Courtesy of Axios

Scarlett Johansson Mendesak AS Larang Penyalahgunaan AI Usai Video Deepfake Viral

13 Feb 2025, 03.24 WIB

124 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Scarlett Johansson menekankan pentingnya legislasi untuk melindungi masyarakat dari penyalahgunaan AI.
Kanye West terlibat dalam kontroversi antisemitisme yang memicu reaksi publik.
Video deepfake menunjukkan tantangan baru yang dihadapi oleh individu terkait dengan teknologi AI.

Scarlett Johansson meminta pemerintah AS untuk melarang penyalahgunaan kecerdasan buatan (AI) setelah video deepfake yang menampilkan dirinya dan selebriti Yahudi lainnya memberikan jari tengah kepada Kanye West (sekarang dikenal sebagai Ye) menjadi viral di Instagram. Johansson telah lama mengkritik penggunaan AI, termasuk menggugat pengembang aplikasi AI yang menggunakan namanya tanpa izin dan menentang penggunaan suara yang mirip dengannya dalam film "Her." Video tersebut menunjukkan versi AI dari Johansson mengenakan kaos dengan gambar tangan yang menunjukkan jari tengah dan simbol Bintang David.

Johansson menyatakan bahwa ancaman AI tidak hanya berdampak padanya, tetapi juga pada semua orang. Dia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pemerintah AS tidak mengambil tindakan untuk melindungi warganya dari bahaya yang ditimbulkan oleh AI. Dalam konteks ini, Ye baru-baru ini membuat pernyataan antisemitik dan tampaknya telah menghapus akun media sosialnya setelah mengungkapkan rasa terima kasih kepada Elon Musk. Johansson menekankan pentingnya tindakan cepat untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi AI.

Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/02/12/scarlett-johansson-ai-video-ye

Analisis Ahli

Elon Musk

"Regulasi AI harus seimbang agar inovasi tidak terhambat namun tetap memberikan perlindungan yang memadai terhadap penyalahgunaan teknologi."

Joy Buolamwini

"Perlunya regulasi kuat karena bias dan potensi penyalahgunaan AI sudah nyata, terutama bagi kelompok rentan dan korban deepfake."

Analisis Kami

"Teknologi AI memang menghadirkan tantangan serius terkait etika dan batasan hukum, terutama dalam konteks penyalahgunaan identitas figur publik. Tanpa tindakan tegas dari pemerintah, kerusakan yang diakibatkan oleh deepfake bisa meluas dan merusak reputasi serta keamanan banyak pihak."

Prediksi Kami

Kontroversi ini kemungkinan akan mempercepat upaya regulasi terkait penggunaan AI di Amerika Serikat dan memicu diskusi global tentang penanganan konten deepfake serta pelindungan hak digital individu.