Courtesy of TechCrunch

AI Google DeepMind Bantu Memahami Bahasa Rahasia Lumba-Lumba Atlantik

Menyediakan model AI yang dapat membantu penelitian dalam memahami komunikasi lumba-lumba.

14 Apr 2025, 23.26 WIB

147 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

DolphinGemma adalah inovasi dalam penelitian komunikasi lumba-lumba.
Wild Dolphin Project memanfaatkan teknologi terbaru untuk memahami perilaku lumba-lumba.
Penggunaan Pixel 9 akan meningkatkan efisiensi penelitian di lapangan.

Amerika Serikat - Google DeepMind telah mengembangkan model AI bernama DolphinGemma yang dapat membantu menguraikan vokalisasi lumba-lumba. Model ini dilatih menggunakan data dari Wild Dolphin Project, sebuah organisasi nirlaba yang mempelajari perilaku lumba-lumba berbintik Atlantik.

DolphinGemma dapat menghasilkan urutan suara yang mirip dengan lumba-lumba dan cukup efisien untuk dijalankan di ponsel. Musim panas ini, Wild Dolphin Project berencana menggunakan Google Pixel 9 untuk menciptakan vokalisasi sintetis lumba-lumba dan mendengarkan suara lumba-lumba untuk mendapatkan 'balasan' yang cocok.

Sebelumnya, Wild Dolphin Project menggunakan Pixel 6 untuk pekerjaan ini, namun peningkatan ke Pixel 9 memungkinkan peneliti menjalankan model AI dan algoritma pencocokan template secara bersamaan. Ini merupakan langkah maju dalam penelitian untuk lebih memahami komunikasi lumba-lumba.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/14/googles-newest-ai-model-is-designed-to-help-study-dolphin-speech/

Analisis Ahli

Dr. Denise Herzing (pakar komunikasi mamalia laut)

"Pengembangan AI seperti DolphinGemma sangat menjanjikan untuk penelitian lapangan karena memungkinkan interaksi real-time dan pengumpulan data yang lebih kaya, tetapi masih dibutuhkan validasi interpretasi konteks vokalisasi agar tidak terjadi misinterpretasi."

Analisis Kami

"Penggunaan AI untuk menerjemahkan vokalisasi lumba-lumba adalah terobosan yang sangat inovatif dan membuka peluang baru dalam bidang biologi kelautan. Namun, kita harus berhati-hati agar teknologi ini tidak disalahgunakan dan tetap mengutamakan etika dalam interaksi dengan satwa liar."

Prediksi Kami

Di masa depan, teknologi ini berpotensi membuka komunikasi timbal balik antara manusia dan lumba-lumba, serta meningkatkan pelestarian dan studi perilaku makhluk laut.