Courtesy of YahooFinance
Saks Fifth Avenue Berjuang Bayar Tagihan, Risiko Bangkrut Meningkat
Artikel ini bertujuan menginformasikan mengenai kondisi keuangan yang memburuk dari Saks Fifth Avenue dan risiko kebangkrutan yang tengah dihadapinya, serta dampaknya pada rantai pasokan dan keberlangsungan bisnis di tengah tekanan persaingan dan penurunan pasar barang mewah.
22 Okt 2025, 03.07 WIB
19 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Saks Fifth Avenue berisiko mengalami kebangkrutan akibat masalah keuangan yang parah.
- Keterlambatan pembayaran kepada vendor dapat merusak hubungan dan mempengaruhi pasokan barang.
- Penurunan pendapatan dan masalah inventaris menjadi tantangan besar menjelang musim liburan.
Manhattan, Amerika Serikat - Saks Fifth Avenue adalah salah satu toko ritel mewah tertua di Amerika Serikat yang didirikan tahun 1902. Namun, baru-baru ini perusahaan menghadapi kesulitan finansial yang serius, terutama dalam membayar tagihan kepada pemasok. Karena pembayaran yang terlambat, beberapa pemasok bahkan berhenti mengirimkan barang ke toko ini.
Data menunjukkan bahwa Saks sering terlambat membayar tagihan sampai 27 hingga 41 hari, jauh lebih lambat dibandingkan rata-rata industri yang hanya 10-12 hari. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tentang kestabilan finansial dan aliran kas perusahaan yang sedang tidak sehat.
Pendapatan perusahaan mengalami penurunan lebih dari 13% pada kuartal kedua tahun 2025, dan kerugian yang semakin melebar mencapai ratusan juta dolar. Masalah inventaris juga memperparah situasi karena keterlambatan pengiriman berdampak pada ketersediaan produk untuk pelanggan.
Saks Fifth Avenue merupakan bagian dari konglomerat yang juga memiliki Neiman Marcus dan Bergdorf Goodman, tetapi penggabungan ini belum mampu memperbaiki situasi keuangan yang kacau. Bahkan, tunggakan pembayaran kepada pemasok mencapai 275 juta dolar, menyebabkan hubungan bisnis yang tegang.
Para ahli dan analis bisnis memperingatkan bahwa jika masalah ini tidak segera diatasi, kemungkinan besar Saks harus mengajukan kebangkrutan Chapter 11. Ini adalah tantangan besar bagi retailer mewah yang sudah lama berdiri dan dikenal di pasar nasional dan internasional.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/123-old-retail-chain-faces-200700179.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/123-old-retail-chain-faces-200700179.html
Analisis Ahli
Ragini Bhalla
"Keterlambatan pembayaran yang berkelanjutan menunjukkan masalah likuiditas mendalam dan kesulitan mengelola hutang, yang bisa memicu kebangkrutan jika tak ada perbaikan."
Neil Saunders
"Hasil penjualan yang lemah dan masalah inventaris menandakan bahwa bisnis ini sedang mengalami tekanan besar dari pasar barang mewah dan perlu segera memperbaiki hubungan dengan pemasok."
Analisis Kami
"Saks Fifth Avenue berada di ambang kegagalan struktural yang serius karena terlalu bergantung pada model bisnis yang rentan dan gagal mengelola arus kas dengan efisien. Sebagai merek mewah, kemampuan mempertahankan kepercayaan pemasok sangat krusial; ketidakhadiran inventaris tepat waktu bisa mengakibatkan kerugian pangsa pasar yang sulit diperbaiki."
Prediksi Kami
Jika masalah likuiditas dan hubungan dengan pemasok tidak segera diperbaiki, Saks Fifth Avenue kemungkinan besar akan mengajukan kebangkrutan Chapter 11 dalam waktu dekat dan menghadapi penutupan atau pengurangan signifikan jumlah toko.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa masalah utama yang dihadapi Saks Fifth Avenue?A
Saks Fifth Avenue menghadapi masalah keuangan serius, termasuk keterlambatan pembayaran kepada vendor.Q
Mengapa perusahaan ini berisiko mengalami kebangkrutan?A
Perusahaan ini berisiko mengalami kebangkrutan karena masalah likuiditas dan penurunan pendapatan yang signifikan.Q
Siapa yang saat ini menjabat sebagai CEO Saks Fifth Avenue?A
Marc Metrick adalah CEO Saks Fifth Avenue saat ini.Q
Apa dampak keterlambatan pembayaran terhadap hubungan vendor?A
Keterlambatan pembayaran dapat merusak hubungan vendor, yang dapat mengakibatkan kurangnya pasokan barang.Q
Bagaimana kinerja penjualan Saks Fifth Avenue belakangan ini?A
Kinerja penjualan Saks Fifth Avenue telah menurun lebih dari 13% dibandingkan tahun lalu.