Courtesy of CNBCIndonesia
Warren Buffett, Miliarder Sederhana yang Baru Hijrah ke iPhone di Usia 89 Tahun
Artikel ini bertujuan menginformasikan gaya hidup sederhana Warren Buffett yang bertolak belakang dengan kekayaannya yang luar biasa, serta transisinya menggunakan teknologi modern yang menunjukkan sisi manusiawi dan prinsip keuangan yang disiplin.
11 Okt 2025, 17.00 WIB
62 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Warren Buffett menunjukkan bahwa kesederhanaan dapat menjadi bagian dari kesuksesan.
- Pilihlah produk berdasarkan kebutuhan dan bukan hanya tren.
- Teknologi tidak harus menjadi sesuatu yang rumit untuk digunakan, bahkan bagi orang yang berusia lanjut.
Jakarta, Indonesia - Warren Buffett dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai USRp 2.47 quadriliun ($150 miliar) , atau lebih dari Rp2.000 triliun. Namun, gaya hidupnya sangat sederhana dan jauh dari kesan mewah, bahkan dalam hal teknologi. Selama bertahun-tahun, ia hanya menggunakan ponsel lipat murah yang harganya sekitar USRp 328.90 ribu ($20) , padahal sudah berinvestasi besar di Apple, perusahaan pembuat smartphone canggih.
Buffett memilih ponsel murah ini karena nilai praktis dan kesederhanaan yang ia pegang. Ia lebih fokus untuk menghindari pengeluaran yang tidak perlu, sesuai dengan prinsip keuangannya yang berbunyi, 'Jangan menabung apa yang tersisa setelah dibelanjakan, tetapi habiskan apa yang tersisa setelah menabung.' Prinsip ini membedakan pola hidupnya dari orang kaya kebanyakan yang suka konsumtif.
Pada tahun 2020, di usia 89 tahun, Buffett akhirnya beralih ke produk Apple dan mulai menggunakan iPhone. Dalam wawancara dengan CNBC, ia sempat bercanda tentang meninggalkan ponsel lipatnya yang lama. Transisi ini juga didukung oleh Tim Cook, CEO Apple, yang secara pribadi membantu Buffett agar terbiasa menggunakan fitur-fitur iPhone.
Meskipun telah menggunakan smartphone modern, Buffett mengaku hanya menggunakan iPhone untuk menelepon. Hal ini tetap menunjukkan sifatnya yang sederhana dan tidak terlalu mengikuti tren teknologi secara berlebihan. Sikap ini sekaligus menjadi contoh bagaimana seseorang kaya bisa tetap mempertahankan prinsip dan gaya hidup hemat.
Kisah Buffett ini mengajarkan kita bahwa kekayaan bukan alasan untuk hidup berlebihan, melainkan pengelolaan uang yang bijak dan tetap mengutamakan kesederhanaan bisa menjadi jalan sukses yang berkelanjutan. Dampak dari gaya hidup ini juga bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih fokus pada tujuan keuangan jangka panjang dibandingkan sekadar penampilan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251011142015-37-674954/punya-kekayaan-us--150-m-kok-warren-buffet-pakai-hp-butut
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251011142015-37-674954/punya-kekayaan-us--150-m-kok-warren-buffet-pakai-hp-butut
Analisis Ahli
Robert Kiyosaki
"Buffett membuktikan bahwa kekayaan sejati berasal dari pengelolaan uang yang bijaksana, bukan sekadar penampilan atau barang mewah. Filosofi ini penting untuk mengajari generasi baru tentang pentingnya investasi dan pengendalian diri."
Suze Orman
"Kesederhanaan Buffett menggarisbawahi pentingnya hubungan sehat dengan uang, di mana kendali atas pengeluaran dapat memperkuat stabilitas finansial jangka panjang."
Analisis Kami
"Gaya hidup sederhana Warren Buffett sangat kontras dengan nilai kekayaannya, memberikan pelajaran berharga bahwa kekayaan tidak harus diiringi dengan konsumsi berlebihan. Sikapnya yang berpegang pada prinsip menabung terlebih dahulu sebelum membelanjakan juga menjadi strategi keuangan yang patut dicontoh banyak orang di era konsumerisme saat ini."
Prediksi Kami
Ke depan, lebih banyak tokoh sukses mungkin akan meniru gaya hidup sederhana dan fokus pada pengelolaan keuangan yang bijaksana, alih-alih mengedepankan gaya hidup mewah dan konsumtif yang berlebihan.