Courtesy of InterestingEngineering
Terapi mRNA Baru Jadi Harapan Atasi Infertilitas Pria Genetik NOA
Mengembangkan terapi mRNA berbasis nanopartikel lipid yang aman dan efektif untuk mengembalikan produksi sperma pada model tikus dengan gangguan genetik NOA, sebagai langkah awal terapi infertilitas pria yang saat ini belum memiliki banyak opsi pengobatan.
14 Okt 2025, 02.00 WIB
27 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pendekatan mRNA baru menunjukkan potensi untuk mengatasi infertilitas pria yang tidak dapat diobati.
- Terapi ini berhasil mengembalikan produksi sperma dalam model tikus dengan menggunakan nanopartikel lipid.
- Hasil penelitian ini dapat membuka jalan untuk pengobatan baru bagi pria dengan azoospermia non-obstruktif.
Osaka, Jepang - Infertilitas pada pria banyak disebabkan oleh gangguan genetik yang membuat produksi sperma terhenti total, kondisi yang dikenal sebagai azoospermia non-obstruktif (NOA). Sampai saat ini, pilihan pengobatan untuk masalah ini sangat terbatas, sehingga banyak pria tidak bisa memiliki keturunan secara biologis.
Para peneliti dari Universitas Osaka dan Baylor College of Medicine mengembangkan terapi inovatif menggunakan molekul mRNA yang dikirim menggunakan lipid nanopartikel (LNP) ke dalam testis tikus model NOA. Terapi ini bertujuan memperbaiki ekspresi gen yang rusak sehingga produksi sperma dapat dilanjutkan.
Mereka memodifikasi mRNA dengan urutan khusus (Dsc1 3’-UTR) agar hanya aktif di sel germinal penghasil sperma, tidak di sel pendukung, sehingga meningkatkan efektivitas dan keamanan terapi. Setelah pemberian, tikus yang sebelumnya berhenti menghasilkan sperma mulai menunjukkan pembentukan sperma matang dalam waktu tiga minggu.
Sperma hasil terapi berhasil digunakan untuk fertilisasi dengan metode ICSI, menghasilkan 26 anak tikus sehat yang tumbuh normal dan subur tanpa kelainan genetik besar, menandakan terapi ini aman dan berhasil mengembalikan fungsi reproduksi secara biologis.
Penemuan ini menjadi langkah besar dalam bidang medis reproduksi, menawarkan harapan baru untuk terapi efektif pada kasus infertilitas pria genetik yang sebelumnya sulit diatasi. Metode LNP-mRNA ini menjanjikan terapi yang tidak melibatkan integrasi gen ke dalam DNA, sehingga jauh lebih aman dibandingkan terapi gen tradisional.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/sperm-production-restore-male-infertility-cure
[1] https://interestingengineering.com/science/sperm-production-restore-male-infertility-cure
Analisis Ahli
Masahito Ikawa
"Penggunaan LNP dan modifikasi mRNA adalah kunci untuk targeting sel germinal secara spesifik tanpa merusak jaringan lain, menyajikan metode yang revolusioner untuk pengobatan infertilitas genetik."
Martin M. Matzuk
"Penelitian ini membuka peluang nyata untuk merevitalisasi spermatogenesis pada kasus-kasus spermatogenetik yang tidak dapat diobati, membawa harapan besar bagi para pasien yang selama ini putus asa."
Analisis Kami
"Pendekatan mRNA dengan nanopartikel lipid membuka paradigma baru dalam biomedis reproduksi yang jauh lebih aman dari terapi gen konvensional karena minim risiko mutasi genom. Jika terus dikembangkan dengan pengujian ketat pada manusia, inovasi ini bisa mengatasi masalah infertilitas pria genetik yang selama ini hampir tidak tersentuh oleh terapi medis modern."
Prediksi Kami
Terapi berbasis LNP-mRNA ini akan berkembang menjadi pengobatan klinis yang efektif bagi pria dengan infertilitas genetik, membuka akses baru untuk kelangsungan reproduksi biologis dan kemungkinan penerapan pada berbagai gangguan genetik lain di bidang reproduksi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh Universitas Osaka dan Baylor College of Medicine?A
Universitas Osaka dan Baylor College of Medicine mengembangkan pendekatan mRNA baru untuk mengatasi masalah infertilitas pria.Q
Apa itu azoospermia non-obstruktif (NOA)?A
Azoospermia non-obstruktif (NOA) adalah kondisi infertilitas pria yang ditandai oleh tidak adanya spermatozoa dalam ejakulasi meskipun kadar hormon normal.Q
Bagaimana terapi baru ini berhasil mengembalikan produksi spermatozoa?A
Terapi baru ini berhasil mengembalikan produksi spermatozoa dengan menargetkan gen spesifik di testis menggunakan mRNA yang dikirim melalui lipid nanopartikel.Q
Apa hasil dari percobaan pada model tikus yang dilakukan?A
Hasil percobaan pada model tikus menunjukkan bahwa setelah perawatan, tikus kembali memproduksi spermatozoa dan berhasil menghasilkan anak yang sehat.Q
Mengapa penelitian ini penting untuk terapi infertilitas di masa depan?A
Penelitian ini penting karena menawarkan harapan baru bagi pengobatan infertilitas yang disebabkan faktor genetik pada pria.