Courtesy of InterestingEngineering

Auterion Luncurkan Drone Artemis, Serang Jarak Jauh Presisi Tinggi Siap Produksi Massal

Memperkenalkan dan menjelaskan pengembangan drone serang jarak jauh Artemis yang siap produksi massal dan memiliki kemampuan otonomi berbasis perangkat lunak untuk meningkatkan strategi pertahanan dan deterrensi jangka panjang di negara-negara sekutu.

16 Okt 2025, 23.19 WIB

140 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Drone Artemis merupakan inovasi penting dalam teknologi militer yang memungkinkan serangan presisi tinggi.
Produksi drone ini akan dilakukan secara massal di AS, Ukraina, dan Jerman untuk mendukung kekuatan pertahanan sekutu.
Auterion menekankan pentingnya otonomi berbasis perangkat lunak dalam strategi pertahanan modern.

Ukraina, Ukraina - Auterion, perusahaan Swiss-Amerika yang bergerak di bidang perangkat lunak kendaraan tak berawak, telah menyelesaikan program Artemis yang didukung oleh U.S. Defense Innovation Unit. Program ini menghasilkan drone serang jarak jauh yang mampu terbang hingga 1,0.00 km (000 mil) dan dirancang untuk operasi presisi tinggi bahkan ketika sinyal GPS tidak tersedia.

Drone Artemis telah diuji secara langsung di lapangan di Ukraina, menunjukkan kemampuan navigasi dan target presisi menggunakan sistem visual yang canggih. Drone ini dapat membawa muatan berupa warhead seberat hingga 40 kilogram, dilengkapi dengan komputer misi Skynode N dan pengendalian terminal yang memastikan ketepatan serangan saat fase akhir penerbangan.

Produksi drone ini sedang dikembangkan secara besar-besaran di Amerika Serikat, Ukraina, dan Jerman melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan lokal. Pendekatan ini memungkinkan manufaktur massal sekaligus menjaga interoperabilitas perangkat lunak agar drone dapat terus berkembang dan disesuaikan sesuai kebutuhan medan perang.

Artemis merupakan bagian dari portofolio drone otonom milik Auterion yang menggunakan perangkat lunak terbuka dan telah terbukti dalam kondisi tempur di Ukraina. Ini menandai semakin besarnya peran teknologi drone berbasis kecerdasan buatan dan otonomi perangkat lunak dalam strategi militer modern, terutama untuk kemampuan deterrence jarak jauh di kawasan Indo-Pasifik.

Dengan keberhasilan uji coba operasional dan pengembangan produksi yang sedang berlangsung, Auterion dan mitra internasional siap memperkuat kekuatan pertahanan negara-negara sekutu melalui penyediaan drone otonom yang tahan gangguan serta mudah ditingkatkan performanya. Hal ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam teknologi tempur ke arah otomatisasi dan software-driven autonomy.

Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/new-drone-targets-1000-miles-away

Analisis Ahli

Lorenz Meier

"Software-driven autonomy will fundamentally transform deterrence strategies by enabling scalable and rapidly deployable autonomous strike capabilities that can adapt to complex battle environments."

Analisis Kami

"Perkembangan drone Artemis menegaskan bahwa masa depan peperangan akan sangat bergantung pada kemampuan teknologi otonom yang dapat beroperasi di lingkungan yang penuh gangguan, termasuk tanpa GPS. Pendekatan terbuka dalam perangkat lunak memungkinkan adaptasi cepat dan kerja sama lintas negara yang semakin penting dalam menghadapi ancaman global saat ini."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, drone Artemis kemungkinan akan menjadi bagian utama dari strategi militer dalam mempertahankan wilayah di Indo-Pasifik dan wilayah lain, serta mendorong peningkatan produksi drone otonom yang lebih canggih di pasar internasional.