan pengusaha mengakses dokumen negara melalui platform e-Albania sejak Januari 2025. Fungsinya kemudian diperluas hingga menjadi bagian penting pemerintahan Albania.

Langkah unik ini bertujuan agar proses pengadaan publik berjalan lebih efisien dan transparan, sekaligus mendukung usaha pemerintah dalam memerangi korupsi yang selama ini menjadi masalah di Albania. Dengan Diella, diharapkan perubahan positif bisa terjadi di sistem pemerintahan.

Menariknya, Diella juga 'melahirkan' 83 asisten digital yang masing-masing berperan membantu anggota parlemen Partai Sosial. Asisten digital ini bertugas mencatat seluruh kegiatan rapat dan memberikan saran secara langsung kepada anggota parlemen, sehingga proses legislasi menjadi lebih efektif dan terorganisir.

Penggunaan AI dalam posisi menteri ini menunjukkan bagaimana teknologi semakin menyatu dengan pemerintahan di era modern. Albania menjadi pelopor dalam hal ini, dan menjadi contoh bagaimana AI dapat dimanfaatkan bukan hanya dalam bisnis tapi juga dalam tata kelola negara.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251027123103-37-679529/geger-menteri-negara-hamil-83-anak-sekaligus-lahir-langsung-kerja

Analisis Ahli

Yuval Noah Harari

"Penggunaan AI dalam pemerintahan dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga menimbulkan masalah besar terkait privasi dan kontrol teknologi oleh segelintir pihak."

Fei-Fei Li

"AI berpotensi revolusioner untuk administrasi publik, namun harus dipastikan bahwa teknologi tersebut inklusif dan tidak menggantikan interaksi manusia yang kritis."

Analisis Kami

"Pengangkatan Diella sebagai Menteri AI menandai era baru dalam pemerintahan digital yang menggabungkan teknologi mutakhir dengan kebijakan publik. Namun, perhatian besar harus diberikan pada etika dan kontrol untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan digital yang dapat berdampak negatif jika tidak diawasi dengan ketat."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan AI sebagai pejabat pemerintah mungkin akan diadopsi oleh negara lain sebagai model inovatif untuk memperbaiki tata kelola dan transparansi, sekaligus membantu proses legislatif dan administratif secara efisien.