Waspadai Gunung Api Dormant: Ancaman Tak Terduga di Indonesia
Courtesy of CNBCIndonesia

Waspadai Gunung Api Dormant: Ancaman Tak Terduga di Indonesia

Artikel ini bertujuan menjelaskan klasifikasi gunung api, khususnya status gunung api dormant, dan mengingatkan pentingnya kewaspadaan serta pemahaman terhadap potensi bahaya gunung api yang tidak aktif untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di daerah rawan vulkanik.

10 Des 2025, 12.30 WIB
183 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Gunung api dormant dapat kembali meletus setelah periode panjang tanpa aktivitas.
  • Indonesia memiliki banyak gunung api yang meningkatkan risiko bagi penduduk yang tinggal di sekitarnya.
  • Penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dinamika gunung api untuk mengurangi risiko bencana.
Jakarta, Indonesia - Gunung api dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu aktif, dormant, dan extinct (padam) berdasarkan aktivitas erupsi dan sistem magma yang mendukungnya. Gunung aktif pernah meletus dalam 11.650 tahun terakhir dan masih memiliki potensi erupsi, meski tidak harus meletus saat ini.
Ada gunung dormant, yang tidak meletus dalam ribuan tahun tapi masih memiliki potensi bangkit sewaktu-waktu. Contohnya Gunung Sinabung yang meletus lagi setelah 400 tahun dan Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia yang meletus setelah lebih dari 12.000 tahun.
Gunung dormant ini terbagi dalam subkategori restless volcano, yang menunjukkan aktivitas magmatik di bawah permukaan walau belum erupsi. Di Indonesia, sekitar 30 gunung api tipe B yang termasuk dalam kelompok ini tersebar di Sumatra, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku.
Kategori extinct adalah gunung yang pasokan magma di dalamnya sudah habis dan tidak berpotensi meletus lagi, seperti Gunung Baluran di Jawa Timur. Indonesia memiliki 127 gunung api, jumlah terbanyak di dunia sekitar 16%.
Namun, risiko bencana tetap tinggi mengingat hampir 29 juta orang tinggal dekat kawah gunung api aktif. Kurangnya sistem pemantauan yang memadai membuat pentingnya edukasi dan pemahaman masyarakat terkait gunung api sebagai kunci hidup harmonis di kawasan ring of fire.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251210111402-37-692812/gunung-berapi-ri-bangkit-setelah-lama-tertidur-pakar-itb-beri-warning

Analisis Ahli

Mirzam Abdurrachman
"Klasifikasi gunung api tidak bisa dilihat hanya dari letusan terakhir, namun harus memahami sistem magmanya secara menyeluruh agar prediksi lebih akurat."
Richard Wunderman (Ahli Vulkanologi Internasional)
"Gunung dormant seringkali diremehkan, padahal mereka menyimpan potensi bahaya yang sangat besar dan perlu pemantauan intensif."

Analisis Kami

"Sebagai ahli vulkanologi, saya melihat perlu adanya peningkatan teknologi pemantauan untuk gunung api tipe B di Indonesia yang selama ini kurang mendapat perhatian serius. Kalau tidak ada usaha nyata untuk memahami perilaku gunung dormant, risiko bencana vulkanik bagi masyarakat di sekitar kawasan ring of fire akan terus meningkat dan sulit dikendalikan."

Prediksi Kami

Peningkatan aktivitas gunung dormant di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, dapat menyebabkan letusan mendadak yang berpotensi menimbulkan bencana besar jika tidak diantisipasi dengan sistem pemantauan dan kesiapsiagaan yang memadai.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia?
A
Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia kembali aktif setelah lebih dari 12.000 tahun terpendam.
Q
Bagaimana klasifikasi gunung api menurut Mirzam Abdurrachman?
A
Klasifikasi gunung api terdiri dari tiga kategori: aktif, dormant, dan padam (extinct).
Q
Apa yang dimaksud dengan gunung api dormant?
A
Gunung api dormant adalah gunung yang tidak meletus selama ribuan tahun tetapi masih memiliki potensi untuk meletus kembali.
Q
Mengapa penting untuk memahami risiko vulkanik di Indonesia?
A
Memahami risiko vulkanik penting karena banyak penduduk yang tinggal di dekat gunung api aktif dan berpotensi aktif.
Q
Apa contoh gunung api dormant yang kembali aktif?
A
Contoh gunung api dormant yang kembali aktif adalah Gunung Sinabung yang aktif kembali pada tahun 2010.