Courtesy of CNBCIndonesia
Dampak Letusan Krakatau 1883: Perubahan Langit dan Inspirasi Karya Seni Dunia
Menjelaskan dampak besar letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, khususnya bagaimana letusan itu memengaruhi atmosfer, warna langit di seluruh dunia, serta inspirasi pada karya seni terkenal.
01 Okt 2025, 07.35 WIB
223 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Letusan Krakatau pada tahun 1883 memiliki dampak global yang signifikan terhadap iklim dan warna langit.
- Perubahan warna langit akibat letusan menginspirasi banyak seniman, termasuk Edvard Munch.
- Dampak letusan Krakatau tidak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia, termasuk penurunan suhu global.
Krakatau, Indonesia - Pada tahun 1883, Gunung Krakatau di Indonesia mengalami letusan dahsyat yang tidak hanya memengaruhi wilayah sekitarnya tetapi juga berdampak luas hingga seluruh dunia. Letusan ini sangat kuat, setara dengan bom berdaya ledak 200 megaton, dan menghasilkan gelombang kejut serta suara yang sangat keras sampai membuat orang tuli di tempat yang jauh.
Dampak dari letusan ini sangat terasa, dimana langit berubah warna menjadi merah, hijau, dan ungu yang sangat mencolok saat siang hari. Pada malam hari, bulan pun tampak lebih biru terang dari biasanya. Fenomena ini terjadi karena abu dan gas vulkanik menghalangi cahaya matahari sehingga merubah spektrum warna langit dan bulan.
Selain perubahan warna langit, letusan Krakatau juga menyebabkan tsunami besar yang merusak banyak desa dan menewaskan puluhan ribu orang, terutama di sekitar Sumatra dan sekitarnya. Awan panas dan material vulkanik menjadi penyebab utama kematian ribuan korban.
Efek abu vulkanik yang melayang di atmosfer mengakibatkan suhu rata-rata global turun hingga 0,6 derajat Celcius selama beberapa bulan setelah letusan. Hal ini memperlihatkan bagaimana peristiwa vulkanik besar dapat mempengaruhi iklim dan cuaca di seluruh dunia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251001072559-37-671723/wilayah-ri-goncang-langit-amerika-berubah-merah-bulan-membiru
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251001072559-37-671723/wilayah-ri-goncang-langit-amerika-berubah-merah-bulan-membiru
Analisis Ahli
Dr. Surono (Ahli Vulkanologi Indonesia)
"Letusan Krakatau 1883 adalah peristiwa vulkanik paling mematikan dan berdampak luas, yang memperlihatkan bagaimana abu vulkanik dapat mempengaruhi atmosfer global dalam jangka waktu tertentu."
Prof. Kenji Satake (Ilmuwan Tsunami Internasional)
"Tsunami dahsyat yang dihasilkan dari letusan Krakatau menjadi pelajaran penting dalam mitigasi dan prediksi bencana tsunami yang bersumber dari aktivitas vulkanik."
Analisis Kami
"Letusan Gunung Krakatau merupakan salah satu contoh ekstrem bagaimana fenomena alam dapat dengan cepat mengubah kondisi lingkungan dan sosial di tingkat global. Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya memahami dampak jangka panjang letusan vulkanik terhadap iklim yang dapat mengguncang kehidupan manusia dalam skala luas."
Prediksi Kami
Peristiwa letusan vulkanik besar bisa kembali memberikan dampak global jika terjadi, memengaruhi iklim dan atmosfer dunia sehingga perlu pemantauan lebih ketat untuk mitigasi risiko.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada tahun 1883 terkait dengan Gunung Krakatau?A
Pada tahun 1883, Gunung Krakatau mengalami letusan dahsyat yang mengubah iklim dan warna langit di seluruh dunia.Q
Bagaimana dampak letusan Krakatau terhadap warna langit?A
Letusan Krakatau menyebabkan langit terlihat merah, hijau, dan ungu, serta bulan menjadi lebih biru dari biasanya.Q
Apa yang menyebabkan suhu global turun setelah letusan Krakatau?A
Suhu global turun sekitar 0,6 derajat Celsius akibat abu dan gas yang menghalangi sinar matahari.Q
Siapa Edvard Munch dan bagaimana ia terpengaruh oleh letusan Krakatau?A
Edvard Munch adalah pelukis yang terinspirasi oleh perubahan warna langit akibat letusan Krakatau, dan menciptakan karya terkenal, The Scream.Q
Apa saja konsekuensi dari letusan Krakatau bagi manusia dan lingkungan?A
Letusan Krakatau menghancurkan banyak desa dan menewaskan sekitar 36.000 orang, serta menyebabkan tsunami dan awan panas.