Courtesy of InterestingEngineering
USAF Latihan Terbang Bersama Drone AI XQ-58 Valkyrie untuk Masa Depan Tempur
Memperkenalkan dan mengembangkan pelatihan serta uji coba integrasi pilot manusia dengan drone berteknologi AI untuk meningkatkan efektivitas tempur dan membangun kerja sama manusia-mesin dalam operasi militer masa depan.
06 Okt 2025, 18.51 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kolaborasi antara pilot manusia dan drone AI sangat penting dalam operasi militer modern.
- XQ-58 Valkyrie menawarkan solusi efisien dan hemat biaya untuk misi tempur.
- Kemajuan dalam otonomi pesawat seperti F-16 menunjukkan potensi baru dalam teknologi pertahanan.
Eglin, Amerika Serikat - Para pilot Angkatan Udara Amerika Serikat sedang belajar menerbangkan pesawat secara bersamaan dengan drone XQ-58 Valkyrie yang dikendalikan oleh kecerdasan buatan atau AI. Drone ini memiliki kemampuan otonom untuk membuat keputusan cepat dan beradaptasi dengan situasi di udara. Latihan ini bertujuan agar pilot manusia memahami bagaimana drone terbang dan bereaksi saat bertempur, sehingga kerja sama antara manusia dan mesin dapat berjalan maksimal.
XQ-58 Valkyrie adalah drone tempur yang dibuat oleh Kratos dan dirancang untuk bekerja sama dengan pesawat tempur milik Angkatan Udara dan Korps Marinir AS. Drone ini mampu terbang sejauh 3.0.00 km (000 mil) laut dengan kecepatan hingga 0,86 Mach dan dapat membawa beban hingga 6.000 lbs. Teknologi stealth juga membuat drone ini sulit dideteksi musuh, sehingga cocok untuk misi berisiko tinggi.
AI pada drone ini telah mahir dalam pengendalian terbang dan saat ini sedang diprogram untuk belajar mekanisme pertahanan guna melindungi diri dan berpartisipasi dalam pertempuran. Penamaan "Top Gun AI" menggambarkan pentingnya teknologi ini dalam peperangan modern yang mengandalkan kecerdasan buatan untuk efisiensi dan efektivitas.
Selain drone XQ-58, Angkatan Udara AS juga mengembangkan teknologi AI untuk jet tempur F-16 yang dimodifikasi dengan program VENOM. Enam jet F-16 akan dilengkapi kemampuan terbang otonom, dengan tiga di antaranya sedang menjalani peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak. Uji coba juga dilakukan di pangkalan udara Eglin untuk menguji respons pilot dalam situasi yang menuntut manuver agresif.
Meski teknologi AI pada drone dan pesawat tempur terus berkembang, para pejabat Angkatan Udara menegaskan bahwa kontrol penuh oleh AI belum bisa diterapkan tanpa pengawasan manusia. Namun, penggunaan pesawat tanpa awak dan drone untuk misi berbahaya sudah dianggap sebagai peluang besar yang tidak boleh dilewatkan dalam strategi militer masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/usaf-valkyrie-ai-pilot-drone
[1] https://interestingengineering.com/military/usaf-valkyrie-ai-pilot-drone
Analisis Ahli
Maj. Trent McMullen
"Menerbangkan bersama drone AI memperlihatkan bagaimana AI dapat langsung melakukan aksi yang cepat dan agresif, memberikan keunggulan dalam situasi tempur."
General Adrian Spain
"Kolaborasi manusia dan drone AI akan menjadi kunci keberhasilan dalam peperangan di masa depan dan akan memperkuat operasi udara dengan kemampuan yang lebih besar."
Analisis Kami
"Integrasi AI dalam penerbangan militer adalah langkah penting yang akan mengubah taktik dan strategi tempur secara revolusioner. Namun, keandalan teknologi ini harus diuji dengan ketat untuk memastikan keamanan dan efisiensi, mengingat risiko dalam pengambilan keputusan otonom di medan perang."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, AI-piloted drone dan pesawat tempur otonom akan menjadi bagian integral dalam operasi militer, membantu pilot manusia dalam misi yang semakin kompleks dan berbahaya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dipelajari pilot Angkatan Udara AS dari terbang bersama drone AI?A
Pilot belajar bagaimana bereaksi cepat dan mengatasi situasi sulit saat terbang bersama drone yang dipandu oleh AI.Q
Apa tujuan dari pengembangan XQ-58 Valkyrie?A
Tujuan dari pengembangan XQ-58 Valkyrie adalah untuk menyediakan pesawat kolaboratif yang mampu melakukan misi tempur dengan biaya rendah.Q
Siapa yang mengembangkan drone XQ-58 Valkyrie?A
Drone XQ-58 Valkyrie dikembangkan oleh perusahaan Kratos.Q
Apa yang dimaksud dengan program VENOM pada pesawat F-16?A
Program VENOM bertujuan untuk memodifikasi pesawat F-16 agar dapat terbang secara otonom tanpa pilot.Q
Mengapa pengembangan otonomi dalam pesawat menjadi penting bagi Angkatan Udara AS?A
Pengembangan otonomi dalam pesawat penting untuk meningkatkan kapasitas tempur dan efisiensi misi di lapangan.