Courtesy of CNBCIndonesia

Penyebab Hujan Deras dan Banjir Ekstrem di Bali September 2025

Artikel ini bertujuan menjelaskan penyebab hujan deras dan banjir ekstrem yang terjadi di Bali pada awal September 2025, serta memberikan pemahaman tentang faktor-faktor meteorologi seperti Badai Vortex 93S dan gelombang Rossby yang berkontribusi pada fenomena tersebut.

10 Sep 2025, 14.55 WIB

260 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Hujan deras di Bali dipengaruhi oleh Badai Vortex 93S dan gelombang Roseby.
Curah hujan ekstrem di Sanur mencapai 216 mm dalam 24 jam.
Banjir yang terjadi mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan akses jalan di Bali.

Bali, Indonesia - Sejak tanggal 9 September 2025, Bali mengalami hujan deras yang berlangsung terus menerus hingga lebih dari 24 jam. Hal ini menyebabkan curah hujan di Sanur mencapai 216 mm, yang masuk dalam kategori hujan ekstrem dan menimbulkan banjir di beberapa wilayah.

Menurut Erma Yulihastin dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), salah satu penyebab utama adalah pembentukan Badai Vortex 93S yang sejak awal bulan telah berperan dalam mengganggu pola cuaca di sekitar Samudera Hindia.

Selain itu, gelombang Rossby juga berpengaruh besar dalam mengalirkan uap air dari Samudera Hindia menuju Jawa dan Bali sehingga memperkuat intensitas hujan. Gelombang ini bekerja bersama angin monsun Australia yang sedang menguat.

Pembentukan awan cumulonimbus dari arah laut menuju daratan Bali menyebabkan hujan deras dari siang hingga sore hari. Akibatnya, beberapa jalan besar di Bali seperti Jalan WR Supratman dan Jalan Raya Batubulan mengalami kerusakan dan ditutup akibat banjir.

Banjir juga merusak fasilitas publik seperti halte bus dan tiang kabel komunikasi, serta membanjiri ruko-ruko di bawah ruas jalan penting. Kondisi ini memberikan peringatan akan perlunya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang mungkin sering berulang.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250910144401-37-665823/bali-dihantam-banjir-jalanan-putus-pakar-brin-ungkap-alasannya

Analisis Ahli

Erma Yulihastin

"Fenomena hujan ekstrem di Bali ini merupakan hasil kombinasi kompleks antara siklus atmosfer global seperti Vortex 93S dan gelombang Rossby yang memicu penjalaran uap air serta penguatan angin monsun dari Australia."

Analisis Kami

"Fenomena meteorologi seperti Badai Vortex 93S dan gelombang Rossby memang bukan kejadian biasa dan menunjukkan bagaimana perubahan iklim global turut memengaruhi cuaca regional secara ekstrem. Bali perlu meningkatkan sistem peringatan dini dan infrastruktur pengelolaan air agar dapat merespons cuaca ekstrem semacam ini dengan lebih baik di masa mendatang."

Prediksi Kami

Jika kondisi atmosfer dan sirkulasi gelombang seperti ini terus berlanjut tanpa ada intervensi mitigasi, Bali akan sering mengalami hujan ekstrem dan banjir yang bisa berdampak signifikan terhadap aktivitas sosial dan ekonomi lokal.