Seberapa Lama Manusia Akan Bertahan? Pelajaran dari Teori Carter Catastrophe
Courtesy of InterestingEngineering

Seberapa Lama Manusia Akan Bertahan? Pelajaran dari Teori Carter Catastrophe

Memberikan perspektif baru tentang posisi umat manusia dalam sejarah waktu secara probabilistik, dan mendorong pembaca untuk mempertimbangkan bahwa sisa waktu umat manusia mungkin tidak sepanjang yang diasumsikan secara umum, sehingga mengajak kita untuk lebih sadar dan reflektif mengenai keberlangsungan manusia.

23 Okt 2025, 22.34 WIB
54 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kita mungkin tidak memiliki waktu yang selama yang kita kira untuk umat manusia.
  • Asumsi mengenai posisi kita dalam sejarah perlu diperiksa dengan cermat.
  • Konsep ini mendorong refleksi tentang keberlangsungan dan makna keberadaan kita.
Konsep Carter catastrophe mengajukan ide bahwa kita mungkin adalah pengamat acak di sepanjang sejarah umat manusia. Dengan asumsi kita tidak berada di awal atau akhir hidup manusia, kita dapat menggunakan informasi seberapa lama manusia telah ada untuk memperkirakan berapa lama lagi kita mungkin akan bertahan.
Astrofisikawan J. Richard Gott menguji konsep ini dengan contoh nyata yaitu Tembok Berlin. Ketika ia mengunjungi Tembok Berlin yang sudah berdiri selama delapan tahun, ia berasumsi kunjungannya adalah titik waktu acak dan memperkirakan masa hidupnya yang tersisa. Tembok Berlin runtuh dua puluh tahun setelah kunjungannya, sesuai dengan prediksi probabilistik yang dihasilkan.
Terapkan pada umat manusia, dengan asumsi kelahiran dan populasi tetap, metode ini menyarankan bahwa jumlah manusia yang akan lahir di masa depan mungkin jauh lebih sedikit dari yang diharapkan dan waktu bertahan manusia hanya beberapa puluh ribu tahun, bukan jutaan atau miliaran tahun.
Namun, ada banyak alasan untuk berhati-hati dalam menggunakan teori ini sebagai ramalan pasti. Misalnya, asumsi tentang pengamat acak, perubahan besar pada teknologi, kelahiran, kematian, atau bahkan evolusi manusia dan kecerdasan buatan bisa merubah banyak hal dalam jangka waktu panjang.
Meskipun bukan ramalan akhir umat manusia, ide ini penting sebagai alat pikir yang mengajak kita lebih reflektif. Kita didorong untuk mempertanyakan optimisme berlebihan tentang umur panjang spesies kita dan untuk memikirkan bagaimana kita menjaga masa depan umat manusia.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/surprising-question-about-our-place-in-time

Analisis Ahli

J. Richard Gott
"Metode probabilistik ini adalah alat yang berguna untuk membuat estimasi kasar berdasarkan prinsip ketidakberpihakan temporal, tetapi harus dipakai dengan hati-hati mengingat variabel proses sejarah manusia yang sangat kompleks."
James Felton
"Konsep ini mudah dipahami dan membuat kita lebih sadar bahwa posisi kita di waktu bukan sesuatu yang pasti istimewa, sehingga membantu menantang asumsi optimistis mengenai umur panjang umat manusia."

Analisis Kami

"Meskipun teori ini menarik dan menawarkan sudut pandang yang menyegarkan, ia sangat bergantung pada asumsi yang mudah dipertanyakan, seperti kita benar-benar pengamat acak. Oleh karena itu, harus dipahami sebagai alat pemicu diskusi daripada ramalan definitif tentang masa depan manusia."

Prediksi Kami

Jika asumsi dalam teori Carter catastrophe benar, kemungkinan umat manusia hanya memiliki sisa waktu bertahan selama puluhan ribu tahun, bukan jutaan atau miliaran tahun, sehingga penting untuk mengantisipasi dan menjaga keberlangsungan kita di bumi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu konsep Carter Catastrophe?
A
Konsep Carter Catastrophe adalah ide bahwa jika kita berada di tengah sejarah umat manusia, maka waktu yang telah berlalu bisa memberi petunjuk tentang waktu yang tersisa.
Q
Mengapa kita dianggap sebagai pengamat acak dalam sejarah manusia?
A
Kita dianggap sebagai pengamat acak karena tidak ada yang istimewa tentang momen kita sekarang; ini menyiratkan bahwa kita tidak berada di awal atau akhir sejarah umat manusia.
Q
Apa yang diprediksi tentang masa depan umat manusia menurut J. Richard Gott?
A
J. Richard Gott memprediksi bahwa jumlah manusia yang belum lahir bisa berkisar antara 1,8 miliar hingga 2,7 triliun, dengan masa depan umat manusia kemungkinan berlangsung selama puluhan ribu tahun.
Q
Mengapa penting untuk mempertimbangkan asumsi di balik Carter Catastrophe?
A
Penting untuk mempertimbangkan asumsi di balik Carter Catastrophe karena jika asumsi ini salah, prediksi tentang masa depan kita juga bisa sangat berbeda.
Q
Apa dampak dari pemikiran ini terhadap pandangan kita tentang keberlangsungan manusia?
A
Dampak dari pemikiran ini mengajak kita untuk merenungkan bahwa keberlangsungan umat manusia mungkin tidak selama yang kita harapkan.