Courtesy of TechCrunch
Workslop: Bahaya Pekerjaan Berkualitas Rendah dari AI di Tempat Kerja
Menjelaskan fenomena 'workslop', yaitu kualitas rendah konten AI yang menyamar sebagai pekerjaan bagus, dan memberikan solusi untuk menghindari dampak negatifnya agar investasi AI di tempat kerja bisa efektif.
28 Sep 2025, 02.36 WIB
129 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Workslop adalah masalah serius yang dapat menghambat produktivitas organisasi.
- Penting bagi pemimpin untuk menetapkan norma dan pedoman dalam penggunaan AI di tempat kerja.
- Penggunaan AI harus dilakukan dengan tujuan dan perhatian agar tidak menambah beban kerja.
Amerika Serikat - Penelitian terbaru dari BetterUp Labs bersama Stanford Social Media Lab memperkenalkan istilah baru yaitu 'workslop' untuk menggambarkan konten pekerjaan yang dihasilkan oleh AI yang tampak bagus tapi sebenarnya kurang bermutu. Workslop ini menyebabkan banyak organisasi gagal dalam mendapatkan manfaat nyata dari investasi mereka pada teknologi AI.
Workslop dapat berupa pekerjaan yang tidak lengkap, kurang konteks penting, atau hasil yang tidak membantu. Hal ini menyulitkan penerima pekerjaan karena mereka harus meluangkan waktu lebih untuk memperbaiki atau mengulang hasil tersebut, sehingga beban kerja justru bertambah bukannya berkurang.
Sebuah survei terhadap 1.150 karyawan penuh waktu di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 40% responden telah menerima pekerjaan berupa workslop dalam waktu satu bulan terakhir. Ini memperlihatkan bahwa masalah ini sudah cukup meluas dan berdampak pada banyak orang di dunia kerja.
Para peneliti menyarankan agar pemimpin di tempat kerja harus memberi contoh penggunaan AI yang terarah dan bermakna serta menetapkan aturan dan norma jelas mengenai bagaimana AI dapat dipakai agar menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi. Ini akan membantu meminimalkan fenomena workslop.
Dengan mengatasi workslop, organisasi dapat memastikan bahwa investasi dalam AI benar-benar memberikan nilai tambah dan mendorong produktivitas, bukan malah menambah beban dan menghambat kemajuan pekerjaan tim.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/09/27/beware-coworkers-who-produce-ai-generated-workslop/
[1] https://techcrunch.com/2025/09/27/beware-coworkers-who-produce-ai-generated-workslop/
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Penggunaan AI harus dilandasi oleh pelatihan dan supervisi manusia agar hasilnya berharga dan aplikatif, bukan sekadar output otomatis tanpa nilai tambah."
Fei-Fei Li
"AI harus dipandang sebagai alat pendukung kolaborasi manusia, dan bukan pengganti total, sehingga hasil kerja menjadi bermakna dan relevan."
Analisis Kami
"Workslop menunjukkan bahwa adopsi AI tanpa pemahaman yang mendalam bisa jadi kontraproduktif, karena AI bukanlah pengganti sempurna untuk keterampilan manusia. Penting bagi organisasi untuk melatih staf menggunakan AI dengan bijak agar teknologi ini benar-benar mendukung produktivitas, bukan malah menambah beban kerja."
Prediksi Kami
Jika tidak ditangani dengan tepat, fenomena workslop akan terus menyebar dan menyebabkan inefisiensi serta beban kerja tambahan bagi karyawan, yang berpotensi menurunkan produktivitas dan menimbulkan ketidakpuasan dalam organisasi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan 'workslop'?A
'Workslop' adalah konten kerja yang dihasilkan AI yang tampak baik tetapi tidak memiliki substansi untuk memajukan tugas.Q
Mengapa banyak organisasi melaporkan tidak mendapatkan keuntungan dari penggunaan AI?A
Banyak organisasi melaporkan tidak mendapatkan keuntungan dari penggunaan AI karena workslop yang tidak membantu dan menciptakan lebih banyak pekerjaan.Q
Apa dampak dari workslop terhadap pekerjaan di tempat kerja?A
Dampak workslop adalah mengalihkan beban kerja ke orang lain, yang harus menafsirkan, memperbaiki, atau mengulang pekerjaan tersebut.Q
Apa yang disarankan oleh peneliti untuk menghindari workslop?A
Peneliti menyarankan agar pemimpin tempat kerja menunjukkan penggunaan AI yang bijaksana dan menetapkan batasan yang jelas untuk tim mereka.Q
Apa hasil survei yang dilakukan terhadap karyawan terkait workslop?A
Survei menunjukkan bahwa 40% responden menerima workslop dalam sebulan terakhir.