Courtesy of CNBCIndonesia
Fenomena Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia dan Cara Mengantisipasinya
Memberikan informasi terkait penyebab dan dampak cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia serta memberikan langkah antisipasi kepada masyarakat agar terhindar dari dampak negatif suhu tinggi.
14 Okt 2025, 17.08 WIB
149 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Cuaca panas ekstrem di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor termasuk pergeseran semu Matahari dan minimnya awan.
- BMKG mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas berat di luar ruangan saat cuaca panas.
- Masa pancaroba dapat menyebabkan suhu tinggi dan cuaca yang tidak menentu, yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Jakarta, Indonesia - Indonesia sedang mengalami gelombang cuaca panas ekstrem dengan suhu yang sangat tinggi mencapai 35 hingga 36 derajat Celsius di sejumlah kota besar. Fenomena ini membuat banyak orang merasakan hawa yang sangat panas dan tidak nyaman dalam beberapa hari terakhir.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa penyebab utama suhu tinggi ini adalah pergeseran semu Matahari ke selatan Indonesia yang meningkatkan intensitas sinar matahari di wilayah bagian selatan. Selain itu, kurangnya tutupan awan membuat sinar matahari langsung menyentuh permukaan bumi tanpa penghalang.
Selain faktor tersebut, masa pancaroba yaitu masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan juga berkontribusi terhadap kenaikan suhu. Masa ini biasanya ditandai dengan cuaca yang tidak menentu dan suhu udara yang lebih tinggi dari biasanya.
Wilayah yang paling terdampak oleh cuaca panas ini antara lain DKI Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Grobogan, Sragen, Bali, dan Nusa Tenggara. BMKG memprediksi cuaca ini akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025 karena mulai banyak tutupan awan dan datangnya musim hujan.
Sebagai langkah pencegahan, BMKG mengimbau masyarakat agar menghindari paparan langsung sinar matahari pada pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, menggunakan pelindung seperti topi atau payung, memakai sunscreen, dan memperbanyak minum air putih demi mencegah dehidrasi. Anak-anak dan lansia sangat dianjurkan untuk mengurangi aktivitas fisik berat pada siang hari.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251014170654-37-675761/jakarta-panas-mendidih-35-derajat-celsius-bmkg-ungkap-penyebabnya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251014170654-37-675761/jakarta-panas-mendidih-35-derajat-celsius-bmkg-ungkap-penyebabnya
Analisis Ahli
Guswanto
"Masa pancaroba menyebabkan suhu udara tinggi dan cuaca tidak menentu, sehingga perlu antisipasi dari masyarakat untuk menjaga kesehatan terutama bagi kelompok rentan."
Analisis Kami
"Fenomena panas ekstrem yang terjadi saat ini sangat dipengaruhi oleh pola alam yang sudah sulit diubah, seperti pergeseran semu Matahari dan perubahan iklim lokal. Masyarakat harus lebih adaptif dan siap dengan kondisi cuaca yang tidak menentu agar kesehatan dan produktivitas tetap terjaga."
Prediksi Kami
Cuaca panas ekstrem ini kemungkinan akan mulai berkurang pada akhir Oktober hingga awal November 2025 karena peningkatan tutupan awan dan datangnya musim hujan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa penyebab utama cuaca panas ekstrem di Indonesia saat ini?A
Cuaca panas ekstrem disebabkan oleh pergeseran semu Matahari ke selatan Indonesia dan minimnya tutupan awan.Q
Wilayah mana saja yang paling terdampak oleh cuaca panas ini?A
Wilayah yang paling terdampak antara lain DKI Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Grobogan, Sragen, Bali, dan Nusa Tenggara.Q
Apa yang dikatakan BMKG tentang masa pancaroba?A
BMKG menyebut masa pancaroba ditandai dengan suhu udara yang tinggi dan cuaca yang tidak menentu.Q
Apa saran BMKG untuk masyarakat menghadapi cuaca panas?A
BMKG menyarankan masyarakat untuk menghindari paparan sinar matahari langsung, menggunakan pelindung diri, dan memperbanyak konsumsi air putih.Q
Kapan diperkirakan cuaca panas ekstrem ini akan mereda?A
Cuaca panas ekstrem diperkirakan akan mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025.