Persiapan Robot Humanoid T1 Menjelang Pertandingan Global Pertama WHRG 2025
Courtesy of CNBCIndonesia

Persiapan Robot Humanoid T1 Menjelang Pertandingan Global Pertama WHRG 2025

Memperlihatkan kemajuan dan potensi nyata teknologi robot humanoid dalam berbagai cabang olahraga dan simulasi tugas dunia nyata, sekaligus memperkuat posisi China sebagai kekuatan global di bidang robotika humanoid.

03 Agt 2025, 14.45 WIB
159 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kompetisi robot humanoid semakin berkembang dan menunjukkan potensi aplikasi teknologi di dunia nyata.
  • Sepak bola menjadi sarana efektif untuk melatih kemampuan robot dalam berbagai aspek.
  • China berusaha memperkuat posisinya dalam bidang robotika humanoid melalui kompetisi internasional.
Beijing, China - Robot humanoid T1 buatan Booster Robotics sedang berlatih keras di National Speed Skating Oval, Beijing, untuk persiapan ajang World Humanoid Robot Games (WHRG) pertama yang akan dimulai pada 15 Agustus 2025. Kompetisi ini menghadirkan lebih dari 20 negara yang berpartisipasi dalam berbagai cabang olahraga unik dan simulasi tugas industri yang semuanya dilakukan oleh robot humanoid.
T1 dan dua rekannya merupakan bagian dari tim Hephaestus Universitas Tsinghua yang sebelumnya meraih medali emas dalam kategori humanoid ukuran dewasa di RoboCup Humanoid League ke-28 di Brasil. Prestasi ini menunjukkan tingkat kemajuan signifikan yang telah dicapai oleh tim ini dalam bidang robotika humanoid.
Para pakar robotika melihat kompetisi ini tidak hanya sebagai tontonan futuristik, melainkan sebagai langkah penting untuk mempercepat aplikasi praktis robot di industri, layanan medis, dan ruang publik. Booster Robotics memilih sepak bola sebagai media latihan agar robot mengasah kemampuan persepsi visual, pengambilan keputusan, dan kontrol gerak yang sangat diperlukan robot di dunia nyata.
Namun, tantangan bagi robot tetap ada, misalnya sensitivitas terhadap kondisi lapangan seperti kekerasan permukaan dan kemiringan yang dapat mempengaruhi performa robot. Oleh karena itu, tim Hephaestus tengah mengembangkan dan menyempurnakan perangkat lunak navigasi agar robot lebih fleksibel dan adaptif di berbagai medan.
China berharap melalui kompetisi ini dapat mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin teknologi robotika humanoid global, serta menunjukkan potensi konkret hasil kolaborasi antara teknologi tinggi dan olahraga yang mendukung penerapan robot secara nyata dalam kehidupan manusia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250802144013-38-654478/intip-robot-latihan-sepak-bola-jelang-turnamen-dunia-di-china

Analisis Ahli

Chen Penghui
"Performa robot humanoid sangat bergantung pada kondisi fisik medan, sehingga pemahaman dan adaptasi terhadap variabel seperti kekerasan permukaan dan kemiringan sangat krusial untuk pengembangan perangkat lunak navigasi."

Analisis Kami

"Kompetisi olahraga khusus robot ini bukan hanya sekadar hiburan masa depan, tetapi juga platform penting untuk mengasah kemampuan teknis dan memperbaiki performa robot humanoid dalam situasi dunia nyata. Investasi dan fokus China dalam bidang ini memperlihatkan betapa seriusnya mereka dalam menjadi pemimpin global di teknologi robotika."

Prediksi Kami

Dalam waktu dekat, teknologi robot humanoid akan semakin canggih dan mampu beroperasi dengan lebih efisien di berbagai medan dan lingkungan yang kompleks, memperluas aplikasi praktis mereka di industri dan layanan publik.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari World Humanoid Robot Games (WHRG)?
A
Tujuan dari WHRG adalah untuk mempertemukan robot humanoid dari berbagai negara dalam berbagai cabang olahraga dan menunjukkan kemampuan mereka.
Q
Siapa yang mengembangkan robot T1?
A
Robot T1 dikembangkan oleh Booster Robotics.
Q
Apa yang dicapai tim Hephaestus di RoboCup?
A
Tim Hephaestus berhasil meraih medali emas dalam kategori 'Humanoid, ukuran dewasa' di RoboCup.
Q
Mengapa sepak bola dianggap sebagai sarana ideal untuk menguji robot?
A
Sepak bola dianggap ideal karena dapat menguji kemampuan robot dalam persepsi visual, pengambilan keputusan, dan kontrol gerak.
Q
Apa tantangan yang dihadapi robot humanoid di lapangan?
A
Tantangan yang dihadapi termasuk sensitivitas terhadap kondisi fisik lapangan seperti kekerasan permukaan dan kemiringan.