Merger GoTo dan Grab Picu Kekhawatiran Monopoli di Industri Ride Hailing
Courtesy of CNBCIndonesia

Merger GoTo dan Grab Picu Kekhawatiran Monopoli di Industri Ride Hailing

Memberikan informasi terkini dan berbagai pandangan mengenai potensi merger antara GoTo dan Grab, serta dampaknya terhadap persaingan usaha dan regulasi di industri transportasi daring di Indonesia.

11 Des 2025, 17.25 WIB
267 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Rencana merger antara GoTo dan Grab dapat menimbulkan kekhawatiran tentang monopoli pasar.
  • Maxim dan Danantara menyiapkan langkah mitigasi dan berkoordinasi dengan regulator jika merger benar-benar terjadi.
  • GoTo tetap berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dan kesejahteraan mitra pengemudi.
Jakarta, Indonesia - Isu rencana merger antara perusahaan layanan transportasi daring besar, GoTo dan Grab, menarik perhatian besar dari pemain industri lain, seperti Maxim. Kekhawatiran utama yang muncul adalah kemungkinan terjadinya monopoli pasar yang bisa merugikan persaingan sehat di sektor ini.
Maxim sebagai salah satu pemain ride hailing menyatakan bahwa hingga kini belum ada kepastian resmi soal kelanjutan merger ini, namun mereka tetap waspada terhadap potensi monopoli yang dapat terjadi jika perusahaan-perusahaan besar tersebut bergabung.
GoTo sendiri telah memberikan pernyataan resmi bahwa mereka mengetahui adanya pemberitaan terkait merger, namun sampai saat ini belum ada informasi baru yang bisa disampaikan selain apa yang sudah diumumkan sebelumnya. GoTo juga menegaskan komitmen untuk mendukung program pemerintah dan kesejahteraan mitra pengemudi.
Sementara itu, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menunggu proses resmi yang sedang dijalankan oleh GoTo dan Grab sebelum memutuskan keterlibatannya. Mereka ingin memastikan bentuk kerja sama yang jelas agar keputusan investasi bisa tepat dan menguntungkan.
Jika rencana merger ini benar-benar berlangsung, kemungkinan besar pemerintah dan regulator akan turun tangan mengatur prosesnya agar persaingan di pasar tetap sehat dan tidak merugikan konsumen atau mitra kerja di industri transportasi digital Indonesia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251211161830-37-693423/kabar-merger-grab-goto-menguat-maxim-ingatkan-dampaknya

Analisis Ahli

Rosan Roeslani
"Merger ini adalah proses yang sedang berjalan dan kami menunggu bentuk kerja sama yang jelas sebelum membuat keputusan agar investasi memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak."

Analisis Kami

"Merger antara dua raksasa ini memang bisa memperkuat layanan transportasi digital, tapi risiko monopoli yang muncul bisa membatasi pilihan konsumen dan merugikan mitra pengemudi. Regulator harus proaktif dan transparan dalam menilai dampak merger agar ekosistem tetap inklusif dan kompetitif."

Prediksi Kami

Jika merger antara GoTo dan Grab benar-benar terjadi, kemungkinan akan ada peninjauan ketat dari regulator untuk mencegah monopoli dan menjaga persaingan yang sehat di industri ride hailing Indonesia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa isu utama yang dibahas dalam artikel?
A
Isu utama yang dibahas adalah rencana merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan Grab.
Q
Siapa yang merasa khawatir tentang potensi monopoli pasar akibat merger?
A
Maxim merasa khawatir tentang potensi monopoli pasar akibat merger tersebut.
Q
Apa posisi GoTo terkait rumor merger dengan Grab?
A
GoTo menyatakan bahwa mereka mengetahui rumor merger tetapi belum ada informasi baru yang dapat disampaikan.
Q
Apa yang akan dilakukan Maxim jika merger terjadi?
A
Maxim akan melakukan koordinasi dengan lembaga pemerintah dan regulator untuk memastikan persaingan tetap sehat jika merger terjadi.
Q
Siapa yang mengungkapkan minat untuk berpartisipasi dalam proses merger?
A
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkapkan minat untuk berpartisipasi dalam proses merger.