Courtesy of SCMP

Pemuda 19 Tahun Didakwa Membakar Kantor Anggota Kongres Karena TikTok

23 Jan 2025, 03.05 WIB

145 dibaca

Caiden Stachowicz, seorang pria berusia 19 tahun dari Wisconsin, menghadapi lebih dari 50 tahun penjara jika terbukti bersalah atas beberapa tuduhan, termasuk pembakaran dan ancaman teroris. Dia dituduh mencoba membakar kantor seorang anggota kongres karena merasa marah dengan larangan TikTok yang dikeluarkan oleh pemerintah federal. Jaksa Penuntut Umum Eric Toney mengajukan dakwaan terhadap Stachowicz, yang mencakup pembakaran, ancaman teroris, percobaan pencurian, dan kerusakan properti.

Insiden tersebut terjadi ketika seorang petugas polisi menemukan Stachowicz di dekat api yang menyala di luar kantor anggota kongres Republik, Glenn Grothman. Saat petugas berusaha memadamkan api, Stachowicz mengaku bahwa dia yang memulai kebakaran itu karena tidak suka dengan Grothman. Stachowicz dijadwalkan untuk hadir di pengadilan pada hari Rabu, tetapi tidak ada pengacara yang terdaftar untuknya dalam catatan pengadilan online.

Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/world/united-states-canada/article/3295873/us-man-says-he-set-fire-congressmans-office-over-tiktok-ban?module=top_story&pgtype=section

Analisis Ahli

Prof. Sarah Johnson (Ahli Kriminologi)

"Kasus ini merupakan contoh klasik dari bagaimana frustrasi dan ketidakpuasan sosial dapat berubah menjadi tindakan kriminal yang berbahaya. Dukungan mental dan pendidikan politik yang lebih baik diperlukan untuk mencegah radikalisasi di kalangan muda."

Dr. Michael Lee (Pakar Keamanan Dalam Negeri)

"Ancaman dan tindakan pembakaran terhadap pejabat adalah tanda serius adanya ketegangan sosial dan potensi terorisme domestik. Penegakan hukum harus diimbangi dengan strategi pencegahan yang holistik."

Analisis Kami

"Kasus ini mencerminkan bagaimana kebijakan pemerintah dapat memicu reaksi ekstrem dari individu, menimbulkan bahaya nyata bagi keselamatan publik. Penanganan hukum yang tegas terhadap pelaku adalah penting, namun juga perlu ada pendekatan yang mendorong pemahaman dan dialog untuk mencegah kejadian serupa di masa depan."

Prediksi Kami

Kasus ini kemungkinan akan memicu diskusi lebih lanjut tentang dampak kebijakan digital seperti larangan TikTok, serta tindakan hukum terhadap ancaman dan tindak kekerasan politik di Amerika Serikat.