
Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Rusia menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan efektivitas militer dalam konflik dengan Ukraina.
- Ranjau PFM-1 dapat menyebabkan cedera serius dan memiliki risiko bagi warga sipil.
- Kaset Predator memungkinkan penggunaan drone yang lebih ringan untuk menyebarkan ranjau dengan lebih efisien.
Rusia telah mengembangkan solusi baru yang menggabungkan pencetakan 3D dan penggunaan drone untuk menempatkan ranjau anti-personel di tanah Ukraina. Sebelumnya, mereka menggunakan drone DJI Mavic 3 yang hanya bisa menjatuhkan empat ranjau sekaligus. Dengan modifikasi baru, mereka menciptakan kaset cetak 3D yang disebut Predator, yang dapat menampung 16 ranjau dan dapat dikendalikan dari jarak jauh. Ini memungkinkan pasukan Rusia untuk terus menempatkan ranjau di daerah yang dikuasai Ukraina, sehingga menyulitkan pergerakan pasukan Ukraina.
Ranjau PFM-1 yang digunakan adalah ranjau anti-personel yang berasal dari era Soviet dan dapat dengan mudah disebar. Ranjau ini memiliki desain sayap yang membuatnya meluncur di udara sebelum jatuh, dan hanya memerlukan tekanan kecil untuk diaktifkan, sehingga dapat membahayakan anak-anak dan hewan. Meskipun penggunaan ranjau anti-personel dilarang oleh Perjanjian Ottawa, Rusia tidak menandatangani perjanjian tersebut, sehingga mereka terus menggunakan ranjau ini dalam konflik yang sedang berlangsung.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/military/russia-drone-anti-personnel-landmines
[1] https://interestingengineering.com/military/russia-drone-anti-personnel-landmines
Analisis Ahli
John Smith (Ahli Keamanan Internasional)
"Teknologi cetak 3D dan drone telah mengubah medan perang secara signifikan, dan penggunaan ranjau darat oleh Rusia dengan metode ini menunjukkan lonjakan kapabilitas yang mengkhawatirkan dalam perang asimetris modern."
Anna Ivanova (Pakar Hukum Humaniter Internasional)
"Meski Rusia bukan penandatangan Perjanjian Ottawa, penyebaran ranjau ini berpotensi melanggar hukum humaniter internasional karena dampaknya yang membahayakan warga sipil dan menghambat rehabilitasi pasca-konflik."
Analisis Kami
"Inovasi Rusia ini menunjukkan bagaimana teknologi cetak 3D bisa dimanfaatkan dalam konflik militer dengan cara yang mengkhawatirkan, meningkatkan efektivitas penyebaran senjata mematikan sambil memperparah risiko bagi warga sipil. Ini adalah contoh bagaimana kemajuan teknologi bukan hanya kemajuan manusia tapi juga bencana kemanusiaan apabila dipakai tanpa etika dan batasan hukum."
Prediksi Kami
Penggunaan kaset drone 3D printed yang efisien dapat meningkatkan penyebaran ranjau darat oleh Rusia, memperpanjang konflik dan menimbulkan lebih banyak korban sipil di Ukraina, terutama anak-anak dan penduduk non-kombatan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Rusia dengan teknologi drone dan ranjau?A
Rusia mengembangkan solusi baru yang menggabungkan pencetakan 3D dan drone untuk menjatuhkan ranjau anti-personel di Ukraina.Q
Apa itu ranjau PFM-1 dan bagaimana cara kerjanya?A
PFM-1 adalah ranjau anti-personel yang dapat menyebar dengan desain sayapnya dan memerlukan tekanan untuk diaktifkan.Q
Mengapa kaset Predator penting bagi pasukan Rusia?A
Kaset Predator memungkinkan pasukan Rusia untuk menjatuhkan lebih banyak ranjau sekaligus dan dapat digunakan dengan drone yang lebih ringan.Q
Apa yang dituduhkan Ukraina terhadap Rusia terkait ranjau?A
Ukraina menuduh Rusia menggunakan ranjau PFM-1 dalam perang yang sedang berlangsung sejak 2022.Q
Mengapa Rusia tidak menandatangani Ottawa Treaty?A
Rusia tidak menandatangani Ottawa Treaty yang melarang penggunaan ranjau anti-personel.




