Courtesy of YahooFinance

CBN Bentuk Tim Khusus Stablecoin Baru, Masa Depan eNaira Terancam

Menjelaskan pembentukan task force baru oleh Bank Sentral Nigeria untuk mengevaluasi potensi stablecoin resmi baru sebagai respons terhadap kegagalan eNaira, sekaligus menggambarkan situasi terbaru dan prospek masa depan mata uang digital di Nigeria.

22 Okt 2025, 21.58 WIB

266 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Adopsi eNaira di Nigeria sangat rendah, dengan sebagian besar dompet tidak aktif.
Pembentukan kelompok kerja untuk stablecoin menunjukkan upaya regulasi yang lebih besar dalam sektor keuangan digital.
Stablecoin semakin populer di Nigeria, dengan transaksi mencapai hampir $22 miliar dalam setahun.

Washington, D.C., Amerika Serikat - Bank Sentral Nigeria telah membentuk sebuah tim kerja khusus untuk mengevaluasi potensi penerbitan stablecoin resmi baru. Langkah ini diambil sebagai respon atas rendahnya penggunaan mata uang digital eNaira yang diluncurkan pada tahun 2021 dan kurang mendapat sambutan luas dari masyarakat Nigeria.

Data dari IMF menunjukkan bahwa hanya 0,5% penduduk Nigeria menggunakan eNaira satu tahun setelah peluncurannya dengan banyak dompet digital yang tidak aktif. Selain itu, aplikasi resmi eNaira sudah dihapus dari Google Play, dan kode USSD yang biasa digunakan warga untuk transaksi juga tidak berfungsi lagi, menandakan penurunan minat yang signifikan.

Sementara itu, transaksi stablecoin swasta seperti USDT justru terus meningkat di Nigeria, dengan nilai transaksi mencapai hampir 22 miliar dolar dalam satu tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih mata uang digital swasta yang lebih fleksibel daripada eNaira yang dikelola pemerintah.

CBN bersama dengan Kementerian Keuangan dan regulator terkait akan mengkaji kerangka regulasi baru agar stablecoin resmi ini dapat berfungsi dengan baik, mendorong inovasi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan. Di sisi lain, ekonomi Nigeria mulai menunjukkan tanda pemulihan dengan prospek pertumbuhan positif yang didukung oleh kebijakan moneter yang disiplin.

Meski eNaira masih ada, pembentukan task force baru ini menandai pergeseran fokus ke arah solusi yang lebih diterima oleh publik. Nigeria berpotensi menjadi salah satu negara pertama di Afrika yang mengembangkan stablecoin resmi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia digital modern.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/nigeria-enaira-dead-cbn-forms-145827147.html

Analisis Ahli

Nana Akufo-Addo (Ekonom Regional Afrika)

"Penting bagi Nigeria untuk mengadopsi teknologi stablecoin yang inklusif dan mudah diakses guna meningkatkan inklusi keuangan sekaligus mengendalikan risiko sistemik."

Cecilia Skingsley (Wakil Gubernur Bank Sentral Swedia dan ahli CBDC)

"Keberhasilan CBDC sangat bergantung pada integrasi yang mulus dengan ekosistem pembayaran lokal dan edukasi publik yang efektif."

Analisis Kami

"Langkah Bank Sentral Nigeria ini mencerminkan pengakuan bahwa pendekatan tradisional lewat eNaira gagal menghadapi realitas pasar crypto yang didominasi stablecoin swasta. Fokus baru pada stablecoin resmi bisa menjadi jalan tengah yang menyeimbangkan inovasi dan keamanan, selama bank sentral mampu membangun kepercayaan dan infrastruktur yang lebih solid."

Prediksi Kami

Kemungkinan besar Nigeria akan merilis stablecoin resmi baru yang lebih adaptif dan berfungsi sebagai pelengkap eNaira atau bahkan menggantikannya, sambil memanfaatkan regulasi yang lebih fleksibel demi mendukung inovasi dan menstabilkan ekonomi digitalnya.