Rekor Baru Penggunaan Stablecoin oleh Pengguna Ritel di Pasar Berkembang Tahun Ini
Courtesy of YahooFinance

Rekor Baru Penggunaan Stablecoin oleh Pengguna Ritel di Pasar Berkembang Tahun Ini

Menjelaskan tren peningkatan signifikan dalam penggunaan stablecoin oleh pengguna ritel dan perubahan dinamika ekosistem blockchain yang mendukung stablecoin, serta memberikan wawasan penting bagi pembaca tentang pengaruh stablecoin dalam aktivitas finansial sehari-hari di pasar negara berkembang.

07 Sep 2025, 19.00 WIB
198 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan stablecoin di kalangan pengguna ritel terus meningkat, dengan volume transaksi mencapai rekor baru.
  • Binance Smart Chain telah mengambil alih sebagai blockchain teratas untuk transaksi stablecoin ritel.
  • Biaya transaksi di Ethereum menurun drastis, memungkinkan lebih banyak pengguna melakukan transaksi kecil di jaringan utama.
Nigeria, India, Bangladesh, Pakistan, dan Indonesia - Penggunaan stablecoin, jenis mata uang kripto yang nilai tukarnya mengikuti mata uang fiat seperti dolar AS, mengalami lonjakan besar di kalangan pengguna ritel tahun ini. Volume transaksi untuk transfer yang bernilai di bawah Rp 4.11 triliun ($250 m) encapai angka tertinggi sebanyak Rp 96.04 triliun ($5,84 miliar) hanya pada bulan Agustus saja. Angka ini sudah melampaui total volume transaksi tahun lalu, menunjukkan bahwa 2025 menjadi tahun dengan aktivitas stablecoin paling sibuk di tingkat konsumen.
Laporan dari CEX.io mengungkapkan bahwa banyak pengguna di negara berkembang seperti Nigeria, India, Bangladesh, Pakistan, dan Indonesia memilih stablecoin sebagai alternatif karena mereka ingin menghindari biaya tinggi dari layanan perbankan tradisional dan proses transfer yang lambat. Sebagian besar responden survei mengaku menggunakan stablecoin lebih sering dibandingkan tahun sebelumnya dan rasa optimis bahwa penggunaannya akan terus meningkat lebih besar lagi.
Blockchain yang mendukung stablecoin juga mengalami pergeseran tren. Misalnya, Tron yang sebelumnya populer untuk transaksi ritel dengan biaya rendah mulai kehilangan pangsa pasar. Sebagai gantinya, Binance Smart Chain (BSC) berhasil menjadi platform utama dengan kenaikan transaksi sebesar 75% dan volume transfer naik 67% tahun ini. Lonjakan ini juga didukung oleh keputusan Binance untuk menghapus USDT dari platformnya di pasar Eropa serta kembali populernya perdagangan memecoin di PancakeSwap pada BSC.
Ethereum dan jaringan lapisan keduanya (layer-2) turut berkontribusi besar dalam aktivitas stablecoin, terutama di transaksi berukuran kecil. Biaya transaksi di jaringan Ethereum turun lebih dari 70% selama setahun terakhir, menjadikan mainnet Ethereum lebih kompetitif untuk transfer di bawah Rp 4.11 juta ($250) . Hal ini membuat transaksi di Ethereum mainnet meningkat secara signifikan, dengan jumlah transaksi naik 184% dan volume meningkat 81% di segmen ritel.
Tren ini memperlihatkan stablecoin semakin menjadi bagian integral dalam aktivitas finansial sehari-hari, khususnya di negara berkembang. Dengan volume yang terus bertambah dan minat pengguna yang tinggi, stablecoin bisa menjadi kunci dalam mempermudah inklusi keuangan global dan mempercepat adopsi teknologi blockchain di kalangan masyarakat luas.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/stablecoin-retail-transfers-break-records-120000887.html

Analisis Ahli

Andreas Antonopoulos
"Peningkatan pemakaian stablecoin adalah sinyal kuat bahwa masyarakat semakin percaya pada blockchain sebagai solusi nyata untuk keterbatasan sistem keuangan tradisional."
Elizabeth Rossiello
"Stablecoin membuka pintu bagi pengguna di pasar berkembang untuk mengakses layanan keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau karena infrastruktur perbankan yang tidak memadai."

Analisis Kami

"Adopsi stablecoin yang melesat di segmen ritel menunjukkan bahwa masyarakat mencari alternatif yang lebih cepat dan murah dari sistem perbankan konvensional. Transformasi preferensi pengguna ini juga menandakan era baru dalam inklusi keuangan digital, di mana blockchain yang efisien dan biaya rendah akan mendominasi pasar transfer uang lintas negara."

Prediksi Kami

Penggunaan stablecoin di kalangan pengguna ritel, khususnya di negara berkembang, akan terus meningkat secara signifikan, menyebabkan semakin kuatnya peran stablecoin dalam sistem keuangan global dan potensi regulasi yang lebih ketat dari berbagai pemerintah.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi tren utama dalam penggunaan stablecoin di tahun ini?
A
Tren utama adalah meningkatnya volume transaksi stablecoin di kalangan pengguna ritel, dengan total transaksi di tahun ini telah melampaui total tahun lalu.
Q
Mengapa pengguna di negara berkembang lebih memilih stablecoin?
A
Pengguna di negara berkembang lebih memilih stablecoin untuk menghindari biaya perbankan yang tinggi dan waktu transfer yang lambat.
Q
Blockchain mana yang kini menjadi pilihan utama untuk transaksi stablecoin ritel?
A
Binance Smart Chain (BSC) kini menjadi pilihan utama untuk transaksi stablecoin ritel, dengan hampir 40% dari aktivitas tersebut.
Q
Bagaimana perkembangan biaya transaksi di Ethereum mempengaruhi penggunaannya?
A
Biaya transaksi di Ethereum telah menurun lebih dari 70% dalam setahun, sehingga transaksi di jaringan utama menjadi lebih kompetitif untuk transfer kecil.
Q
Apa yang dicatat oleh CEX.io terkait dengan volume transaksi stablecoin pada tahun ini?
A
CEX.io mencatat bahwa pada bulan Agustus, transfer ritel dengan nilai di bawah $250 mencapai $5,84 miliar, rekor tertinggi yang pernah ada.