Pasar Kerja Sulit Makin Berat, Waspadai Penipuan Lowongan dan Bangun Jaringan
Courtesy of CNBCIndonesia

Pasar Kerja Sulit Makin Berat, Waspadai Penipuan Lowongan dan Bangun Jaringan

Memberikan kesadaran akan meningkatnya penipuan di pasar kerja dan pentingnya membangun jaringan yang efektif sebagai strategi mendapatkan pekerjaan di tengah kondisi pasar yang sulit.

24 Sep 2025, 08.10 WIB
219 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pencari kerja harus waspada terhadap penipuan yang semakin canggih.
  • Membangun jaringan adalah strategi utama untuk mendapatkan pekerjaan.
  • Kasus penipuan kerja menunjukkan betapa sulitnya kondisi pasar kerja saat ini.
Jakarta, Indonesia - Pasar kerja saat ini sangat sulit bagi banyak orang. Persaingan mencari pekerjaan sangat ketat, apalagi dengan adanya penipuan lowongan kerja yang sering merugikan pencari kerja. Antara tahun 2020 hingga 2024, kasus penipuan kerja meningkat hingga tiga kali lipat dengan kerugian mencapai sekitar Rp8,3 triliun.
Penipu menggunakan cara yang lebih canggih, termasuk teknologi kecerdasan buatan generatif, sehingga membuat korban semakin mudah tertipu. Ada juga cerita korban yang sempat diberikan dana awal untuk membeli perangkat lunak, tapi akhirnya mengalami kerugian besar karena cek yang digunakan ternyata palsu.
Selain penipuan, tantangan lain di pasar kerja adalah banyaknya lamaran palsu dan panggilan balik yang bukan dari perekrut asli. Hal ini menyebabkan calon pekerja sering bingung dan tertipu dalam proses pencarian kerja mereka.
Dalam situasi seperti ini, membangun jaringan (networking) sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, bagi lulusan baru yang belum memiliki banyak pengalaman, membangun jaringan bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan strategi yang tepat agar tidak terlihat memaksa.
Laporan Business Insider menyarankan agar pencari kerja mulai berani menghubungi kembali kenalan lama di perusahaan impian dengan cara yang sopan dan tidak memaksa. Ini dianggap sebagai strategi yang paling efektif di tengah pasar kerja yang penuh tantangan dan jebakan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250924070224-37-669638/cari-kerja-susah-awas-malah-ketipu-maling-di-mana-mana

Analisis Ahli

Sarah E. Needleman
"Lonjakan penipuan kerja menunjukkan perlunya regulasi lebih ketat dan penyuluhan kepada pencari kerja agar tidak mudah menjadi korban, terutama di era digital yang mempermudah penipu beraksi."

Analisis Kami

"Pasar kerja yang semakin ketat dan penuh tipu daya menuntut pencari kerja agar lebih cerdas dan waspada dalam memilih lowongan. Memanfaatkan jaringan profesional adalah kunci, namun pemerintah dan lembaga pendidikan juga harus turun tangan memberikan edukasi pencegahan penipuan."

Prediksi Kami

Penipuan lowongan kerja akan semakin canggih dan merugikan banyak pencari kerja jika tanpa adanya peningkatan edukasi dan langkah protektif, sehingga membangun jaringan profesional akan menjadi strategi utama yang makin dibutuhkan di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada pasar kerja antara 2020 hingga 2024?
A
Jumlah kasus penipuan kerja dan agen ketenagakerjaan meningkat tiga kali lipat, dengan kerugian korban meningkat dari US$90 juta menjadi US$501 juta.
Q
Bagaimana teknologi kecerdasan buatan berperan dalam penipuan lowongan kerja?
A
Teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif membuat penipuan semakin canggih dan sulit dikenali oleh pencari kerja.
Q
Apa saja modus penipuan yang terjadi dalam pencarian kerja?
A
Modus penipuan termasuk lamaran palsu, panggilan balik dari perekrut palsu, dan iklan lowongan kerja yang tidak pernah ada.
Q
Mengapa jaringan (networking) penting bagi pencari kerja?
A
Jaringan penting untuk mendapatkan pekerjaan karena membantu pencari kerja terhubung dengan peluang yang mungkin tidak diiklankan secara luas.
Q
Apa saran yang diberikan untuk pencari kerja baru?
A
Pencari kerja disarankan untuk menghubungi kenalan lama di perusahaan yang diinginkan dengan pendekatan yang tepat.