Courtesy of CNBCIndonesia
IMF Ingatkan Negara Berkembang Waspadai Ketertinggalan Regulasi AI dan Risiko Ekonomi
Memberikan peringatan kepada pemerintah dan masyarakat sipil tentang perlunya kesiapan menghadapi dampak AI, serta mendorong perluasan infrastruktur digital dan pengembangan regulasi dan etika yang memadai demi mengurangi ketimpangan antara negara maju dan berkembang.
14 Okt 2025, 08.20 WIB
39 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Negara berkembang harus meningkatkan regulasi dan etika terkait kecerdasan buatan.
- Jurang antara negara maju dan negara berkembang dalam adopsi AI semakin melebar.
- IMF mendorong pengembangan infrastruktur digital untuk meningkatkan kesiapan menghadapi dampak AI.
Washington DC, Amerika Serikat - Kecerdasan buatan (AI) kini menjadi teknologi yang berkembang sangat cepat dan didominasi oleh negara-negara yang memiliki ekonomi maju, seperti Amerika Serikat. Sementara itu, banyak negara berkembang, termasuk China, belum mampu memanfaatkan teknologi ini secara maksimal bagi perekonomiannya.
Managing Director IMF Kristalina Georgieva menyatakan bahwa sebagian besar negara belum memiliki dasar hukum dan aturan etika yang memadai untuk menghadapi perkembangan AI yang pesat. Hal ini menyebabkan jurang kesiapan antara negara maju dan berkembang menjadi semakin lebar.
IMF memberikan peringatan kepada masyarakat sipil agar aktif mengingatkan pemerintah di negaranya masing-masing untuk segera memperhatikan kesiapan infrastruktur digital dan pengembangan sumber daya manusia agar tidak tertinggal dalam adopsi teknologi AI.
Selain itu, Georgieva juga memperingatkan bahwa valuasi pasar finansial yang didorong oleh AI dapat menciptakan gelembung ekonomi (bubble) serupa dengan yang terjadi pada era dot.com 25 tahun lalu. Jika sentimen pasar berubah, hal ini bisa berdampak buruk ke perekonomian negara berkembang.
Untuk mengukur kesiapan negara dalam menghadapi AI, IMF mengembangkan indeks yang menilai empat aspek penting, yaitu infrastruktur, sumber daya manusia, inovasi, serta regulasi dan etika. Georgieva meminta agar negara-negara yang masih tertinggal segera membunyikan alarm untuk mempercepat pengembangan regulasi dan fondasi etika AI.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251014054547-37-675488/bos-imf-bilang-bunyikan-alarm-bahaya-jangan-lupa-ingatkan-pemerintah
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251014054547-37-675488/bos-imf-bilang-bunyikan-alarm-bahaya-jangan-lupa-ingatkan-pemerintah
Analisis Ahli
Kristalina Georgieva
"Jurang kesiapan AI antara negara maju dan berkembang sangat mengkhawatirkan dan regulasi etika untuk AI masih sangat minim, sehingga dibutuhkan tindakan cepat dari semua pihak."
Analisis Kami
"Ketidaksiapan regulasi dan etika AI di banyak negara berkembang memang menjadi risiko serius yang tidak boleh diabaikan. Tanpa langkah konkrit dari pemerintah dan kolaborasi internasional, jurang kesenjangan teknologi ini akan semakin melebar dan memperburuk ketidakadilan ekonomi global."
Prediksi Kami
Jika ketimpangan regulasi dan kesiapan AI ini tidak segera diatasi, negara-negara berkembang akan semakin sulit mengejar ketertinggalan ekonomi dan bisa terkena dampak negatif dari guncangan pasar finansial global yang dipengaruhi AI.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi kekhawatiran IMF terkait kecerdasan buatan?A
Kekhawatiran IMF terkait kecerdasan buatan adalah adanya jurang antara negara maju dan negara berkembang dalam kesiapan menghadapi dampak AI.Q
Mengapa negara berkembang tertinggal dalam adopsi AI?A
Negara berkembang tertinggal dalam adopsi AI karena kurangnya infrastruktur digital, sumber daya manusia, dan regulasi yang memadai.Q
Siapa yang menyampaikan peringatan ini di Pertemuan Tahunan IMF?A
Peringatan ini disampaikan oleh Kristalina Georgieva, Managing Director IMF.Q
Apa yang disarankan IMF kepada negara ekonomi berkembang?A
IMF menyarankan negara ekonomi berkembang untuk fokus pada pengembangan infrastruktur digital dan kemampuan sumber daya manusia.Q
Apa yang dikatakan Georgieva tentang valuasi pasar finansial?A
Georgieva mengatakan bahwa valuasi pasar finansial yang didorong oleh AI bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia jika terjadi pergeseran sentimen investor.