
Courtesy of CNBCIndonesia
Penemuan Homo Juluensis: Manusia Kepala Besar dari China Ubah Sejarah Evolusi
Menginformasikan penemuan spesies hominin baru yang menambah pemahaman tentang evolusi manusia purba di Asia Timur dan menyarankan perubahan terminologi dalam klasifikasi Homo purba.
07 Des 2025, 18.20 WIB
191 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penemuan Homo Juluensis memberikan wawasan baru tentang evolusi manusia.
- Fosil yang ditemukan menunjukkan adanya keragaman dalam spesies hominin di Asia Timur.
- Studi ini mengusulkan perlunya redefinisi terminologi dalam klasifikasi Homo purba.
Xujiayao, China - Para ilmuwan berhasil menemukan fosil manusia purba berusia sekitar 220 ribu tahun di Xujiayao, wilayah di China Utara. Fosil ini diberi nama Homo Juluensis yang memiliki ciri khas tengkorak besar dan lebar yang berbeda dari spesies manusia purba lainnya.
Fosil Homo Juluensis menunjukkan kombinasi ciri fisik antara Neanderthal, manusia modern, dan Denisovan. Hal ini menandakan bahwa manusia purba di Asia Timur memiliki variasi yang lebih besar dan tidak berisolasi secara genetik.
Penemuan ini bukan yang pertama, karena fosil dan artefak serupa juga pernah ditemukan di lokasi yang sama pada tahun 1974. Fragmen ini berasal dari beberapa individu yang juga memiliki ciri mirip dengan Homo Juluensis.
Para peneliti menyimpulkan bahwa Homo Juluensis kemungkinan merupakan hasil perkawinan antar spesies hominin di Pleistosen Tengah, dan mewakili populasi baru yang tersebar di Asia Timur sekitar 300 ribu hingga 500 ribu tahun lalu.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251207154626-37-691831/fosil-berumur-220-ribu-tahun-ditemukan-ubah-sejarah-peradaban-manusia
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251207154626-37-691831/fosil-berumur-220-ribu-tahun-ditemukan-ubah-sejarah-peradaban-manusia
Analisis Ahli
Christopher Bae
"Fosil ini menunjukkan bahwa ada hominin berotak besar yang tersebar luas di Asia Timur pada akhir Pleistosen Tengah, memperkaya pemahaman tentang evolusi manusia di wilayah ini."
Xiuju Wu
"Penemuan Homo Juluensis mempertegas bahwa manusia purba Asia Timur memiliki hubungan genetik yang kompleks dan tidak terisolasi dari spesies lain seperti Neanderthal."
Analisis Kami
"Penemuan Homo Juluensis membuka babak baru dalam studi evolusi manusia yang selama ini terlalu fokus pada Neanderthal dan manusia modern saja. Ini menegaskan bahwa sejarah manusia purba lebih kompleks dan beragam, sehingga terminologi dan klasifikasi kita harus diperbarui agar lebih tepat menggambarkan keragaman tersebut."
Prediksi Kami
Penelitian lebih lanjut kemungkinan akan menemukan lebih banyak fosil dan bukti genetik yang mendukung keberadaan dan hubungan antar spesies Homo purba di Asia Timur, sehingga mengubah peta evolusi manusia yang selama ini dikenal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Homo Juluensis?A
Homo Juluensis adalah spesies baru hominin yang ditemukan di Xujiayao, China Utara.Q
Di mana fosil Homo Juluensis ditemukan?A
Fosil Homo Juluensis ditemukan di Xujiayao, wilayah China Utara.Q
Apa ciri-ciri utama dari fosil yang ditemukan?A
Ciri-ciri utama dari fosil yang ditemukan termasuk tengkorak besar dan lebar, mirip dengan Neanderthal dan manusia modern.Q
Siapa peneliti yang terlibat dalam studi ini?A
Peneliti yang terlibat dalam studi ini adalah Christopher Bae dari Universitas Hawai'i dan Xiuju Wu dari Institut Paleontologi Vertebrata.Q
Mengapa penemuan ini penting dalam sejarah manusia?A
Penemuan ini penting karena mengubah pemahaman tentang sejarah evolusi manusia dan menunjukkan adanya populasi hominin baru.

