Courtesy of SCMP

Skeptisisme Tiongkok pada Artefak Mesir: Tantangan Baru dalam Kerja Sama Budaya

Mengungkapkan dan mendiskusikan skeptisisme yang muncul di Tiongkok terhadap keaslian artefak Mesir kuno dalam rangka memahami dinamika hubungan budaya dan politis antara China dan Mesir, serta dampaknya terhadap pemahaman sejarah dan kerja sama bilateral.

10 Okt 2025, 14.00 WIB

196 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Skeptisisme terhadap artefak Mesir Kuno menunjukkan pergeseran pandangan di China.
Pameran ini menandai kolaborasi penting antara China dan Mesir.
Inisiatif Sabuk dan Jalan memainkan peran besar dalam hubungan antara kedua negara.

Shanghai, China - Sikap skeptis terhadap sejarah klasik Barat sedang tumbuh di kalangan intelektual dan masyarakat umum di Tiongkok, khususnya terkait dengan keaslian artefak Mesir kuno. Pameran besar yang menampilkan koleksi artefak ini di Museum Shanghai menarik perhatian luas dan memicu perdebatan tentang umur dan keakuratan artefak tersebut.

Pameran yang berlangsung dari Juli tahun lalu hingga Agustus tahun ini merupakan kolaborasi pertama antara museum negara Tiongkok dan pemerintah Mesir. Pameran ini adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir di luar Mesir dan menjadi bagian dari hubungan strategis kedua negara lewat inisiatif Belt and Road.

Huang Heqing, seorang profesor seni sejarah yang telah pensiun, menyoroti isu tersebut melalui video di Douyin dengan mempertanyakan keaslian artefak yang dipamerkan, seperti sepasang sandal rumput. Sikapnya mewakili skeptisisme yang lebih luas dari masyarakat dan beberapa akademisi di Tiongkok.

Skeptisisme ini menimbulkan pertanyaan penting tentang bagaimana artefak sejarah dari budaya lain diterima dan dipahami dalam konteks politik dan ekonomi yang sedang berkembang. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan bukti dalam dunia arkeologi dan sejarah.

Ke depan, diskusi ini bisa membuka peluang bagi penelitian yang lebih mendalam dan kolaborasi baru, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya hubungan budaya yang saling menghormati dan ilmiah antara Tiongkok dan Mesir, terutama dalam kerangka kerja sama global seperti Belt and Road.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3328504/why-egypt-draws-fire-when-chinese-question-wests-version-world-history?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Dr. Mei Ling (Sejarawan Seni Asia)

"Skeptisisme ini wajar dan sehat dalam ilmu sejarah, selama didukung oleh bukti yang kuat. Namun, perlu diingat bahwa kolaborasi internasional seperti pameran ini memperkuat pertukaran budaya yang penting, dan keraguan harus digunakan untuk mendorong penelitian lebih lanjut, bukan sekadar menolak."

Prof. Zhang Wei (Arkeolog Tiongkok)

"Kerja sama budaya antara China dan Mesir merupakan langkah strategis yang penting, dan kritik terhadap artefak harus dibangun di atas metodologi ilmiah yang ketat. Sikap skeptis bisa meningkatkan kualitas penelitian arkeologis dan memperdalam pemahaman sejarah."

Analisis Kami

"Kecurigaan terhadap artefak kuno seperti yang disuarakan Huang Heqing bukan hanya soal sejarah, tetapi juga mencerminkan perubahan paradigma dan tuntutan transparansi dalam penelitian sejarah. Ini menunjukkan bagaimana hubungan politik dan ekonomi bisa mengubah cara karya budaya dihargai dan dipahami dalam konteks global."

Prediksi Kami

Munculnya keraguan terhadap sejarah dan artefak kuno mungkin akan memperdalam diskusi dan perdebatan di kalangan akademisi serta publik Tiongkok, yang bisa mempengaruhi proses kolaborasi budaya dan arkeologis antara Tiongkok dan negara-negara lain di masa depan.