Courtesy of Forbes

Meta Pangkas Anggaran Metaverse, AI Jadi Fokus Utama Masa Depan Perusahaan

Menginformasikan pembaca tentang perubahan strategi besar perusahaan teknologi dalam investasi di metaverse dan AI, serta dampak restrukturisasi industri kreatif dan pemasaran dengan fokus pada teknologi AI.

05 Des 2025, 11.08 WIB

198 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Meta mengalihkan fokus dari metaverse ke AI, menunjukkan perubahan besar dalam strategi mereka.
Black Forest Labs mengumpulkan dana besar untuk memperkuat perkembangan teknologi visual AI.
Perusahaan-perusahaan besar seperti Omnicom dan Dentsu melakukan pemotongan besar dalam tenaga kerja mereka untuk beradaptasi dengan otomatisasi dan AI.

Berbagai lokasi global - Meta baru-baru ini mengumumkan akan mengurangi hingga 30% anggaran metaverse untuk tahun 2026. Keputusan ini menandai perubahan besar dari investasi awal yang ambisius di dunia virtual. Tahun ini adalah titik kritis bagi Reality Labs, di mana hasil yang diharapkan belum terlihat. Meta beralih ke fokus lebih besar pada teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai penggerak utama produk dan investasi mereka.

Selain Meta, startup AI seperti Black Forest Labs juga mendapatkan perhatian dengan pendanaan 300 juta dolar dan valuasi sebesar 3,25 miliar dolar. Mereka mengembangkan model AI untuk menghasilkan gambar yang digunakan dalam berbagai alur kerja kreatif dan komersial serta terintegrasi dengan platform besar seperti Adobe dan Canva. Persaingan di bidang AI visual semakin ketat, sehingga pendanaan ini penting untuk riset dan ekspansi bisnis.

Google juga menunjukkan ambisinya di bidang Extended Reality (XR) dengan rencana peluncuran perangkat untuk Android XR pada 8 Desember. Produk ini menggabungkan ponsel, perangkat wearable, dan agen ambient, yang diharapkan mengubah cara manusia berinteraksi secara spasial. Ini menandakan upaya besar Google untuk bersaing dengan Meta, Samsung, dan Apple dalam industri hardware dan software XR.

Perusahaan asal Cina, Alibaba, meluncurkan kacamata AI terbaru dengan dua model bernama S1 dan G1. Dengan berbagai fitur canggih seperti layar micro dual green, chip Snapdragon, dan AI on-device, produk ini bisa digunakan untuk navigasi, terjemahan, belanja, dan pencarian visual. Harga yang bervariasi antara 270 sampai 540 dolar membuat teknologi AR ini lebih bisa diakses konsumen lokal.

Industri iklan dan pemasaran juga beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI. Perusahaan besar seperti Omnicom dan Dentsu melakukan pemangkasan ribuan pekerja sambil mengintegrasikan AI dan platform data. Ini mencerminkan pergeseran besar ke model produksi otomatis yang lebih efisien dan berfokus pada teknologi berbasis data. Keseluruhan lanskap bisnis teknologi dan kreatif kini beradaptasi dengan cepat pada era AI.

Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/charliefink/2025/12/04/meta-cuts-verse-325-billion-in-flux-ai-as-ai-axe-falls-on-ad-crews/

Analisis Ahli

Charlie Fink

"Meta's pivot away from metaverse investment to AI reflects a pragmatic move towards technologies with clearer ROI, underscoring AI's impact in reshaping digital experiences and commerce."

Ted Schilowitz

"The XR space is entering a new phase where convergence with AI is essential; hardware alone is no longer enough without smart, context-aware agents enhancing user experience."

Analisis Kami

"Pengurangan anggaran Meta di metaverse menunjukkan bahwa ambisi awal mereka terlalu besar tanpa hasil yang konkret, membuat AI tampil sebagai pusat inovasi nyata dan sumber nilai bisnis. Langkah agresif perusahaan besar lainnya dalam AI dan XR akan mempercepat perkembangan pasar namun juga menekan perusahaan yang gagal beradaptasi dengan cepat."

Prediksi Kami

Fokus besar teknologi dan investasi akan bergeser ke AI dengan pengembangan cepat di bidang visual AI dan integrasi perangkat XR, sementara banyak perusahaan akan mengalami restrukturisasi untuk mengadopsi model produksi yang lebih efisien berbasis AI.