AS Anggarkan 1 Miliar untuk Serangan Siber Sambil Pangkas Dana Perlindungan
Courtesy of TechCrunch

AS Anggarkan 1 Miliar untuk Serangan Siber Sambil Pangkas Dana Perlindungan

Mengungkap rencana pengeluaran besar untuk operasi siber ofensif di tengah pemotongan anggaran keamanan siber dan risiko serangan dari negara-negara asing seperti China.

15 Jul 2025, 01.45 WIB
232 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pengeluaran untuk operasi siber ofensif meningkat, sementara anggaran untuk keamanan siber dipangkas.
  • Kritik terhadap kebijakan ini mencakup risiko retaliasi terhadap entitas di dalam negeri.
  • Perhatian terhadap ancaman siber dari negara-negara seperti China menjadi semakin penting dalam konteks kebijakan keamanan nasional.
Amerika Serikat - Pemerintah Trump mengumumkan rencana mengeluarkan 1 miliar dolar untuk operasi siber ofensif dalam empat tahun ke depan. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat kemampuan militer di wilayah Asia-Pasifik, terutama untuk menghadapi China.
Di saat yang sama, anggaran untuk pertahanan siber justru dipangkas sebesar 1 miliar dolar. Pemotongan ini juga menyasar pada agen keamanan siber seperti CISA yang mengalami pemecatan besar-besaran.
Operasi siber ofensif meliputi berbagai tindakan mulai dari menggunakan celah keamanan baru, menyebarkan spyware, hingga infrastruktur dan pengumpulan data intelijen. Namun rincian spesifik mengenai operasi ini tidak diungkap.
Senator Ron Wyden mengkritik kebijakan ini karena dianggap memperlemah pertahanan siber nasional dan berpotensi memicu balas dendam siber dari musuh yang merugikan banyak pihak di dalam negeri.
Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya ancaman siber dari China dan negara lain, sehingga kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan dan kesiapan menghadapi serangan siber.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/07/14/trump-administration-to-spend-1-billion-on-offensive-hacking-operations/

Analisis Ahli

Senator Ron Wyden
"Memperbesar operasi hacking pemerintah AS tanpa memperkuat pertahanan justru akan membuka celah serangan yang lebih besar oleh hacker negara lain, termasuk pada sektor kritikal seperti rumah sakit dan pemerintahan lokal."

Analisis Kami

"Langkah administratif ini tampak bertentangan karena memperbesar kemampuan serangan tapi melemahkan pertahanan, yang sebenarnya lebih kritis untuk melindungi sistem nasional. Kebijakan tersebut cenderung membuka peluang besar bagi musuh seperti China untuk melancarkan serangan balik yang bisa berpengaruh luas dan merugikan pihak sipil."

Prediksi Kami

Penguatan operasi siber ofensif tanpa peningkatan pertahanan dapat memicu serangan balasan yang lebih besar dari aktor jahat, sehingga menimbulkan risiko keamanan yang semakin tinggi bagi berbagai sektor nasional dan infrastruktur penting.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang direncanakan oleh administrasi Trump terkait operasi siber?
A
Administrasi Trump merencanakan untuk menghabiskan $1 miliar untuk operasi siber ofensif selama empat tahun ke depan.
Q
Mengapa Sen. Ron Wyden mengkritik pemangkasan anggaran untuk keamanan siber?
A
Sen. Ron Wyden mengkritik pemangkasan anggaran karena ia percaya itu membuat negara rentan terhadap serangan siber dari peretas asing.
Q
Apa itu CISA dan mengapa penting dalam konteks artikel ini?
A
CISA adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk melindungi infrastruktur kritis dari ancaman siber, dan pemangkasan anggarannya dianggap berbahaya.
Q
Mengapa fokus pada operasi siber ofensif dianggap berisiko?
A
Fokus pada operasi siber ofensif dapat mengundang balasan dari negara lain, yang bisa berakibat merugikan bagi entitas di dalam negeri.
Q
Apa yang dimaksud dengan U.S. Indo-Pacific Command?
A
U.S. Indo-Pacific Command adalah komando militer yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik dan berkaitan dengan strategi menghadapi ancaman dari China.