Courtesy of CNBCIndonesia
Ilmuwan Australia Ungkap Lokasi Pesawat MH370 di Dasar Samudra Hindia
Mengungkap teori baru mengenai lokasi tenggelamnya pesawat MH370 berdasarkan studi ilmiah terbaru untuk membantu melanjutkan pencarian dan mengakhiri misteri yang telah berlangsung selama 11 tahun.
11 Okt 2025, 06.30 WIB
254 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Misteri hilangnya MH370 masih belum terpecahkan setelah lebih dari satu dekade.
- Penelitian baru oleh Vincent Lyne memberi wawasan baru tentang kemungkinan lokasi pesawat.
- Pencarian MH370 melibatkan banyak lembaga dan metode, tetapi hasilnya masih belum memuaskan.
Kuala Lumpur, Malaysia dan Samudra Hindia - Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang pada tanggal 8 Maret 2014 saat melakukan penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Pesawat yang membawa 239 orang penumpang dan kru ini menjadi misteri besar karena tidak ditemukan puing ataupun jejak keberadaannya selama lebih dari satu dekade.
Baru-baru ini, Vincent Lyne, seorang ilmuwan asal Australia, mengklaim berhasil menemukan lokasi tenggelamnya MH370 di dasar Samudra Hindia, tepatnya di daerah yang disebut Broken Ridge. Temuan ini didasarkan pada studi dan data penerbangan yang unik dan sebelumnya diabaikan oleh para penyelidik.
Menurut Lyne, kecelakaan pesawat ini bukan karena habisnya bahan bakar, melainkan akibat kesalahan perhitungan dan pengendalian pilot. Lyne juga mengatakan bahwa tempat yang ditemukan adalah area yang sulit diakses dan ideal untuk lokasi 'menghilangkan' pesawat.
Pemerintah Malaysia sudah bekerja sama dengan perusahaan pencari maritim bernama Ocean Infinity untuk melanjutkan pencarian di Samudra Hindia dengan kontrak selama 18 bulan dan sistem pembayaran berdasarkan keberhasilan ditemukan puing-puing pesawat. Namun, pencarian sempat ditangguhkan karena alasan cuaca dan musim yang tidak tepat.
Meskipun pencarian MH370 belum membuahkan hasil hingga kini, teori dan petunjuk baru dari ilmuwan seperti Lyne memberikan semangat baru bagi keluarga korban dan pihak berwenang. Pencarian akan dilanjutkan pada akhir 2025 dengan harapan misteri ini dapat segera terpecahkan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251011003101-37-674891/ilmuwan-temukan-lokasi-pesawat-mh370-yang-lama-hilang-cek-faktanya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251011003101-37-674891/ilmuwan-temukan-lokasi-pesawat-mh370-yang-lama-hilang-cek-faktanya
Analisis Ahli
Vincent Lyne
"Lokasi tenggelamnya MH370 berada di Broken Ridge di Samudra Hindia, berdasarkan persimpangan data jalur penerbangan dari simulator pilot dan analisis lanskap bawah laut."
Menteri Transportasi Anthony Loke
"Pencarian MH370 akan dilanjutkan pada musim yang tepat dan kontrak 18 bulan dengan Ocean Infinity menjalankan misi pencarian simbolik penting bagi keluarga korban."
Analisis Kami
"Pendekatan baru Vincent Lyne yang berbasis pada analisis geografis dan data simulator pilot membuka perspektif segar dalam pencarian MH370, meskipun tetap perlu verifikasi lapangan yang mendalam. Keseriusan upaya pencarian dan kegigihan peneliti akan menjadi kunci untuk akhirnya memecahkan misteri yang mengejutkan dunia ini."
Prediksi Kami
Pencarian MH370 kemungkinan akan dilanjutkan pada akhir 2025 dengan fokus di lokasi yang telah diidentifikasi oleh Vincent Lyne, yang mungkin akan membawa hasil baru dalam mengungkap misteri hilangnya pesawat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada penerbangan MH370?A
Penerbangan MH370 hilang pada 8 Maret 2014 saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.Q
Siapa yang mengklaim telah memecahkan misteri MH370?A
Vincent Lyne, seorang ilmuwan Australia, mengklaim telah memecahkan misteri MH370.Q
Di mana lokasi yang diusulkan sebagai tempat pesawat tenggelam?A
Lokasi yang diusulkan adalah lubang sedalam 20.000 kaki di Broken Ridge, Samudra Hindia.Q
Apa metode pencarian yang digunakan oleh Ocean Infinity?A
Ocean Infinity menggunakan sistem pencarian berbasis 'tak ketemu, tak bayar' dan memiliki kontrak selama 18 bulan.Q
Mengapa pencarian MH370 sempat ditangguhkan?A
Pencarian MH370 sempat ditangguhkan karena bukan musimnya, menurut Menteri Transportasi Malaysia.