Courtesy of YahooFinance
Ripple Perluas Bisnis Finansial, Tapi XRP Masih Jadi Tantangan Utama
Mengulas bagaimana ekspansi Ripple ke sektor keuangan tradisional memperlihatkan ketegangan antara pertumbuhan bisnis perusahaan dengan utilitas praktis token XRP, serta mempertanyakan keberlanjutan finansial dan nilai jangka panjang token tersebut.
25 Okt 2025, 12.24 WIB
101 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ripple memperluas jangkauan keuangan tradisional melalui akuisisi strategis.
- Ketergantungan Ripple pada penjualan XRP menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan finansial jangka panjangnya.
- RLUSD menunjukkan ketidakselarasan antara pertumbuhan Ripple dan utilitas XRP dalam ekosistem baru.
San Francisco, Amerika Serikat - Ripple, perusahaan yang dikenal dengan teknologi blockchain dan token XRP, kini semakin agresif melakukan akuisisi di dunia keuangan tradisional. Perusahaan membeli beberapa perusahaan seperti Hidden Road dan GTreasury untuk memperluas jangkauan layanan keuangan berskala korporat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Ripple untuk menghubungkan keuangan konvensional dengan ekosistem kripto yang mereka kembangkan.
Meskipun bisnis Ripple berkembang, ada kekhawatiran serius tentang bagaimana token XRP tetap memainkan peran penting dalam model bisnis mereka. Ripple masih sangat bergantung pada penjualan XRP dari tabungan tanah yang disebut escrow sebagai sumber dana operasi. Hal ini menimbulkan tanda tanya karena token yang seharusnya digunakan sebagai mata uang jembatan dalam transaksi justru lebih berfungsi sebagai aset spekulasi.
Kertas stablecoin RLUSD yang dibuat Ripple juga menimbulkan dilema. Sebagian besar pasokan RLUSD berada di jaringan Ethereum, bukan di XRP Ledger sendiri. Karena transaksi pada jaringan XRP Ledger memerlukan biaya dalam bentuk XRP yang dibakar, aktivitas yang sebagian besar terjadi di Ethereum berarti XRP tidak digunakan secara maksimal. Ini memperlihatkan ketidakharmonisan antara produk baru Ripple dengan utilitas token asli mereka.
Selain itu, Ripple berencana melakukan penggalangan dana sebesar 1 miliar dolar Amerika dengan menjual XRP kembali ke pasar untuk membangun digital asset treasury. Langkah ini disambut beragam oleh publik dan analis, yang mempertanyakan apakah ini langkah bisnis yang sehat atau hanya upaya untuk menjaga harga token agar tetap stabil. Ada kekhawatiran bahwa hal ini memperkuat persepsi bahwa nilai XRP lebih bergantung pada spekulasi daripada penggunaan nyata.
Secara keseluruhan, meskipun Ripple berusaha memperluas pengaruhnya di sektor keuangan tradisional, tantangan besar dihadapi oleh mereka dalam memastikan bahwa token XRP digunakan secara luas dan fungsional. Masa depan XRP dan keberlanjutan ekosistem Ripple sangat bergantung pada bagaimana perusahaan bisa mengintegrasikan token ini secara efektif ke dalam layanan yang mereka tawarkan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/ripple-grows-beyond-crypto-xrp-052442857.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/ripple-grows-beyond-crypto-xrp-052442857.html
Analisis Ahli
Camila Grigera Naón
"Ripple menghadapi dilema struktural antara mendorong ekspansi bisnis dan mempertahankan utilitas XRP yang selama ini dijanjikan sebagai tulang punggung ekosistemnya. Penggalangan dana besar-besaran menggunakan XRP dapat menjadi pisau bermata dua yang memperkuat stabilitas pasar namun juga mengundang kritik soal manipulasi harga."
Analisis Kami
"Ripple memang menunjukkan ambisi besar dalam mengintegrasikan teknologi digital dengan keuangan tradisional, tetapi kegagalan menguatkan peran XRP dalam ekosistemnya bisa berisiko melemahkan nilai token itu sendiri. Jika perusahaan terus mengandalkan penjualan XRP untuk pendanaan tanpa meningkatkan penggunaannya dalam layanan inti, hal ini bisa merusak kepercayaan investor dan menurunkan pertumbuhan token secara alami."
Prediksi Kami
Kecuali Ripple berhasil meningkatkan peran utilitas XRP dalam ekosistem dan operasi institusional, nilai jangka panjang token ini berpotensi stagnan atau mengalami tekanan akibat persepsi spekulatif.