Courtesy of CNBCIndonesia
Fenomena Turunnya Pendapatan YouTuber Indonesia di Era Algoritma dan Persaingan Ketat
Menginformasikan kondisi terkini pendapatan YouTuber Indonesia yang menurun dan pergeseran model pendapatan dari AdSense ke kerja sama brand sebagai sumber utama penghasilan bagi kreator konten.
24 Okt 2025, 11.00 WIB
119 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pendapatan YouTuber di Indonesia semakin bergantung pada kerja sama dengan brand daripada AdSense.
- Perubahan algoritma dan minat penonton telah mengubah dinamika konten YouTube di Indonesia.
- Masa keemasan pendapatan YouTube terjadi selama pandemi, namun setelah itu terjadi penurunan signifikan.
Jakarta, Indonesia - Pendapatan para YouTuber di Indonesia kini mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal ini terjadi karena berbagai faktor seperti perubahan algoritma YouTube, pergeseran minat penonton dari konten edukasi ke hiburan, serta semakin banyaknya kreator baru yang membuat persaingan semakin ketat di platform video tersebut.
Banyak kreator saat ini lebih mengandalkan kerja sama dengan brand sebagai sumber pendapatan utama mereka, bukan lagi bergantung pada pendapatan dari iklan AdSense. Hal ini karena nilai iklan yang ditawarkan di Indonesia sangat kecil bila dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat.
Masa puncak pendapatan YouTube terjadi saat pandemi Covid-19 pada tahun 2020-2021, ketika banyak orang menghabiskan waktu di rumah dan menonton konten daring lebih sering. Namun seiring berjalannya waktu dan orang mulai kembali beraktivitas di luar rumah, jumlah penonton mulai menurun.
Para ahli dan kreator konten seperti Fitra Eri, Romi, dan Mikhail menyoroti bahwa perubahan pola konsumsi konten serta algoritma yang tidak konsisten turut menyebabkan penurunan pendapatan dari AdSense di Indonesia. Meskipun demikian, kerja sama dengan brand masih menjadi sumber penghasilan yang stabil meskipun jumlah views cenderung turun.
Ke depan, para kreator harus mengadaptasi cara kerja mereka dengan memperbanyak kolaborasi dengan brand dan menjaga kreativitas agar viewers tetap stabil. Algoritma dan persaingan yang semakin sengit menuntut kreator agar terus berinovasi untuk bertahan di industri digital yang dinamis ini.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251024104111-37-678864/youtuber-di-ri-makin-susah-pendapatan-turun-drastis-gara-gara-ini
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251024104111-37-678864/youtuber-di-ri-makin-susah-pendapatan-turun-drastis-gara-gara-ini
Analisis Ahli
Fitra Eri
"AdSense bukan sumber utama pendapatan karena nilai iklan di Indonesia kecil, lebih mengandalkan view untuk meningkatkan harga kerja sama brand."
Romi
"Perubahan karakter konten dan rendahnya rate iklan di Indonesia membuat pendapatan AdSense stagnan, tapi kerja sama brand masih stabil."
Mikhail
"Penurunan pendapatan AdSense sangat besar, salah satunya dipengaruhi oleh algoritma YouTube yang tidak konsisten dan meningkatnya jumlah kreator baru."
Analisis Kami
"Perubahan algoritma dan naiknya persaingan membuat kreator yang bergantung pada pendapatan AdSense harus beradaptasi dengan model bisnis baru yang mengandalkan brand sponsorship. Kreator yang bisa mempertahankan jumlah penonton dan kreativitas konten akan lebih bertahan dan berkembang di tengah dinamika ini."
Prediksi Kami
Tren pendapatan kreator konten di Indonesia akan semakin bergeser ke kerja sama brand dan diversifikasi sumber penghasilan, sementara pendapatan dari AdSense diperkirakan tetap stagnan atau menurun.