Courtesy of YahooFinance
Bank Internasional Rencanakan Stablecoin Peg Mati Uang G7 untuk Transaksi Cepat
Menjelajahi kemungkinan penerbitan stablecoin yang 1:1 didukung cadangan mata uang G7, untuk mendapatkan manfaat aset digital dan meningkatkan persaingan pasar dengan mematuhi regulasi serta manajemen risiko terbaik.
11 Okt 2025, 03.00 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Inisiatif stablecoin melibatkan beberapa bank internasional besar.
- Stablecoin dapat menawarkan keuntungan dalam transaksi internasional yang lebih cepat dan murah.
- Proyek ini bertujuan untuk memenuhi regulasi dan meningkatkan persaingan di pasar keuangan.
internasional - Sejumlah bank internasional besar seperti Banco Santander, Bank of America, Barclays, dan lainnya bekerja sama untuk mengeksplorasi penerbitan stablecoin. Stablecoin ini bertujuan untuk menggunakan cadangan mata uang G7 yang terdiri dari dolar AS, euro, yen, dan lainnya, agar token tersebut tetap stabil nilainya.
Proyek stablecoin ini akan beroperasi di atas teknologi blockchain publik dengan model cadangan 1:1, artinya setiap token yang dikeluarkan didukung penuh oleh uang konvensional yang disimpan di bank. Tujuannya adalah untuk menciptakan bentuk uang digital yang aman dan dapat dipercaya oleh masyarakat serta regulator.
Para bank ini berharap stablecoin bisa menawarkan keuntungan dari kecepatan dan biaya rendah dalam transaksi, terutama untuk pembayaran internasional, sekaligus menjaga kepatuhan terhadap regulasi dan standar manajemen risiko yang ketat.
Stablecoin sebelumnya banyak digunakan oleh para pedagang kripto untuk mempercepat transaksi seperti pembelian Bitcoin, tapi kini sudah makin diterima oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Meta dan Amazon. Bahkan presiden Amerika Serikat telah menandatangani undang-undang yang mengatur stablecoin agar dapat diatur perdagangan dan penerbitannya secara lebih formal.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bank-america-citi-goldman-sachs-200034181.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/bank-america-citi-goldman-sachs-200034181.html
Analisis Ahli
Christine Lagarde
"Penerapan stablecoin oleh institusi keuangan terkemuka bisa menjadi jembatan penting untuk adopsi mata uang digital yang sah dan teratur di skala global."
Nouriel Roubini
"Meskipun stablecoin punya potensi, risiko terkait manipulasi pasar dan keamanan harus diantisipasi secara serius agar tidak menggoyahkan stabilitas keuangan."
Analisis Kami
"Kolaborasi bank-bank besar dalam penerbitan stablecoin merupakan langkah pragmatis untuk menjawab kebutuhan transaksi digital yang efisien dan aman. Namun, tantangan utama tetap terletak pada memenuhi regulasi ketat dan menjaga kepercayaan pasar agar stablecoin ini tidak menimbulkan risiko sistemik baru."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, stablecoin yang diterbitkan oleh institusi keuangan besar bisa mengubah cara pembayaran internasional dan menarik dana besar dari bank konvensional, sehingga mengubah lanskap industri keuangan global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu stablecoin dan bagaimana cara kerjanya?A
Stablecoin adalah token digital yang dipatok pada mata uang fiat yang stabil, seperti dolar atau euro, dan digunakan untuk transaksi cepat dan murah.Q
Siapa saja bank internasional yang terlibat dalam proyek stablecoin?A
Bank yang terlibat dalam proyek stablecoin termasuk Banco Santander, Bank of America, Barclays, BNP Paribas, Citi, Deutsche Bank, Goldman Sachs, MUFG Bank Ltd, TD Bank Group, dan UBS.Q
Apa tujuan dari inisiatif stablecoin ini?A
Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk mengeksplorasi apakah penawaran baru yang bersifat industri dapat membawa manfaat aset digital dan meningkatkan persaingan di pasar.Q
Mengapa stablecoin dianggap bermanfaat untuk pembayaran internasional?A
Stablecoin dianggap bermanfaat untuk pembayaran internasional karena memberikan transaksi yang cepat dan biaya rendah, dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional.Q
Apa yang diprediksi oleh analisis Standard Chartered mengenai simpanan di bank?A
Analisis dari Standard Chartered memprediksi bahwa stablecoin dapat menarik hingga $1 triliun dalam simpanan dari bank di negara-negara berkembang dalam tiga tahun ke depan.