Mengapa Codec Video AV1 Belum Jadi Standar Utama Streaming Meski Lebih Efisien
Courtesy of TheVerge

Mengapa Codec Video AV1 Belum Jadi Standar Utama Streaming Meski Lebih Efisien

03 Apr 2025, 18.00 WIB
55 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • AV1 menawarkan efisiensi kompresi yang lebih baik dibandingkan codec sebelumnya.
  • Adopsi AV1 masih terhambat oleh kebutuhan perangkat keras dan kompleksitas pengkodean.
  • Meskipun ada tantangan, AV1 didukung oleh banyak perusahaan besar dan berpotensi menjadi standar masa depan untuk streaming.
AV1 adalah codec video terbaru yang dikembangkan oleh perusahaan besar seperti Netflix, Google, dan Amazon untuk meningkatkan efisiensi streaming video. Codec ini diklaim 30% lebih efisien dibandingkan codec sebelumnya seperti H.265 (HEVC) dan VP9, yang berarti dapat memberikan kualitas video lebih tinggi dengan penggunaan bandwidth yang lebih rendah. Selain itu, AV1 juga bebas royalti, sehingga tidak ada biaya tambahan bagi produsen perangkat dan penyedia layanan video.
Meskipun AV1 memiliki banyak keunggulan, adopsinya masih terbatas. Beberapa layanan streaming besar seperti Max dan Paramount Plus belum menggunakannya. Selain itu, perangkat yang mendukung AV1 harus memiliki hardware khusus, dan tidak semua perangkat mendukungnya. Beberapa solusi perangkat lunak ada, tetapi tidak seefisien hardware khusus.
Ada juga tantangan lain, seperti waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mengompresi video menggunakan AV1. Meskipun AOMedia, organisasi di balik AV1, mengklaim bahwa mereka tidak akan mengenakan biaya untuk penggunaan codec ini, ada kekhawatiran tentang hak paten yang mungkin muncul di masa depan. Namun, AOMedia tetap optimis bahwa AV1 akan menjadi standar untuk streaming video di masa depan.
Referensi:
[1] https://theverge.com/tech/635020/av1-streaming-netflix-youtube-google-adoption

Analisis Ahli

Larry Pearlstein
"AV1 membawa kompleksitas encoding dan decoding yang lebih tinggi sehingga membebani perangkat konsumen."
Pierre-Anthony Lemieux
"Kodek video yang semakin efisien memang memerlukan sumber daya daya yang lebih besar untuk mengkompresi video."
Robert Moore
"Lingkungan hak kekayaan intelektual dalam video compression sangat kompleks dan dapat menghambat pengembangan teknologi baru."

Analisis Kami

"AV1 sebenarnya merupakan lompatan signifikan dalam teknologi kompresi video yang menawarkan efisiensi dan potensi penghematan biaya. Namun, tantangan perangkat keras dan kendala royalti membuat adopsinya tidak sesukses yang diperkirakan, menandakan bahwa inovasi teknologi selalu harus berdampingan dengan strategi bisnis yang realistis."

Prediksi Kami

AV1 akan terus berkembang dan menjadi standar utama untuk streaming video di masa depan, sementara teknologi kompresi video baru yang lebih efisien kemungkinan akan muncul dalam beberapa tahun mendatang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu AV1 dan siapa yang mengembangkannya?
A
AV1 adalah codec video yang dikembangkan oleh AOMedia, yang terdiri dari perusahaan-perusahaan besar seperti Netflix dan Google.
Q
Mengapa AV1 dianggap lebih efisien dibandingkan codec lain seperti HEVC?
A
AV1 dianggap lebih efisien karena dapat mengompresi video dengan 30% lebih baik dibandingkan HEVC, memungkinkan kualitas video lebih tinggi dengan bandwidth lebih rendah.
Q
Apa tantangan yang dihadapi AV1 dalam adopsi di industri streaming?
A
Tantangan yang dihadapi AV1 termasuk kebutuhan perangkat keras untuk mendukungnya dan kompleksitas pengkodean yang lebih tinggi.
Q
Apa perbedaan antara AV1 dan VVC?
A
AV1 adalah codec royalty-free, sedangkan VVC tidak, meskipun VVC menawarkan efisiensi kompresi yang lebih baik.
Q
Mengapa beberapa perusahaan masih ragu untuk mengadopsi AV1?
A
Beberapa perusahaan ragu untuk mengadopsi AV1 karena kekhawatiran tentang biaya dan kompleksitas yang lebih tinggi dalam pengkodean dan dekoding.