Courtesy of Forbes

Hambatan Besar Menuju Masa Depan Robot Humanoid di Tahun 2040

14 Feb 2025, 15.15 WIB

76 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pengembangan robot humanoid menghadapi berbagai tantangan teknis dan sosial.
Keterlibatan regulasi dan kebijakan sangat penting untuk adopsi robot humanoid.
AI dan infrastruktur yang baik adalah kunci untuk mewujudkan visi Elon Musk tentang robot humanoid.

Elon Musk memprediksi bahwa pada tahun 2040, kemungkinan akan ada lebih banyak robot humanoid dibandingkan manusia. Namun, ada banyak tantangan yang harus diatasi sebelum prediksi ini bisa terwujud. Beberapa ahli teknologi menyebutkan bahwa kita perlu mengembangkan sumber energi bersih yang lebih besar, mengurangi ketergantungan pada satu sumber chip, dan menciptakan kebijakan serta regulasi yang tepat untuk mengintegrasikan robot ke dalam masyarakat. Selain itu, biaya produksi robot yang tinggi dan masalah etika terkait penggunaan robot dalam militer juga menjadi perhatian.

Selain tantangan teknis, seperti kurangnya data tiga dimensi untuk melatih robot dan kesulitan robot dalam beradaptasi dengan lingkungan yang tidak terstruktur, ada juga masalah sosial yang perlu dipikirkan. Misalnya, bagaimana masyarakat akan menghadapi pengangguran yang mungkin terjadi akibat robot menggantikan pekerjaan manusia. Untuk mencapai visi Musk, kita perlu menciptakan sistem yang memastikan standar hidup yang baik sambil tetap mendorong produktivitas, serta mengembangkan teknologi yang memungkinkan robot berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/02/14/humanoid-robot-roadblocks-why-widespread-adoption-will-take-time/

Analisis Ahli

Carlo Tortora Brayda

"Menyoroti kebutuhan sumber energi bersih sebagai kunci untuk mendukung pengoperasian robot humanoid secara masif."

Satish Varma Srivatsavaya

"Teknologi bukan kendala utama, melainkan regulasi dan kebijakan yang rumit."

Vitaliy Goncharuk

"Masalah biaya dan kompetisi dengan tenaga kerja manusia yang lebih murah menjadi hambatan utama."

Derek Martinez

"Perlu kerangka etika dan regulasi yang jelas terutama terkait penggunaan militer dan integrasi manusia-robot."

Elise London

"Keselamatan AI harus diprioritaskan karena belum ada metode validasi neural networks yang formal."

Justin Newell

"AI yang kuat dan terjangkau masih belum ada, tapi robot bisa berguna di pekerjaan berisiko tinggi."

Rohit Kapoor

"Keterbatasan data tiga dimensi menjadi penghambat besar untuk pelatihan robot secara efektif."

Stan Kos

"Keterbatasan dalam dexterity dan otonomi menghalangi robot bekerja di lingkungan tidak terstruktur seperti rumah."

Mark Vena

"Perlu kemajuan dalam produksi massal agar biaya robot turun dan dapat digunakan luas."

Wei Duan

"Perlu kerangka ekonomi baru dengan jaminan sosial di dunia yang didominasi robot."

Ivo Ivanov

"Koneksi internet dengan latensi rendah dan andal diperlukan untuk mendukung robot dan kendaraan otonom."

Milan Kumar

"Pengembangan algoritma kompleks dan sumber daya besar jadi kendala bagi adopsi luas."

Lindsey Witmer Collins

"Kenyamanan manusia dengan robot humanoid jadi kendala psikologis besar."

Nicola Sfondrini

"Ketiadaan sistem operasi robot universal memperlambat inovasi dan kolaborasi industri robotika."

Aravind Nuthalapati

"Perlu pengembangan material ringan dan fleksibel yang tahan lama agar robot bisa lebih fungsional dan ekonomis."

Analisis Kami

"Meskipun visi Elon Musk sangat ambisius, kenyataannya saat ini teknologi robotika dan AI masih menghadapi batasan signifikan terutama pada aspek otonomi dan biaya. Tanpa terobosan besar dalam energi, AI, dan regulasi, pencapaian tersebut akan lebih merupakan harapan jangka panjang daripada realitas dekat."

Prediksi Kami

Jika hambatan teknis, ekonomi, dan sosial tidak dapat diatasi dengan cepat, maka prediksi bahwa robot humanoid akan melebihi jumlah manusia pada 2040 kemungkinan besar tidak akan terwujud, meskipun adopsi di sektor tertentu tetap akan berkembang.