Courtesy of YahooFinance
Rahasia Sukses dan Tantangan Kepemimpinan Dua CEO di Perusahaan Besar
Menjelaskan keuntungan, tantangan, dan faktor penting keberhasilan model kepemimpinan dengan dua CEO serta relevansi model ini sebagai strategi transisi dan pengembangan organisasi.
07 Okt 2025, 16.00 WIB
192 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kemitraan co-CEO memerlukan kepercayaan dan komunikasi yang konsisten untuk mencapai keberhasilan.
- Kejelasan peran dan manajemen ego sangat penting dalam menghindari konflik dan kekacauan dalam struktur co-CEO.
- Model co-CEO dapat efektif sebagai strategi transisi, bukan hanya sebagai solusi permanen.
Global, berbagai negara - Beberapa perusahaan besar, seperti Oracle dan Spotify, baru-baru ini memilih model kepemimpinan dengan dua CEO. Model ini memerlukan hubungan kerja yang kuat antara kedua pemimpin, terutama dalam hal kepercayaan dan komunikasi. Namun, memiliki dua CEO tidak selalu berarti hasil bisnis yang lebih baik tanpa adanya peran yang jelas dan komunikasi yang efektif.
Sebuah studi dari Harvard Business Review pada 2022 menemukan bahwa perusahaan dengan co-CEO menghasilkan return saham rata-rata tahunan lebih tinggi yaitu 9,5%, dibandingkan dengan 6,9% di perusahaan dengan satu CEO. Faktor seperti kejelasan peran, keselarasan tujuan, dan mekanisme penyelesaian konflik menjadi penentu keberhasilan model ini.
Beberapa perusahaan seperti Netflix, KKR, dan Gensler sudah berhasil dengan model kepemimpinan ini. Di Gensler, model co-CEO diterapkan secara luas, bahkan sampai ke tingkat regional. Komunikasi intens dan filosofi keputusan 'satu suara' menjadi kunci agar co-CEO dapat bekerja selaras dan cepat mengambil keputusan.
Seorang pelatih CEO, Dan Auerback, menyatakan bahwa kesuksesan co-CEO dipengaruhi oleh pembagian tugas yang jelas, pembagian bidang kerja yang alami, disiplin komunikasi, dan penyelesaian konflik secara privat. Sebaliknya, tanpa disiplin ini, model co-CEO dapat menjadi sumber kebingungan dan persaingan internal.
Meski populer, model kepemimpinan dua CEO masih jarang di Fortune 1000, hanya sekitar 14-15 perusahaan tiap tahunnya. Para ahli menganggap model ini lebih cocok untuk situasi transisi organisasi seperti perencanaan suksesi dan ekspansi pasar daripada menjadi struktur permanen.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/lets-talk-co-ceos-2-090000249.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/lets-talk-co-ceos-2-090000249.html
Analisis Ahli
Dan Auerback
"Keberhasilan co-CEO bergantung pada kejelasan peran dan manajemen ego; tanpa itu, model ini menyebabkan konflik dan kehilangan fokus."
Joey Price
"Model co-CEO efektif sebagai strategi transisi dan membutuhkan budaya organisasi dan tata kelola yang tepat untuk mendukungnya."
Analisis Kami
"Model kepemimpinan co-CEO adalah pendekatan yang sangat menantang namun berpotensi membawa sinergi luar biasa jika dilandasi oleh komunikasi dan pembagian tugas yang jelas. Namun, tanpa pengelolaan ego dan mekanisme resolusi konflik yang baik, model ini bisa berakhir pada kebuntuan dan kegagalan organisasi."
Prediksi Kami
Co-CEO kemungkinan akan tetap menjadi pilihan struktur kepemimpinan yang cukup langka tetapi semakin dipertimbangkan sebagai solusi strategis untuk periode transisi dan pertumbuhan bisnis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan struktur co-CEO?A
Struktur co-CEO adalah model kepemimpinan di mana dua orang berbagi tanggung jawab sebagai CEO dalam sebuah perusahaan.Q
Mengapa kepercayaan penting dalam kemitraan co-CEO?A
Kepercayaan penting dalam kemitraan co-CEO karena memungkinkan komunikasi yang efektif dan kolaborasi yang baik.Q
Apa yang ditemukan oleh studi Harvard Business Review mengenai kinerja co-CEO?A
Studi Harvard Business Review menemukan bahwa struktur co-CEO menghasilkan rata-rata pengembalian pemegang saham tahunan sebesar 9,5%, lebih tinggi dibandingkan 6,9% untuk perusahaan lain.Q
Apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan struktur co-CEO?A
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan struktur co-CEO meliputi kejelasan peran, komunikasi yang kuat, dan manajemen ego.Q
Kapan model co-CEO paling baik diterapkan dalam organisasi?A
Model co-CEO paling baik diterapkan sebagai strategi transisi, misalnya dalam perencanaan suksesi atau saat memasuki pasar baru.