Penemuan Sel T-reguler: Kunci Sistem Imun yang Mencegah Penyakit Autoimun
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Sel T-reguler: Kunci Sistem Imun yang Mencegah Penyakit Autoimun

Mengungkap bagaimana sistem imun menjaga keseimbangan untuk mencegah serangan terhadap jaringan tubuh sendiri, serta membuka jalan untuk pengobatan penyakit autoimun dan terapi kanker.

07 Okt 2025, 15.19 WIB
223 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penemuan tentang toleransi imun perifer sangat penting untuk memahami autoimunitas.
  • Sel T-reg berperan kunci dalam menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh.
  • Penelitian ini dapat mengarah pada terapi baru untuk penyakit autoimun dan kanker.
Stockholm, Swedia - Para ilmuwan Mary E. Brunkow, Fred Ramsdell, dan Shimon Sakaguchi dianugerahi Nobel Prize 2025 atas penemuan penting mereka yang menjelaskan bagaimana sistem kekebalan tubuh menghindari menyerang jaringan tubuh sendiri. Penelitian ini fokus pada konsep toleransi imun perifer yang menjaga keseimbangan imun dalam tubuh kita.
Penelitian ini menunjukkan bahwa T-sel, yang biasanya membunuh sel terinfeksi atau sel kanker, memiliki 'rem' khusus yang disebut regulatory T-cells atau T-regs. Sel ini mencegah T-sel melukai jaringan tubuh sehingga dapat mencegah penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1 dan multiple sclerosis.
Brunkow dan Ramsdell berhasil menghubungkan temuan Sakaguchi dengan mutasi gen FoxP3 yang menyebabkan gangguan autoimun langka di manusia dan tikus. Gen ini diketahui mengontrol perkembangan T-regs yang sangat penting untuk menjaga sistem imun tetap seimbang.
Penemuan ini bukan hanya meningkatkan pemahaman ilmiah tentang sistem imun, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan perawatan baru. Misalnya, ada uji klinis yang mencoba menambah jumlah T-regs untuk mengatasi penyakit autoimun dan agar organ hasil transplantasi tidak ditolak.
Namun, di sisi lain, dalam pengobatan kanker ada pendekatan yang bertujuan menurunkan atau menghancurkan T-regs agar sistem imun lebih efektif menyerang sel kanker. Ini menunjukkan bagaimana penemuan itu dapat diaplikasikan secara berbeda sesuai kebutuhan medis yang kompleks.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/health/nobel-prize-in-physiology-medicine-awarded

Analisis Ahli

Prof Danny Altmann
"Penemuan sel T-reg telah membentuk dasar utama dalam pemahaman dan penelitian imunologi modern selama 30 tahun terakhir."
Prof Adrian Hayday
"Walaupun belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam klinik, sel T-reg memiliki potensi besar yang pasti akan diwujudkan di masa depan."

Analisis Kami

"Penemuan regulatory T-cells merupakan titik balik dalam imunologi yang menjelaskan mekanisme toleransi imun yang sebelumnya tidak diketahui secara rinci. Saya yakin perjalanan riset ini akan mempercepat lahirnya terapi yang lebih personal dan efektif untuk berbagai penyakit imun, namun tantangan terbesar adalah mengoptimalkan keseimbangan antara menekan autoimun dan mempertahankan respons imun yang kuat terhadap penyakit."

Prediksi Kami

Dalam beberapa tahun ke depan, terapi yang mengatur jumlah dan fungsi regulatory T-cells kemungkinan besar akan menjadi standar dalam pengobatan penyakit autoimun dan meningkatkan efektivitas pengobatan kanker melalui penyesuaian sistem imun.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang menerima Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran 2025?
A
Mary E. Brunkow, Fred Ramsdell, dan Shimon Sakaguchi menerima Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran 2025.
Q
Apa yang ditemukan oleh Mary E. Brunkow, Fred Ramsdell, dan Shimon Sakaguchi?
A
Mereka menemukan bagaimana sistem imun mencegah dirinya sendiri menyerang tubuh melalui mekanisme toleransi imun perifer.
Q
Apa peran sel T-reg dalam sistem kekebalan tubuh?
A
Sel T-reg berfungsi sebagai 'rem' dalam sistem kekebalan, mencegah sel T yang merusak menyerang jaringan sehat.
Q
Apa yang dijelaskan oleh gen FoxP3 dalam konteks autoimun?
A
Gen FoxP3 mengontrol perkembangan sel T-reg dan mutasinya dapat menyebabkan gangguan autoimun seperti sindrom Ipex.
Q
Bagaimana penemuan ini berkontribusi terhadap pengobatan penyakit?
A
Penemuan ini membuka jalan untuk pengembangan pengobatan baru untuk penyakit autoimun dan kanker.