Courtesy of CNBCIndonesia

Elon Musk Akhirnya Bayar Pesangon Mantan Bos Twitter Usai Gugatan

Menginformasikan bahwa Elon Musk akhirnya setuju membayar pesangon kepada mantan CEO Twitter dan eks petinggi lain setelah gugatan mereka, serta menjelaskan kasus hukum terkait yang muncul akibat pemecatan dan perubahan kepemilikan perusahaan.

09 Okt 2025, 11.45 WIB

184 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Elon Musk akhirnya membayar pesangon kepada Parag Agrawal setelah sebelumnya menolak.
Musk dan X Corp menghadapi gugatan dari mantan karyawan terkait pesangon yang belum dibayar.
Akuisisi Twitter oleh Musk diikuti dengan PHK massal dan berbagai masalah hukum.

Jakarta, Indonesia - Elon Musk, setelah melakukan akuisisi Twitter senilai 44 miliar dolar AS pada 2022, melakukan pemecatan besar-besaran di perusahaan tersebut yang menimbulkan banyak masalah hukum.

Salah satu mantan CEO Twitter, Parag Agrawal, bersama beberapa eks petinggi lain menggugat Musk karena penolakan pembayaran pesangon yang mereka klaim mencapai total 128 juta dolar AS.

Meskipun nilai pesangon yang akhirnya dibayar Musk tidak diumumkan secara terbuka, pihaknya telah mengumumkan kesepakatan tersebut melalui pengadilan federal di San Francisco tanpa mengungkap detailnya.

Selain kasus eks petinggi, Musk juga menghadapi gugatan dari mantan karyawan Twitter terkait pesangon yang belum dibayar dengan nominal yang mencapai 500 juta dolar AS.

Pihak Musk dan X Corp membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa pemecatan dilakukan karena kinerja buruk para eksekutif, bukan karena alasan yang disebutkan oleh penggugat.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251009105442-37-674285/3-tahun-dikejar-elon-musk-akhirnya-bayar-pesangon-rp-2-triliun

Analisis Ahli

Prof. Anindya Kusuma (Ahli Hukum Perusahaan)

"Keputusan ini menunjukkan bahwa perusahaan besar tidak bisa semena-mena dalam melakukan pemecatan dan wajib memenuhi hak-hak karyawan sesuai kontrak dan hukum yang berlaku."

Dr. Rina Wijaya (Pakar Manajemen Sumber Daya Manusia)

"Kasus ini menggarisbawahi pentingnya proses komunikasi dan negosiasi yang baik dalam restrukturisasi agar menghindari konflik hukum yang merugikan semua pihak."

Analisis Kami

"Keputusan Musk untuk akhirnya membayar pesangon menunjukkan adanya tekanan hukum dan publik yang kuat terhadap perlakuan pada eksekutif dan karyawan setelah akuisisi besar-besaran. Hal ini juga mencerminkan pentingnya transparansi dan kepatuhan hukum dalam proses restrukturisasi perusahaan teknologi besar."

Prediksi Kami

Kasus hukum terkait pemecatan dan pesangon ini mungkin akan menimbulkan pengawasan lebih ketat terhadap kebijakan HR di perusahaan besar teknologi serta mempengaruhi reputasi Elon Musk dalam manajemen perusahaan ke depan.